Cara Menghitung Susut Gabah Basah Menjadi Kering – Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Sebagai petani atau pengrajin, kamu mungkin sudah sangat familiar dengan istilah “susut”. Susut adalah perbedaan antara berat gabah basah (GB) dan berat beras kering giling (BK). Menghitung susut sangat penting untuk menentukan produksi beras yang dihasilkan dan juga untuk mengatur keuangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung susut gabah basah menjadi kering dengan mudah. Simak penjelasan berikut ini!

Apa itu Susut Gabah Basah Menjadi Kering?

Susut gabah basah menjadi kering adalah perbedaan berat antara gabah basah dengan beras kering giling. Gabah basah biasanya mengandung banyak air, sehingga memiliki berat yang lebih berat daripada beras kering giling. Susut memperhitungkan jumlah air yang hilang selama proses penggilingan dan pengeringan. Oleh karena itu, perhitungan susut menjadi penting untuk menentukan produksi beras yang dihasilkan dan keuangan yang harus dikeluarkan.

Bagaimana cara menghitung susut gabah basah menjadi kering? Ada beberapa rumus yang dapat digunakan, di antaranya adalah:

Rumus Menghitung Susut Gabah Basah Menjadi Kering

1. Rumus sederhana

GB – BK / GB x 100%

2. Rumus dengan faktor konversi

GB x F – BK / GB x F x 100%

Keterangan:

GB = Berat Gabah Basah

BK = Berat Beras Kering Giling

F = Faktor Konversi (misalnya 0,8 untuk beras lokal atau 0,7 untuk beras impor)

Langkah-langkah Menghitung Susut

Setelah mengetahui rumus yang digunakan, langkah-langkah menghitung susut gabah basah menjadi kering adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Timbang gabah basah

Timbang gabah basah menggunakan timbangan yang akurat. Pastikan gabah basah yang akan ditimbang sudah bersih dari kotoran atau benda asing lainnya. Catat berat gabah basah dalam satuan kilogram (kg).

Langkah 2: Keringkan gabah

Keringkan gabah menggunakan mesin pengering atau dijemur di bawah sinar matahari. Pastikan gabah sudah benar-benar kering dan tidak mengandung air sama sekali. Catat berat gabah kering dalam satuan kilogram (kg).

Langkah 3: Giling gabah

Giling gabah menggunakan mesin penggiling. Pastikan gabah sudah dikeluarkan kulitnya dan menjadi beras. Catat berat beras kering giling dalam satuan kilogram (kg).

Langkah 4: Hitung susut

Gunakan rumus yang sudah dijelaskan sebelumnya untuk menghitung susut gabah basah menjadi kering. Misalnya, jika GB = 100 kg, BK = 70 kg, dan F = 0,8, maka:

Susut = (100 – 70) / 100 x 100% = 30%

Atau:

Susut = 100 x 0,8 – 70 / 100 x 0,8 x 100% = 30%

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan faktor konversi?

Faktor konversi adalah angka yang digunakan untuk menghitung berat beras kering giling dari berat gabah basah. Setiap jenis beras memiliki faktor konversi yang berbeda-beda, tergantung dari kadar air, kadar kulit, dan faktor lainnya.

2. Dapatkah saya menggunakan rumus sederhana untuk semua jenis beras?

Tidak. Rumus sederhana hanya dapat digunakan untuk beras yang memiliki faktor konversi 1, yaitu beras yang tidak mengalami pengolahan lebih lanjut. Untuk beras yang mengalami pengolahan seperti beras impor, maka harus menggunakan rumus dengan faktor konversi.

3. Apa dampak susut gabah basah menjadi kering pada produksi beras?

Susut gabah basah menjadi kering dapat mempengaruhi produksi beras. Semakin besar susutnya, maka semakin sedikit beras kering giling yang dihasilkan. Oleh karena itu, perhitungan susut sangat penting untuk menentukan jumlah produksi beras dan keuangan yang harus dikeluarkan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, Sobat TeknoBgt telah mempelajari tentang cara menghitung susut gabah basah menjadi kering dengan mudah. Perhitungan susut sangat penting untuk menentukan produksi beras yang dihasilkan dan juga untuk mengatur keuangan. Dengan menggunakan rumus dan langkah-langkah yang sudah dijelaskan, Sobat TeknoBgt dapat menghitung susut dengan mudah dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt.

Referensi

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Susut Gabah Basah Menjadi Kering – Sobat TeknoBgt