TEKNOBGT

Cara Hitung Sainte Lague Murni

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Kali ini, kita akan membahas tentang cara hitung Sainte Lague Murni. Apa itu Sainte Lague Murni? Sainte Lague Murni adalah metode perhitungan suara dalam pemilihan umum yang digunakan di Indonesia. Metode ini digunakan untuk membagi kursi di parlemen. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung Sainte Lague Murni dengan mudah dan lengkap.

Pengertian Sainte Lague Murni

Sainte Lague Murni adalah sebuah metode perhitungan suara yang digunakan di Indonesia untuk membagi kursi di parlemen. Metode ini didasarkan pada angka yang diperoleh dari jumlah suara yang didapat oleh setiap partai politik pada pemilihan umum.

Sainte Lague Murni adalah salah satu dari dua metode perhitungan suara yang digunakan di Indonesia. Metode lainnya adalah D’Hondt. Namun, Sainte Lague Murni lebih sering digunakan karena dianggap lebih adil dan memberikan kesempatan yang sama bagi partai politik kecil untuk mendapatkan kursi di parlemen.

Rumus Sainte Lague Murni

Untuk menghitung jumlah kursi yang diperoleh oleh setiap partai politik di parlemen, digunakan rumus Sainte Lague Murni. Berikut adalah rumusnya:

Jumlah SuaraKursi
Satu1
Pertama3
Kedua5
Ketiga7
Keempat9

Rumus tersebut berlaku untuk partai politik yang memperoleh lebih dari 3,75% suara pada pemilihan umum. Partai politik yang memperoleh suara di bawah ambang batas tersebut tidak akan mendapatkan kursi di parlemen.

Cara Menghitung Sainte Lague Murni

1. Tentukan Jumlah Suara Setiap Partai Politik

Langkah pertama dalam menghitung Sainte Lague Murni adalah menentukan jumlah suara yang diperoleh oleh setiap partai politik pada pemilihan umum. Jumlah suara ini dapat diperoleh dari hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

2. Tentukan Hasil Bagi Setiap Partai Politik

Setelah mengetahui jumlah suara setiap partai politik, langkah selanjutnya adalah menentukan hasil bagi setiap partai politik. Hasil bagi ini merupakan angka yang didapat dari membagi jumlah suara setiap partai politik dengan bilangan ganjil dari 1 sampai dengan 99.

Contoh: Jika partai politik A memperoleh 100 suara, hasil bagi yang didapat adalah:

(100 / 1) = 100

(100 / 3) = 33,33

(100 / 5) = 20

(100 / 7) = 14,29

(100 / 9) = 11,11

3. Urutkan Hasil Bagi dari yang Tertinggi ke yang Terendah

Setelah mendapatkan hasil bagi setiap partai politik, langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang tertinggi ke yang terendah. Partai politik yang memiliki hasil bagi tertinggi akan mendapatkan kursi pertama di parlemen.

Contoh: Jika terdapat 5 partai politik dengan hasil bagi sebagai berikut:

Partai A: 100

Partai B: 80

Partai C: 70

Partai D: 60

Partai E: 50

Maka, partai politik A akan mendapatkan kursi pertama di parlemen.

4. Hitung Kursi Setiap Partai Politik

Setelah urutan dari hasil bagi didapatkan, langkah selanjutnya adalah menghitung kursi setiap partai politik. Kursi pertama diberikan kepada partai politik yang memiliki hasil bagi tertinggi. Setelah itu, kursi kedua diberikan kepada partai politik yang memiliki hasil bagi tertinggi kedua, dan seterusnya.

Contoh: Jika terdapat 5 partai politik dan hasil bagi partai politik A adalah 100, B adalah 80, C adalah 70, D adalah 60, dan E adalah 50, maka jumlah kursi setiap partai politik adalah sebagai berikut:

Partai A: 1 kursi (100 / 1)

Partai B: 0 kursi (80 / 3)

Partai C: 0 kursi (70 / 5)

Partai D: 0 kursi (60 / 7)

Partai E: 0 kursi (50 / 9)

Karena jumlah kursi yang diperoleh oleh partai politik A sudah dipastikan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung ulang hasil bagi dari partai politik yang tidak mendapatkan kursi, yaitu partai politik B hingga E. Setelah itu, langkah-langkah di atas diulang hingga seluruh kursi di parlemen terisi.

FAQ

1. Apa Beda Sainte Lague Murni dan D’Hondt?

Sainte Lague Murni dan D’Hondt adalah dua metode perhitungan suara dalam pemilihan umum yang digunakan di Indonesia. Perbedaaan antara keduanya terletak pada bilangan yang digunakan dalam rumus tersebut. D’Hondt menggunakan bilangan ganjil dari 1 sampai dengan 99, sedangkan Sainte Lague Murni menggunakan bilangan ganjil dari 1 sampai dengan 199. Selain itu, Sainte Lague Murni dianggap lebih adil karena memberikan peluang yang sama bagi partai politik kecil untuk mendapatkan kursi di parlemen.

2. Apakah Sainte Lague Murni Digunakan di Seluruh Negara?

Tidak. Sainte Lague Murni hanya digunakan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Di negara lain, metode perhitungan suara yang digunakan mungkin berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara.

3. Apa yang Terjadi Jika Partai Politik Tidak Memperoleh Suara di Atas Ambang Batas?

Jika partai politik tidak memperoleh suara di atas ambang batas yang ditentukan, yaitu 3,75%, maka partai politik tersebut tidak akan mendapatkan kursi di parlemen.

4. Apakah Sainte Lague Murni Menguntungkan Partai Politik Kecil?

Ya, Sainte Lague Murni dianggap lebih adil karena memberikan kesempatan yang sama bagi partai politik kecil untuk mendapatkan kursi di parlemen. Dalam metode ini, partai politik yang memperoleh sedikit suara tetap memiliki kesempatan untuk mendapatkan kursi di parlemen.

5. Apakah Sainte Lague Murni Digunakan di Seluruh Pemilihan Umum di Indonesia?

Tidak. Sainte Lague Murni hanya digunakan pada pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen, yaitu DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPD (Dewan Perwakilan Daerah), dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah). Pada pemilihan umum untuk memilih presiden, tidak digunakan metode perhitungan suara yang sama.

Penutup

Demikianlah artikel tentang cara hitung Sainte Lague Murni. Semoga artikel ini dapat membantu sobat semua dalam memahami cara menghitung kursi di parlemen dengan menggunakan metode ini. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman sobat jika dianggap bermanfaat. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung Sainte Lague Murni