TEKNOBGT

Cara Menghitung Uji Validitas dengan SPSS

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung uji validitas dengan SPSS. Validitas merupakan salah satu indikator penting dalam penelitian yang menentukan apakah suatu instrumen atau alat ukur benar-benar dapat mengukur konstruk yang diinginkan. Oleh karena itu, pengujian validitas sangat diperlukan untuk memastikan keandalan hasil penelitian yang diperoleh.

Pengertian Validitas

Sebelum membahas tentang cara menghitung uji validitas dengan SPSS, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu validitas. Validitas adalah sejauh mana suatu instrumen atau alat ukur dapat mengukur konstruk yang ingin diukur. Dalam penelitian, validitas dapat diukur dengan beberapa cara, seperti validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria.

Validitas isi berkaitan dengan keterkaitan antara instrumen atau alat ukur dengan konstruk yang ingin diukur. Validitas konstruk berkaitan dengan kemampuan instrumen atau alat ukur untuk mengukur dimensi atau variabel yang diinginkan. Sedangkan validitas kriteria berkaitan dengan kemampuan instrumen atau alat ukur untuk memprediksi variabel lain yang seharusnya terkait.

Dalam penelitian, validitas sangat penting karena dapat menentukan keakuratan hasil penelitian yang diperoleh. Jika validitas instrumen atau alat ukur rendah, maka dapat dipastikan hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat diandalkan.

Jenis-jenis Validitas

Sebelum melakukan pengujian validitas, penting untuk memahami terlebih dahulu jenis-jenis validitas yang ada. Berikut adalah beberapa jenis validitas yang sering digunakan dalam penelitian:

Jenis ValiditasPenjelasan
Validitas IsiValiditas yang berkaitan dengan keterkaitan antara instrumen atau alat ukur dengan konstruk yang ingin diukur.
Validitas KonstrukValiditas yang berkaitan dengan kemampuan instrumen atau alat ukur untuk mengukur dimensi atau variabel yang diinginkan.
Validitas KriteriaValiditas yang berkaitan dengan kemampuan instrumen atau alat ukur untuk memprediksi variabel lain yang seharusnya terkait.

Selain itu, terdapat pula jenis validitas lainnya, seperti validitas eksternal dan validitas intern. Validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan instrumen atau alat ukur untuk diterapkan pada populasi yang lebih luas, sedangkan validitas intern berkaitan dengan konsistensi hasil pengukuran yang diperoleh.

Pengujian Validitas

Setelah memahami jenis-jenis validitas, kita dapat melakukan pengujian validitas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengujian validitas, di antaranya:

1. Validitas Isi

Untuk pengujian validitas isi, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Penilaian Ahli

Pada pengujian validitas isi dengan penilaian ahli, instrumen atau alat ukur yang sudah disusun diuji oleh ahli yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang yang sama. Ahli tersebut akan menilai apakah konten atau isi instrumen atau alat ukur sudah sesuai dengan konstruk yang ingin diukur atau belum.

b. Uji Coba Awal

Pada pengujian validitas isi dengan uji coba awal, instrumen atau alat ukur yang sudah disusun akan diuji oleh sejumlah responden awal. Responden awal tersebut dapat memberikan masukan dan saran mengenai konten atau isi instrumen atau alat ukur, sehingga dapat diperbaiki jika ditemukan kekurangan.

2. Validitas Konstruk

Untuk pengujian validitas konstruk, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk menguji validitas konstruk dengan menganalisis struktur faktor dari instrumen atau alat ukur yang sudah disusun. Analisis faktor dapat menunjukkan apakah instrumen atau alat ukur sudah sesuai dengan konstruk yang ingin diukur atau belum.

b. Korelasi Pearson

Korelasi Pearson digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Jika korelasi antara variabel yang diukur oleh instrumen atau alat ukur dan variabel lainnya yang seharusnya terkait, maka instrumen atau alat ukur dapat dikatakan valid.

3. Validitas Kriteria

Untuk pengujian validitas kriteria, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menguji kemampuan instrumen atau alat ukur untuk memprediksi variabel lain yang seharusnya terkait. Jika instrumen atau alat ukur dapat memprediksi variabel lain dengan baik, maka instrumen atau alat ukur tersebut dapat dikatakan valid.

