TEKNOBGT

Cara Menghitung Kerugian Piutang

Halo Sobat TeknoBgt! Pernahkah kamu mengalami kerugian dalam bisnis karena piutang yang tidak tertagih? Jangan khawatir, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung kerugian piutang agar kamu bisa menghindari kerugian yang lebih besar lagi di masa depan.

Apa itu Kerugian Piutang?

Sebelum membahas cara menghitungnya, ada baiknya kita memahami apa yang dimaksud dengan kerugian piutang. Kerugian piutang terjadi ketika sebuah perusahaan tidak bisa mengumpulkan uang dari pelanggan yang seharusnya membayar piutangnya. Hal ini bisa terjadi karena pelanggan tidak mampu atau tidak mau membayar. Kerugian piutang bisa menjadi masalah serius bagi bisnis karena bisa mempengaruhi cash flow dan laba perusahaan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerugian Piutang

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya kerugian piutang, di antaranya:

Nama FaktorPenjelasan
Kualitas PelangganPelanggan dengan reputasi baik cenderung lebih mampu dan mau membayar piutangnya tepat waktu. Sebaliknya, pelanggan dengan reputasi buruk cenderung tidak bisa atau tidak mau membayar tepat waktu.
Termin PembayaranTermin pembayaran yang terlalu panjang bisa memperbesar kemungkinan terjadinya kerugian piutang karena semakin lama piutang tidak tertagih, semakin besar kemungkinan pelanggan tidak akan membayar.
Jumlah PiutangSemakin besar jumlah piutang yang belum tertagih, semakin besar kemungkinan terjadinya kerugian piutang.

Dalam bisnis, kita tidak bisa menghindari terjadinya kerugian piutang. Namun, kita bisa mengurangi risikonya dengan melakukan cara menghitung kerugian piutang secara tepat. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Cara Menghitung Kerugian Piutang

1. Rasio Kredit Macet

Rasio kredit macet adalah salah satu cara yang paling umum digunakan untuk mengukur kerugian piutang. Rasio kredit macet mengukur persentase piutang yang tidak tertagih dari total piutang yang diberikan. Semakin tinggi rasio kredit macet, semakin besar kerugian piutang yang dialami perusahaan.

Contoh Perhitungan Rasio Kredit Macet

Misalnya, perusahaan kamu memiliki total piutang sebesar Rp 100 juta dan piutang yang tidak tertagih sebesar Rp 10 juta. Maka, rasio kredit macet perusahaan kamu adalah:

Rasio Kredit Macet = (Piutang yang Tidak Tertagih / Total Piutang) x 100%

Rasio Kredit Macet = (Rp 10 juta / Rp 100 juta) x 100% = 10%

Jadi, perusahaan kamu mengalami kerugian piutang sebesar 10% dari total piutang yang diberikan.

2. Rasio Piutang Usang

Rasio piutang usang mengukur persentase piutang yang belum tertagih dalam jangka waktu tertentu dari total piutang yang diberikan. Semakin tinggi rasio piutang usang, semakin besar kemungkinan terjadinya kerugian piutang.

Contoh Perhitungan Rasio Piutang Usang

Misalnya, perusahaan kamu memiliki total piutang sebesar Rp 100 juta dan piutang yang belum tertagih dalam jangka waktu 90 hari sebesar Rp 30 juta. Maka, rasio piutang usang perusahaan kamu adalah:

Rasio Piutang Usang = (Piutang yang Belum Tertagih dalam 90 Hari / Total Piutang) x 100%

Rasio Piutang Usang = (Rp 30 juta / Rp 100 juta) x 100% = 30%

Jadi, perusahaan kamu mengalami kerugian piutang sebesar 30% dari total piutang yang diberikan dalam jangka waktu 90 hari.

3. Umur Piutang Rata-rata

Umur piutang rata-rata mengukur rata-rata waktu piutang yang belum tertagih dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama umur piutang rata-rata, semakin besar kemungkinan terjadinya kerugian piutang.

Contoh Perhitungan Umur Piutang Rata-rata

Misalnya, perusahaan kamu memiliki total piutang sebesar Rp 100 juta dan piutang yang belum tertagih dalam jangka waktu 90 hari sebesar Rp 30 juta. Maka, umur piutang rata-rata perusahaan kamu adalah:

Umur Piutang Rata-rata = (Piutang yang Belum Tertagih dalam 90 Hari x 90) / Total Piutang

Umur Piutang Rata-rata = (Rp 30 juta x 90) / Rp 100 juta = 27 hari

Jadi, rata-rata waktu piutang yang belum tertagih dalam perusahaan kamu adalah 27 hari.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang akan terjadi jika kerugian piutang tidak dihitung?

Jika kerugian piutang tidak dihitung, perusahaan cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola cash flow dan laba. Selain itu, perusahaan juga bisa mengalami kesulitan dalam memperoleh akses ke sumber dana baru karena kepercayaan investor dan kreditor berkurang.

2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kerugian piutang?

Jika terjadi kerugian piutang, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan perusahaan, di antaranya:

  • Mengurangi risiko terjadinya kerugian piutang dengan melakukan screening pelanggan dan memberikan termin pembayaran yang lebih singkat.
  • Mengumpulkan informasi tentang pelanggan yang tidak mau membayar piutang dan mengambil tindakan hukum jika perlu.
  • Mengurangi biaya operasional untuk mengatasi penurunan laba akibat kerugian piutang.

3. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kerugian piutang?

Untuk menghindari kerugian piutang, perusahaan bisa melakukan beberapa langkah berikut:

  • Menjaga kualitas pelanggan dengan hanya bekerja dengan pelanggan yang reputasinya baik.
  • Menerapkan termin pembayaran yang lebih singkat.
  • Menggunakan perangkat lunak akuntansi untuk memantau piutang dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi keterlambatan pembayaran.

Penutup

Itulah beberapa cara menghitung kerugian piutang yang bisa kamu terapkan dalam bisnis kamu. Dengan menghitung kerugian piutang secara tepat, kamu bisa mengurangi risiko terjadinya kerugian yang lebih besar di masa depan dan mempertahankan kesehatan keuangan perusahaan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Kerugian Piutang