TEKNOBGT

Cara Menghitung Penyusutan Metode Garis Lurus Menurut Pajak

Halo Sobat TeknoBgt! Dalam dunia bisnis, akuntansi adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dipahami. Salah satu hal yang harus dipahami adalah perhitungan penyusutan aset. Dalam artikel ini, akan dibahas cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak. Simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Penyusutan Metode Garis Lurus?

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu penyusutan metode garis lurus.

Penyusutan metode garis lurus adalah cara menghitung penyusutan yang paling sederhana. Penyusutan dilakukan dengan membagi nilai aset dengan masa manfaatnya. Hasil dari pembagian tersebut akan menjadi nilai penyusutan per tahunnya.

Masa manfaat aset bisa bervariasi tergantung jenis asetnya. Misalnya, masa manfaat mesin bisa lebih lama dibandingkan masa manfaat kendaraan.

Mengapa Harus Menghitung Penyusutan?

Perhitungan penyusutan sangat penting dilakukan karena aset yang digunakan dalam bisnis tidak selamanya memiliki nilai yang sama seperti ketika pertama kali dibeli. Dengan menghitung penyusutan, maka nilai aset dapat diketahui dengan lebih akurat, sehingga dapat menghindari kerugian pada masa pencatatan akhir.

Apa Itu Penyusutan Menurut Pajak?

Penyusutan menurut pajak adalah penyusutan yang dihitung berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan menurut pajak, salah satunya adalah metode garis lurus.

Cara Menghitung Penyusutan Metode Garis Lurus Menurut Pajak

Berikut adalah cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak:

No.KeteranganNilai
1.Harga perolehanRp 100.000.000,-
2.Masa manfaat10 tahun

Langkah 1: Tentukan nilai perolehan aset

Pertama-tama, tentukan nilai perolehan aset. Nilai perolehan aset adalah harga pembelian atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut. Misalnya, kita membeli mesin seharga Rp 100.000.000,-.

Langkah 2: Tentukan masa manfaat aset

Setelah mengetahui nilai perolehan aset, selanjutnya tentukan masa manfaat aset. Masa manfaat adalah waktu yang diperkirakan aset tersebut akan digunakan dalam bisnis. Misalnya, masa manfaat mesin adalah 10 tahun.

Langkah 3: Hitung nilai penyusutan per tahun

Setelah mengetahui nilai perolehan aset dan masa manfaat, selanjutnya hitung nilai penyusutan per tahun menggunakan rumus berikut:

Nilai penyusutan per tahun = (nilai perolehan – nilai residu) / masa manfaat

Nilai residu adalah nilai aset ketika masa manfaatnya habis. Misalnya, jika kita memperkirakan nilai mesin setelah 10 tahun adalah Rp 10.000.000,-, maka nilai residunya adalah Rp 10.000.000,-.

Sehingga nilai penyusutan per tahun adalah:

Nilai penyusutan per tahun = (Rp 100.000.000,- – Rp 10.000.000,-) / 10 tahun

Nilai penyusutan per tahun = Rp 9.000.000,-

Langkah 4: Catat nilai penyusutan per tahun

Setelah mengetahui nilai penyusutan per tahun, catat nilai tersebut ke dalam catatan akuntansi bisnis. Misalnya, pada akhir tahun pertama, kita mencatat bahwa nilai penyusutan dari mesin tersebut adalah Rp 9.000.000,-.

FAQ

1. Apa itu penyusutan?

Penyusutan adalah pengurangan nilai aset karena penggunaannya dalam bisnis.

2. Mengapa harus menghitung penyusutan aset?

Perhitungan penyusutan aset sangat penting dilakukan karena akan dapat menentukan nilai aset yang tepat pada akhir masa manfaatnya.

3. Apa itu penyusutan menurut pajak?

Penyusutan menurut pajak adalah penyusutan yang dihitung berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku.

4. Apa itu nilai residu?

Nilai residu adalah nilai sisanya dari suatu aset ketika masa manfaatnya habis.

5. Masa manfaat aset berdasarkan apa ditentukan?

Masa manfaat aset ditentukan berdasarkan jenis aset yang digunakan dalam bisnis.

Penutup

Demikianlah cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak. Dalam bisnis, perhitungan penyusutan aset sangat diperlukan untuk menghindari kerugian pada masa pencatatan akhir. Jangan lupa untuk selalu mencatat nilai penyusutan aset di dalam catatan akuntansi bisnis. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Penyusutan Metode Garis Lurus Menurut Pajak