Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sudah tahu cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM? Jika belum, kamu berada di tempat yang tepat. Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Apa itu BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM?
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM adalah program jaminan sosial yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia. Program ini mencakup beberapa jenis jaminan sosial, antara lain:
- Jaminan Hari Tua (JHT)
- Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
- Jaminan Pensiun (JP)
- Jaminan Kematian (JKM)
Setiap jenis jaminan sosial memiliki mekanisme perlindungan yang berbeda-beda. Namun, semua jenis jaminan sosial yang ada di BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM dibiayai oleh iuran yang dibayarkan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM.
Cara Menghitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM
Setelah kita mengetahui apa itu BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM, kini saatnya kita membahas mengenai cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM adalah sebagai berikut:
1. Jaminan Hari Tua (JHT)
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah jenis jaminan sosial yang memberikan penghasilan tambahan pada saat peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM memasuki masa pensiun. Besaran iuran JHT tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JHT adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JHT |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 2% |
Rp 1.000.001 – Rp 5.000.000 | 3% |
Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 | 4% |
Rp 10.000.001 – Rp 20.000.000 | 5% |
Contoh perhitungan iuran JHT:
Jika gaji peserta sebesar Rp 3.000.000, maka iuran JHT yang harus dibayarkan oleh peserta adalah:
Iuran JHT = 3% x Rp 3.000.000 = Rp 90.000
2. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah jenis jaminan sosial yang memberikan perlindungan jika peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM mengalami kecelakaan kerja atau kecelakaan selama dalam perjalanan menuju dan dari tempat kerja. Besaran iuran JKK tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JKK adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JKK |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 0,24% |
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 | 0,54% |
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 | 0,89% |
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 | 1,27% |
Contoh perhitungan iuran JKK:
Jika gaji peserta sebesar Rp 5.000.000, maka iuran JKK yang harus dibayarkan oleh peserta adalah:
Iuran JKK = 1,74% x Rp 5.000.000 = Rp 87.000
3. Jaminan Pensiun (JP)
Jaminan Pensiun (JP) adalah jenis jaminan sosial yang memberikan penghasilan tambahan pada saat peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM memasuki masa pensiun. Besaran iuran JP tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JP adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JP |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 2% |
Rp 1.000.001 – Rp 5.000.000 | 3% |
Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 | 4% |
Rp 10.000.001 – Rp 20.000.000 | 5% |
Contoh perhitungan iuran JP:
Jika gaji peserta sebesar Rp 8.000.000, maka iuran JP yang harus dibayarkan oleh peserta adalah:
Iuran JP = 4% x Rp 8.000.000 = Rp 320.000
4. Jaminan Kematian (JKM)
Jaminan Kematian (JKM) adalah jenis jaminan sosial yang memberikan santunan kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM jika peserta meninggal dunia. Besaran iuran JKM tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JKM adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JKM |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 0,3% |
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 | 0,7% |
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 | 1,1% |
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 | 1,5% |
Contoh perhitungan iuran JKM:
Jika gaji peserta sebesar Rp 12.000.000, maka iuran JKM yang harus dibayarkan oleh peserta adalah:
Iuran JKM = 1,7% x Rp 12.000.000 = Rp 204.000
FAQ Mengenai Cara Menghitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM
Apa itu BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM?
BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM adalah program jaminan sosial yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia.
Apa saja jenis jaminan sosial yang ada di dalam BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM?
Program ini mencakup beberapa jenis jaminan sosial, antara lain Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian (JKM).
Bagaimana cara menghitung iuran JHT?
Besaran iuran JHT tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JHT adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JHT |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 2% |
Rp 1.000.001 – Rp 5.000.000 | 3% |
Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 | 4% |
Rp 10.000.001 – Rp 20.000.000 | 5% |
Bagaimana cara menghitung iuran JKK?
Besaran iuran JKK tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JKK adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JKK |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 0,24% |
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 | 0,54% |
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 | 0,89% |
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 | 1,27% |
Bagaimana cara menghitung iuran JP?
Besaran iuran JP tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JP adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JP |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 2% |
Rp 1.000.001 – Rp 5.000.000 | 3% |
Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 | 4% |
Rp 10.000.001 – Rp 20.000.000 | 5% |
Bagaimana cara menghitung iuran JKM?
Besaran iuran JKM tergantung pada gaji yang diterima oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Adapun cara menghitung iuran JKM adalah sebagai berikut:
Gaji Peserta | Iuran JKM |
---|---|
Rp 0 – Rp 1.000.000 | 0,3% |
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 | 0,7% |
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 | 1,1% |
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 | 1,5% |
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Demikianlah artikel mengenai cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menjawab semua pertanyaan yang ada mengenai cara menghitung iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM. Jangan lupa untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan JHT JKK JP JKM secara rutin ya, Sobat TeknoBgt!