TEKNOBGT

Cara Perhitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap

Halo Sobat TeknoBgt! Bagaimana kabar kalian? Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara perhitungan PPh 21 untuk pegawai tidak tetap. Sebagai pegawai yang bekerja di perusahaan, terkadang kita akan mendapat penghasilan yang tidak selalu sama setiap bulannya, tergantung pada gaji yang diterima dan jumlah jam kerja yang dilakukan. Dalam hal ini, kita harus memahami bagaimana cara perhitungan PPh 21. Yuk, simak pembahasan selengkapnya!

Apa Itu PPh 21?

PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus ditarik oleh pihak perusahaan dari gaji karyawan dan dibayarkan kepada pemerintah. Tarif PPh 21 bervariasi tergantung pada besarnya penghasilan karyawan dalam satu bulan. Tarifnya berkisar antara 5% hingga 30%. Pajak ini bertujuan untuk membiayai pengeluaran negara seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.

Kategori Pegawai Tidak Tetap

Sebelum memulai perhitungan PPh 21, kita perlu mengetahui terlebih dahulu kategori pegawai tidak tetap. Pegawai tidak tetap sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu:

Kategori PegawaiKeterangan
Pekerja Harian Lepas (PHL)Pekerja yang bekerja dalam waktu tertentu dan dibayar per jam atau per hari
MagangMahasiswa atau lulusan baru yang sedang belajar atau mencari pengalaman kerja

Cara Perhitungan PPh 21

Penghasilan Bruto

Langkah pertama dalam perhitungan PPh 21 adalah menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah penghasilan karyawan sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto dapat dihitung dengan rumus:

Penghasilan Bruto = Gaji Pokok + Tunjangan

Gaji pokok adalah gaji yang diterima karyawan setiap bulannya. Sedangkan tunjangan adalah tambahan penghasilan yang diberikan oleh perusahaan, seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan tunjangan kesehatan.

Penghasilan Netto

Setelah mengetahui penghasilan bruto, kita dapat menghitung penghasilan netto. Penghasilan netto adalah penghasilan karyawan setelah dipotong pajak. Penghasilan netto dapat dihitung dengan rumus:

Penghasilan Netto = Penghasilan Bruto – Potongan Pajak

Potongan pajak adalah jumlah pajak yang harus dipotong dari penghasilan karyawan. Besarnya potongan pajak tergantung pada tarif PPh 21 saat itu dan besarnya penghasilan karyawan.

Tarif PPh 21

Tarif PPh 21 bervariasi tergantung pada besarnya penghasilan karyawan dalam satu bulan. Berikut adalah tarif PPh 21 untuk pegawai tidak tetap:

Penghasilan BrutoTarif PPh 21
< Rp 50.000.0005%
> Rp 50.000.000 s.d Rp 250.000.00015%
> Rp 250.000.000 s.d Rp 500.000.00025%
> Rp 500.000.00030%

Pembahasan Tambahan

Bagaimana Cara Menghitung PPh 21 untuk PHL?

Untuk PHL, perhitungan PPh 21 berbeda dengan perhitungan untuk karyawan tetap. Hal ini karena PHL tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. PPh 21 untuk PHL dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

PPh 21 = Tarif PPh 21 x (Penghasilan Bruto – Biaya Jabatan – PTKP)

Pada rumus di atas, biaya jabatan dan PTKP dihitung sebagai berikut:

Biaya Jabatan = 5% x Penghasilan Bruto

PTKP = Rp 4.500.000

FAQ

1. Apa itu PTKP?

PTKP adalah Pajak Penghasilan Tidak Kena Pajak. PTKP adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenakan pajak. Setiap tahun, pemerintah menetapkan besarnya PTKP.

2. Apa yang dimaksud dengan biaya jabatan?

Biaya jabatan adalah biaya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan. Biaya jabatan termasuk gaji, tunjangan, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan pekerjaan karyawan.

3. Apa saja jenis-jenis pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan?

Ada beberapa jenis pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan, antara lain:

  • PPh 21
  • BPPN
  • PPN
  • PPH Pasal 23

Kesimpulan

PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh karyawan setiap bulannya. Perhitungan PPh 21 untuk pegawai tidak tetap seperti PHL atau magang cukup berbeda dengan perhitungan untuk karyawan tetap. Sebagai karyawan, kita harus memahami cara perhitungan PPh 21 agar dapat mengatur keuangan dengan baik.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Perhitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap