Selamat datang sobat TeknoBgt, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung beta saham CAPM. Beta saham merupakan salah satu istilah yang sering digunakan di dalam dunia investasi saham. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu beta saham, bagaimana menghitungnya dan bagaimana pengaruhnya dalam investasi saham.
Pendahuluan
Sebelum membahas tentang cara menghitung beta saham CAPM, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu beta saham. Beta saham merupakan ukuran risiko dari sebuah saham. Beta saham menunjukkan seberapa besar pergerakan saham tersebut terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan. Jika beta saham suatu saham di atas 1, maka saham tersebut dianggap lebih agresif dibandingkan dengan pasar. Sebaliknya, jika beta saham suatu saham di bawah 1, maka saham tersebut dianggap kurang agresif dibandingkan dengan pasar.
Apa Itu CAPM?
CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah suatu metode untuk menentukan expected return dari sebuah saham. Metode ini digunakan untuk membandingkan antara expected return suatu saham dengan expected return pasar secara keseluruhan. Dalam CAPM, risiko didefinisikan sebagai variabilitas expected return suatu saham terhadap return pasar. Dalam CAPM, risiko dinyatakan sebagai beta saham.
Cara Menghitung Beta Saham
Untuk menghitung beta saham, kita membutuhkan data historis harga saham dan data historis return pada pasar. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung beta saham:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
Langkah 1 | Mengumpulkan data historis harga saham |
Langkah 2 | Mengumpulkan data historis return pasar |
Langkah 3 | Menghitung return harian saham dan return harian pasar |
Langkah 4 | Menghitung kovarian antara return harian saham dan return harian pasar |
Langkah 5 | Menghitung variansi return harian pasar |
Langkah 6 | Menghitung beta saham dengan rumus: |
Beta Saham = Kovarian Return Saham dan Return Pasar / Variansi Return Pasar
Contoh Penghitungan Beta Saham
Misalkan kita memiliki data harian harga saham dan return pasar selama setahun. Berikut ini adalah tabel data historis harga saham dan return pasar:
Tanggal | Harga Saham | Return Saham | Return Pasar |
---|---|---|---|
01/01/2021 | 1000 | ||
02/01/2021 | 1050 | 5% | 2% |
03/01/2021 | 1100 | 4.76% | 1% |
04/01/2021 | 1150 | 4.55% | 3% |
05/01/2021 | 1200 | 4.35% | 2% |
06/01/2021 | 1250 | 4.17% | -1% |
07/01/2021 | 1300 | 4% | 4% |
08/01/2021 | 1350 | 3.85% | 2% |
09/01/2021 | 1400 | 3.7% | 1% |
10/01/2021 | 1450 | 3.57% | 3% |
Dari tabel di atas, kita dapat menghitung beta saham sebagai berikut:
Kita mulai dengan menghitung return harian saham:
Return Saham = (Harga Saham Sekarang – Harga Saham Kemarin) / Harga Saham Kemarin
Sebagai contoh, pada tanggal 02/01/2021:
Return Saham = (1050 – 1000) / 1000 = 5%
Kemudian kita menghitung return harian pasar:
Return Pasar = (Return Indeks Pasar Sekarang – Return Indeks Pasar Kemarin) / Return Indeks Pasar Kemarin
Sebagai contoh, pada tanggal 02/01/2021:
Return Pasar = (2 – 0) / 0 = Tidak bisa dihitung.
Perlu diketahui bahwa pada saat menghitung return pasar, kita menggunakan return indeks pasar yang dapat dilihat di berbagai media keuangan.
Jika return pasar tidak bisa dihitung seperti contoh di atas, kita dapat menggunakan return pasar rata-rata selama periode yang sama.
Setelah itu, kita menghitung kovarian antara return harian saham dan return harian pasar:
Kovarian = Σ [(Return Saham – Rata-rata Return Saham) x (Return Pasar – Rata-rata Return Pasar)] / (n – 1)
Sebagai contoh, untuk periode tanggal 02/01/2021 sampai dengan 10/01/2021:
Rata-rata Return Saham = (5% + 4.76% + 4.55% + 4.35% + 4.17% + 4% + 3.85% + 3.7% + 3.57%) / 9 = 4.2%
Rata-rata Return Pasar = (2% + 1% + 3% + 2% – 1% + 4% + 2% + 1% + 3%) / 9 = 1.8889%
Kovarian = [(5% – 4.2%) x (2% – 1.8889%) + (4.76% – 4.2%) x (1% – 1.8889%) + (4.55% – 4.2%) x (3% – 1.8889%) + (4.35% – 4.2%) x (2% – 1.8889%) + (4.17% – 4.2%) x (-1% – 1.8889%) + (4% – 4.2%) x (4% – 1.8889%) + (3.85% – 4.2%) x (2% – 1.8889%) + (3.7% – 4.2%) x (1% – 1.8889%) + (3.57% – 4.2%) x (3% – 1.8889%)] / 8 = 0.001353
Kemudian kita menghitung variansi return harian pasar:
Variansi Return Pasar = Σ (Return Pasar – Rata-rata Return Pasar) ^ 2 / (n – 1)
Sebagai contoh, untuk periode tanggal 02/01/2021 sampai dengan 10/01/2021:
Variansi Return Pasar = [(2% – 1.8889%) ^ 2 + (1% – 1.8889%) ^ 2 + (3% – 1.8889%) ^ 2 + (2% – 1.8889%) ^ 2 + (-1% – 1.8889%) ^ 2 + (4% – 1.8889%) ^ 2 + (2% – 1.8889%) ^ 2 + (1% – 1.8889%) ^ 2 + (3% – 1.8889%) ^ 2] / 8 = 0.02436
Terakhir, kita dapat menghitung beta saham:
Beta Saham = Kovarian / Variansi Return Pasar = 0.001353 / 0.02436 = 0.055
FAQ
Apa perbedaan antara beta saham dan alpha saham?
Beta saham mengukur risiko pasar dari sebuah saham, sedangkan alpha saham mengukur keuntungan atau kerugian dari sebuah saham yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak terkait dengan pasar.
Apakah saham dengan beta lebih dari 1 selalu lebih baik?
Tidak selalu. Saham dengan beta lebih dari 1 dianggap lebih agresif dibandingkan dengan pasar, sehingga memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Investasi dalam saham dengan beta lebih dari 1 hanya cocok untuk investor yang bersedia mengambil risiko.
Apakah beta saham bisa berubah seiring waktu?
Ya, beta saham suatu saham dapat berubah seiring waktu. Perubahan beta saham dapat disebabkan oleh perubahan kondisi di pasar atau perubahan kondisi perusahaan yang merupakan issuer saham tersebut.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita sekarang telah memahami apa itu beta saham dan bagaimana cara menghitungnya menggunakan CAPM. Beta saham sangat penting dalam memilih saham untuk diinvestasikan, karena menunjukkan risiko sebuah saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan. Dalam berinvestasi, selalu ingat untuk mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan sebuah saham.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.