Cara Menghitung Uji Validitas dengan SPSS

Setelah memahami jenis-jenis validitas dan cara pengujian validitas, maka kita dapat melakukan pengujian validitas dengan menggunakan SPSS. Berikut adalah cara menghitung uji validitas dengan SPSS:

1. Validitas Isi

Untuk pengujian validitas isi, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Penilaian Ahli

Untuk melakukan pengujian validitas isi dengan penilaian ahli, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

i. Buka program SPSS dan klik “File” > “New” > “Syntax”.

ii. Ketikkan syntax berikut:

DATASET NAME data1 WINDOW=front.SCORE VARIABLES=var1 var2 var3 var4.MISSING VALUES var1 var2 var3 var4 (999).VALIDATEDATA VARIABLES=var1 var2 var3 var4.EXECUTE.

iii. Ganti nama file dataset dengan nama file yang diinginkan dan tentukan letak penyimpanan file tersebut.

iv. Klik “Run” untuk menjalankan syntax tersebut.

v. Lakukan penilaian ahli dengan cara meminta ahli untuk menilai isi instrumen atau alat ukur yang sudah disusun. Ahli dapat memberikan skor untuk setiap item pada instrumen atau alat ukur.

vi. Buka program SPSS dan klik “Analyze” > “Descriptive Statistics” > “Frequencies”.

vii. Pilih variabel yang ingin dianalisis dan masukkan ke dalam kotak “Variables”.

viii. Klik “Statistics” dan centang “Mean”.

ix. Klik “Charts” dan pilih “Bar Chart”.

x. Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.

b. Uji Coba Awal

Untuk melakukan pengujian validitas isi dengan uji coba awal, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

i. Buka program SPSS dan klik “File” > “New” > “Syntax”.

ii. Ketikkan syntax berikut:

DATASET NAME data1 WINDOW=front.SCORE VARIABLES=var1 var2 var3 var4.MISSING VALUES var1 var2 var3 var4 (999).VALIDATEDATA VARIABLES=var1 var2 var3 var4.EXECUTE.

iii. Ganti nama file dataset dengan nama file yang diinginkan dan tentukan letak penyimpanan file tersebut.

iv. Klik “Run” untuk menjalankan syntax tersebut.

v. Lakukan uji coba awal dengan cara meminta sejumlah responden awal untuk mengisi instrumen atau alat ukur yang sudah disusun. Responden awal dapat memberikan masukan dan saran mengenai konten atau isi instrumen atau alat ukur, sehingga dapat diperbaiki jika ditemukan kekurangan.

vi. Buka program SPSS dan klik “Analyze” > “Scale” > “Reliability Analysis”.

vii. Pilih variabel yang ingin dianalisis dan masukkan ke dalam kotak “Items”.

viii. Klik “Statistics” dan centang “Cronbach’s Alpha”.

ix. Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.

2. Validitas Konstruk

Untuk pengujian validitas konstruk, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Analisis Faktor

Untuk melakukan pengujian validitas konstruk dengan analisis faktor, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

i. Buka program SPSS dan klik “File” > “New” > “Syntax”.

ii. Ketikkan syntax berikut:

DATASET NAME data1 WINDOW=front.FACTOR/VARIABLES var1 var2 var3 var4/METHOD=PRINCIPAL/PRINT=EXTRACTION ROTATION/CRITERIA MINEIGENVALUE(1).SAVE OUTFILE ‘data2.sav’.

iii. Ganti nama file dataset dengan nama file yang diinginkan dan tentukan letak penyimpanan file tersebut.

iv. Klik “Run” untuk menjalankan syntax tersebut.

v. Buka program SPSS dan klik “Analyze” > “Correlate” > “Bivariate”.

vi. Pilih variabel yang ingin dianalisis dan masukkan ke dalam kotak “Variables”.

vii. Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.

b. Korelasi Pearson

Untuk melakukan pengujian validitas konstruk dengan korelasi Pearson, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

i. Buka program SPSS dan klik “Analyze” > “Correlate” > “Bivariate”.

ii. Pilih variabel yang ingin dianalisis dan masukkan ke dalam kotak “Variables”.

iii. Centang “Pearson” pada pilihan “Correlation Coefficients”.

iv. Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.

3. Validitas Kriteria

Untuk melakukan pengujian validitas kriteria dengan analisis regresi, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

i. Buka program SPSS dan klik “Analyze” > “Regression” > “Linear”.

ii. Pilih variabel dependen dan masukkan ke dalam kotak “Dependent”.

iii. Pilih variabel independen dan masukkan ke dalam kotak “Independent”.

iv. Klik “OK” untuk menampilkan hasil analisis.

FAQ Mengenai Uji Validitas dengan SPSS

1. Apa itu validitas?

Validitas adalah sejauh mana suatu instrumen atau alat ukur dapat mengukur konstruk yang ingin diukur.

2. Mengapa pengujian validitas penting dilakukan?

Pengujian validitas penting dilakukan untuk memastikan keandalan hasil penelitian yang diperoleh.

3. Apa saja jenis-jenis validitas yang ada?

Beberapa jenis validitas yang sering digunakan dalam penelitian adalah validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria.

4. Bagaimana cara menghitung uji validitas dengan SPSS?

Untuk menghitung uji validitas dengan SPSS, dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis validitas yang akan diuji.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Uji Validitas dengan SPSS