TEKNOBGT

Cara Menghitung PPH Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan

Halo Sobat TeknoBgt! Bagi sebagian besar karyawan di Indonesia, pajak pendapatan atau yang lebih dikenal dengan PPh Pasal 21 sudah sangat familiar. Namun, bagaimana dengan perusahaan yang dituntut untuk menanggung PPh Pasal 21 tersebut? Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan secara lengkap dan mudah dipahami.

Apa Itu PPh Pasal 21?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu PPh Pasal 21. PPh Pasal 21 atau Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah jenis pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan atau pegawai dari perusahaan pemberi kerja.

PPh Pasal 21 merupakan jenis pajak final yang artinya setelah karyawan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka pajak yang dikenakan sudah tidak perlu ditambah lagi dengan jenis pajak penghasilan lainnya.

Pengertian PPh Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan

PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan adalah pajak penghasilan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai pengganti karyawan sebagai wajib pajak atas gaji atau penghasilan yang diterima. Pada dasarnya, pembayaran PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan telah diatur dalam perjanjian kerja atau aturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Hukum pajak untuk PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Pasal 23 ayat (2) dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa perusahaan harus menanggung pajak penghasilan dari penghasilan yang diterima oleh karyawan.

Cara Menghitung PPh Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan

Berikut adalah cara menghitung PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan secara sederhana:

No.KeteranganRumus
1Pendapatan BrutoPendapatan Karyawan – Potongan PPh Pasal 21 = Pendapatan Bruto
2PembulatanBulatkan Pendapatan Bruto ke angka terdekat ribuan
3Pengurangan PTKPPendapatan Bruto – PTKP = Penghasilan Netto
4Status PTKPSesuaikan PTKP dengan status pernikahan dan jumlah tanggungan
5Hitung PPh Pasal 21PPH Pasal 21 = Penghasilan Netto x Tarif PPh Pasal 21

Keterangan

Sebelum membahas rumus di atas, mari kita bahas keterangan-keterangan yang diperlukan dalam perhitungan PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan.

Pendapatan Karyawan adalah total penghasilan karyawan dalam satu bulan, termasuk tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, dan tunjangan lainnya.

Potongan PPh Pasal 21 adalah besaran PPh Pasal 21 yang sudah dipotongkan dari gaji karyawan oleh perusahaan.

Pendapatan Bruto adalah jumlah pendapatan karyawan setelah potongan PPh Pasal 21.

Pembulatan adalah proses membulatkan Pendapatan Bruto ke angka terdekat ribuan. Misalnya jika Pendapatan Bruto adalah Rp 5.250.000, maka setelah dibulatkan menjadi Rp 5.000.000.

Penghasilan Netto adalah Pendapatan Bruto setelah dikurangi dengan PTKP.

PTKP atau Pembebasan Pajak Penghasilan adalah jumlah penghasilan yang dibebaskan dari pajak. PTKP tergantung pada status pernikahan dan jumlah tanggungan.

Tarif PPh Pasal 21 adalah besaran pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Tarif PPh Pasal 21 bervariasi tergantung pada besaran penghasilan netto.

Contoh Perhitungan PPh Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan

Sebagai contoh, perusahaan XYZ memiliki seorang karyawan bernama Ahmad yang memiliki gaji Rp 7.500.000 per bulan. Perusahaan XYZ sudah memotong PPh Pasal 21 sebesar Rp 900.000. Ahmad belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Berikut adalah perhitungan PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan untuk Ahmad:

No.KeteranganRumusHasil
1Pendapatan Bruto7.500.000 – 900.000 = 6.600.0006.600.000
2PembulatanBulatkan 6.600.000 ke 7.000.0007.000.000
3Pengurangan PTKP7.000.000 – 54.000.000 = 00
4Status PTKPTidak menikah dan tidak memiliki tanggungan, maka PTKP = Rp 54.000.000Rp 54.000.000
5Hitung PPh Pasal 210 x 5% = 00

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan XYZ harus menanggung PPh Pasal 21 sebesar Rp 0 karena penghasilan karyawan tidak melebihi PTKP.

FAQ tentang Cara Menghitung PPh Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan

Apa Saja Jenis Pajak Penghasilan di Indonesia?

Ada beberapa jenis pajak penghasilan di Indonesia, yaitu:

  • Pajak Penghasilan Pasal 21
  • Pajak Penghasilan Pasal 22
  • Pajak Penghasilan Pasal 23
  • Pajak Penghasilan Pasal 24
  • Pajak Penghasilan Pasal 25

Apakah Perusahaan Wajib Menanggung PPh Pasal 21?

Ya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, perusahaan wajib menanggung PPh Pasal 21 atas penghasilan yang diterima oleh karyawan.

Apa Itu PTKP?

PTKP atau Pembebasan Pajak Penghasilan adalah jumlah penghasilan yang dibebaskan dari pajak. Besarannya tergantung pada status pernikahan dan jumlah tanggungan.

Apakah Besaran PPh Pasal 21 Berbeda-Beda Antara Satu Karyawan dengan Lainnya?

Ya, besaran PPh Pasal 21 tergantung pada penghasilan yang diterima oleh karyawan. Semakin besar penghasilannya, semakin besar pula besaran PPh Pasal 21 yang harus dibayar.

Kapan Perusahaan Harus Melakukan Pembayaran PPh Pasal 21 yang Ditanggung?

Perusahaan harus melakukan pembayaran PPh Pasal 21 yang ditanggung paling lambat pada tanggal 15 bulan berikutnya setelah dilakukannya pemotongan PPh Pasal 21 dari gaji karyawan.

Kesimpulan

Itulah cara menghitung PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan. Perhitungan ini tentu sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi kewajibannya membayar pajak dan menghindari sanksi dari pihak berwenang.

Semoga penjelasan di atas dapat membantu Sobat TeknoBgt dalam memahami cara menghitung PPh Pasal 21 yang ditanggung perusahaan. Jangan lupa untuk selalu mematuhi ketentuan pajak yang berlaku dan menyelesaikan kewajiban perpajakan secara tepat waktu.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung PPH Pasal 21 yang Ditanggung Perusahaan