TEKNOBGT

Cara Menghitung Borongan

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara menghitung borongan yang tepat untuk proyekmu? Jangan khawatir, karena artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menghitung borongan dengan mudah dan akurat. Yuk, simak penjelasannya!

Pengertian Borongan

Sebelum membahas tentang cara menghitung borongan, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu borongan. Borongan adalah sistem pembayaran dalam bidang konstruksi yang menggantikan sistem harian atau mingguan. Dalam sistem borongan, pekerjaan yang dikerjakan dihargai dengan satuan borongan, bukan satuan waktu.

Sistem borongan sangat umum digunakan dalam proyek bangunan, seperti rumah, gedung, jalan, dan sebagainya. Jadi, jika kamu sedang merencanakan atau mengerjakan proyek konstruksi, kamu perlu tahu cara menghitung borongan dengan benar.

Cara Menghitung Borongan

1. Tentukan Harga Satuan Borongan

Langkah pertama dalam menghitung borongan adalah menentukan harga satuan borongan. Harga satuan borongan ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan dan disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu kontraktor dan pemilik proyek.

Sebagai contoh, harga satuan borongan untuk pekerjaan pemasangan keramik bisa ditentukan seharga Rp 50.000 per meter persegi. Sedangkan untuk pekerjaan pembongkaran tembok, harga satuan borongan bisa ditentukan seharga Rp 100.000 per meter kubik.

2. Hitung Volume Pekerjaan

Setelah harga satuan borongan sudah ditentukan, selanjutnya kamu perlu menghitung volume pekerjaan. Volume pekerjaan adalah jumlah pekerjaan yang harus dilakukan dalam satuan borongan.

Sebagai contoh, jika pekerjaan pemasangan keramik dilakukan pada ruangan dengan ukuran 4 meter x 5 meter, maka volume pekerjaan adalah 20 meter persegi. Sedangkan jika pekerjaan pembongkaran tembok dilakukan pada dinding dengan ukuran 3 meter x 4 meter x 0,2 meter, maka volume pekerjaan adalah 2,4 meter kubik.

3. Hitung Harga Satuan Volume

Selanjutnya, kamu perlu menghitung harga satuan volume. Harga satuan volume adalah harga satuan borongan dibagi dengan volume pekerjaan.

Sebagai contoh, jika harga satuan borongan untuk pemasangan keramik adalah Rp 50.000 per meter persegi dan volume pekerjaan adalah 20 meter persegi, maka harga satuan volume adalah Rp 2.500 per meter persegi. Sedangkan jika harga satuan borongan untuk pembongkaran tembok adalah Rp 100.000 per meter kubik dan volume pekerjaan adalah 2,4 meter kubik, maka harga satuan volume adalah Rp 41.667 per meter kubik.

4. Hitung Total Harga Borongan

Setelah harga satuan volume sudah diketahui, selanjutnya kamu perlu menghitung total harga borongan. Total harga borongan adalah harga satuan volume dikalikan dengan jumlah volume pekerjaan.

Sebagai contoh, jika harga satuan volume untuk pemasangan keramik adalah Rp 2.500 per meter persegi dan volume pekerjaan adalah 20 meter persegi, maka total harga borongan adalah Rp 50.000. Sedangkan jika harga satuan volume untuk pembongkaran tembok adalah Rp 41.667 per meter kubik dan volume pekerjaan adalah 2,4 meter kubik, maka total harga borongan adalah Rp 100.000.

FAQ tentang Cara Menghitung Borongan

No.PertanyaanJawaban
1Apa keuntungan menggunakan sistem borongan?Keuntungan menggunakan sistem borongan adalah bahwa kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien, sementara pemilik proyek dapat menghemat biaya dan waktu pembayaran.
2Apa yang harus dilakukan jika terjadi perbedaan volume pekerjaan?Jika terjadi perbedaan volume pekerjaan, maka harga satuan volume dapat dihitung ulang berdasarkan perubahan volume pekerjaan yang terjadi.
3Bagaimana cara menghitung borongan untuk pekerjaan yang sangat kompleks?Untuk pekerjaan yang sangat kompleks, kamu bisa memecah pekerjaan menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana dan menghitung borongan untuk setiap bagian tersebut.
4Berapa persen uang muka yang harus diberikan pada sistem borongan?Persentase uang muka yang harus diberikan tergantung pada kesepakatan antara kontraktor dan pemilik proyek. Namun umumnya, uang muka sebesar 10-20% dari total harga borongan.
5Apakah sistem borongan cocok untuk semua jenis pekerjaan konstruksi?Tidak, sistem borongan tidak cocok untuk semua jenis pekerjaan konstruksi. Beberapa jenis pekerjaan, seperti perbaikan kecil, perawatan, atau pemasangan peralatan elektronik, lebih cocok menggunakan sistem pembayaran harian atau mingguan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dijelaskan tentang cara menghitung borongan dengan mudah dan akurat. Langkah-langkahnya meliputi menentukan harga satuan borongan, menghitung volume pekerjaan, menghitung harga satuan volume, dan menghitung total harga borongan. Dengan menggunakan sistem borongan, kamu dapat menyelesaikan pekerjaan konstruksi dengan lebih efisien dan menghemat biaya. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Borongan