Cara Menghitung Outlier

Admin TeknoBgt 2 April 2023MENGHITUNG33 Views

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas cara menghitung outlier. Outlier merupakan data yang berbeda jauh dari sebagian besar data lainnya dalam satu set data. Outlier bisa memberikan pengaruh yang besar pada hasil analisis data yang kita lakukan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengenali dan menghitung outlier dengan benar. Berikut ini adalah cara menghitung outlier.

Daftar Isi tampilkan

Pengertian Outlier

Sebelum kita membahas cara menghitung outlier, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu outlier. Outlier adalah data yang jauh berbeda dari sebagian besar data lainnya dalam satu set data. Outlier dapat muncul karena kesalahan pengukuran, kesalahan penginputan data, atau karena ketidakcocokan antara data yang diukur dengan model matematis yang digunakan.

Outlier bisa mempengaruhi hasil analisis data yang kita lakukan. Jika kita tidak mengenali dan menghitung outlier dengan benar, maka hasil analisis data kita bisa menjadi tidak akurat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengenali dan menghitung outlier dengan benar.

Setiap set data memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga batasan outlier juga berbeda-beda. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung batasan outlier, salah satunya adalah metode IQR.

Cara Menghitung Outlier dengan Metode IQR

Metode IQR (Interquartile Range) adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung outlier. Metode ini didasarkan pada pengukuran kuantil data. Kuantil adalah titik data yang membagi set data menjadi beberapa bagian yang sama besar. Kuantil ke-1 (Q1) membagi set data menjadi 25%, kuantil ke-2 (Q2) membagi set data menjadi 50%, dan kuantil ke-3 (Q3) membagi set data menjadi 75%.

Untuk menghitung batasan outlier dengan metode IQR, kita memerlukan nilai Q1, Q2, dan Q3. Berikut ini adalah cara menghitung batasan outlier dengan metode IQR:

Langkah-langkah	Rumus
Hitung Q1	Q1 = (n + 1) x 0.25
Hitung Q2	Q2 = (n + 1) x 0.50
Hitung Q3	Q3 = (n + 1) x 0.75
Hitung IQR	IQR = Q3 – Q1
Hitung Batas Bawah	Batas Bawah = Q1 – 1.5 x IQR
Hitung Batas Atas	Batas Atas = Q3 + 1.5 x IQR

FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang cara menghitung outlier.

1. Apa itu outlier?

Outlier adalah data yang jauh berbeda dari sebagian besar data lainnya dalam satu set data.

2. Mengapa perlu menghitung outlier?

Perlu menghitung outlier untuk memperoleh hasil analisis data yang akurat.

3. Apa metode yang dapat digunakan untuk menghitung outlier?

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung outlier adalah metode IQR.

4. Apa saja langkah-langkah menghitung batasan outlier dengan metode IQR?

Langkah-langkah menghitung batasan outlier dengan metode IQR adalah:

Hitung Q1
Hitung Q2
Hitung Q3
Hitung IQR
Hitung Batas Bawah
Hitung Batas Atas

Contoh Penghitungan Outlier dengan Metode IQR

Untuk memperjelas pembahasan, berikut ini adalah contoh penghitungan outlier dengan metode IQR.

Misalnya terdapat data berikut:

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

Maka, kita dapat menghitung batasan outlier dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah-langkah	Rumus	Hasil
Hitung Q1	Q1 = (11 + 1) x 0.25 = 3	Q1 = 3
Hitung Q2	Q2 = (11 + 1) x 0.50 = 6	Q2 = 6
Hitung Q3	Q3 = (11 + 1) x 0.75 = 9	Q3 = 9
Hitung IQR	IQR = Q3 – Q1 = 9 – 3 = 6	IQR = 6
Hitung Batas Bawah	Batas Bawah = Q1 – 1.5 x IQR = 3 – 1.5 x 6 = -6	Batas Bawah = -6
Hitung Batas Atas	Batas Atas = Q3 + 1.5 x IQR = 9 + 1.5 x 6 = 18	Batas Atas = 18

Pada contoh di atas, batasan outlier adalah -6 dan 18.

Kesimpulan

Outlier adalah data yang berbeda jauh dari sebagian besar data lainnya dalam satu set data. Outlier bisa mempengaruhi hasil analisis data yang kita lakukan, oleh karena itu penting bagi kita untuk bisa mengenali dan menghitung outlier dengan benar. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung outlier adalah metode IQR. Dengan menghitung outlier dengan benar, kita dapat memperoleh hasil analisis data yang lebih akurat.