Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu tahu bagaimana cara menghitung zakat pertanian? Jika belum, kamu tidak perlu khawatir karena pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap tentang cara hitung zakat pertanian. Simak terus ya!
Pengertian Zakat Pertanian
Zakat pertanian adalah salah satu jenis zakat yang dikeluarkan dari hasil panen atau pertanian. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah 5% dari hasil panen/pertanian yang sudah mencapai nisab.
Nisab sendiri adalah jumlah tertentu yang harus dicapai agar seseorang wajib mengeluarkan zakatnya. Untuk zakat pertanian, nisabnya adalah 653 kg atau setara dengan 3.5 wasaq.
Sedangkan wasaq sendiri adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur jumlah buah-buahan atau biji-bijian, yang setiap jenis buah/biji memiliki berat yang berbeda-beda.
Contohnya untuk beras, 1 wasaq setara dengan 653 kg, sedangkan untuk jagung 1 wasaq setara dengan 6530 kg.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang cara menghitung zakat pertanian secara detail.
Cara Hitung Zakat Pertanian
Ada dua cara untuk menghitung zakat pertanian, yaitu menghitung berdasarkan hasil panen secara langsung atau menghitung berdasarkan modal awal.
Cara 1: Menghitung Berdasarkan Hasil Panen
Cara pertama adalah menghitung zakat pertanian berdasarkan hasil panen secara langsung. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Tentukan jenis tanaman dan jumlahnya
Langkah pertama adalah menentukan jenis tanaman yang akan dihitung zakatnya. Pastikan juga kamu mengetahui jumlah tanaman yang kamu miliki.
2. Hitung hasil panen
Langkah kedua adalah menghitung hasil panen dari tanaman yang kamu miliki. Misalnya kamu memiliki 100 pohon kurma dan setiap pohon menghasilkan 10 kg kurma per tahunnya, maka hasil panen kamu adalah 1000 kg kurma.
3. Hitung nisab
Setelah mengetahui hasil panen kamu, selanjutnya hitunglah nisab dari zakat pertanian. Nisab adalah 653 kg atau setara dengan 3.5 wasaq.
4. Hitung jumlah zakat
Jika hasil panen kamu sudah mencapai nisab, maka hitunglah zakat yang harus kamu keluarkan. Zakat yang harus dikeluarkan adalah 5% dari hasil panen, sehingga rumusnya adalah:
Rumus Zakat Pertanian |
---|
Zakat pertanian = 5% x hasil panen |
Contoh: Zakat pertanian = 5% x 1000 kg = 50 kg |
5. Keluarkan zakat
Setelah kamu mengetahui jumlah zakat yang harus dikeluarkan, segera keluarkan zakat kamu sesuai dengan aturan yang berlaku di daerah kamu.
Cara 2: Menghitung Berdasarkan Modal Awal
Cara kedua adalah menghitung zakat pertanian berdasarkan modal awal. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Tentukan jenis tanaman dan modal awal
Langkah pertama adalah menentukan jenis tanaman yang akan dihitung zakatnya. Selanjutnya, hitunglah modal awal yang telah kamu keluarkan untuk menanam tanaman tersebut.
2. Hitung jumlah panen dan laba kotor
Langkah kedua adalah menghitung jumlah panen yang didapat dan laba kotor kamu. Kamu bisa menghitungnya dengan cara:
Rumus Jumlah Panen |
---|
Jumlah panen = hasil panen – modal awal |
Contoh: Jumlah panen = 1000 kg – Rp 10.000.000,- = Rp 5.000.000,- |
Rumus Laba Kotor |
Laba kotor = jumlah panen x 50% x harga pasaran |
Contoh: Laba kotor = Rp 5.000.000,- x 50% x Rp 20.000,- = Rp 50.000.000,- |
3. Hitung nisab
Setelah mengetahui laba kotor kamu, selanjutnya hitunglah nisab dari zakat pertanian. Nisab adalah 653 kg atau setara dengan 3.5 wasaq.
4. Hitung jumlah zakat
Jika laba kotor kamu sudah mencapai nisab, maka hitunglah zakat yang harus kamu keluarkan. Zakat yang harus dikeluarkan adalah 5% dari laba kotor, sehingga rumusnya adalah:
Rumus Zakat Pertanian |
---|
Zakat pertanian = 5% x laba kotor |
Contoh: Zakat pertanian = 5% x Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000,- |
5. Keluarkan zakat
Setelah kamu mengetahui jumlah zakat yang harus dikeluarkan, segera keluarkan zakat kamu sesuai dengan aturan yang berlaku di daerah kamu.
Pertanyaan Umum
Apa itu zakat pertanian?
Zakat pertanian adalah salah satu jenis zakat yang dikeluarkan dari hasil panen atau pertanian. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah 5% dari hasil panen/pertanian yang sudah mencapai nisab.
Berapa nisab zakat pertanian?
Nisab untuk zakat pertanian adalah 653 kg atau setara dengan 3.5 wasaq.
Apa itu wasaq?
Wasak adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur jumlah buah-buahan atau biji-bijian, yang setiap jenis buah/biji memiliki berat yang berbeda-beda.
Bagaimana cara menghitung zakat pertanian?
Ada dua cara untuk menghitung zakat pertanian, yaitu menghitung berdasarkan hasil panen secara langsung atau menghitung berdasarkan modal awal.
Bagaimana jika hasil panen belum mencapai nisab?
Jika hasil panen belum mencapai nisab, maka kamu tidak perlu mengeluarkan zakat pertanian.
Kesimpulan
Itulah tadi pembahasan lengkap tentang cara menghitung zakat pertanian. Kamu bisa menghitung zakat pertanian berdasarkan hasil panen atau modal awal. Pastikan kamu sudah memahami langkah-langkahnya agar tidak salah dalam menghitung zakat. Jangan lupa untuk selalu menunaikan zakat kamu ya!