TEKNOBGT

Cara Menghitung Payback Period dan NPV

Cara Menghitung Payback Period dan NPV

Halo Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas cara menghitung payback period dan NPV. Dalam dunia bisnis, dua istilah ini sangat penting untuk dipahami karena akan membantu kita dalam pengambilan keputusan investasi. Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Apa itu Payback Period?

Payback Period adalah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal yang ditanamkan dalam sebuah proyek. Dalam investasi, payback period digunakan sebagai salah satu kriteria untuk mengevaluasi profitabilitas proyek.

Bagaimana Cara Menghitung Payback Period?

Untuk menghitung payback period, kita perlu mengetahui berapa besar investasi awal yang ditanamkan dan berapa besar cash inflow yang dihasilkan dari proyek tersebut.

TahunCash InflowAkumulasi Cash Inflow
0-Rp 1.000.000.000-Rp 1.000.000.000
1Rp 200.000.000-Rp 800.000.000
2Rp 300.000.000-Rp 500.000.000
3Rp 400.000.000-Rp 100.000.000
4Rp 500.000.000Rp 400.000.000

Pada tabel di atas, kita memiliki investasi awal sebesar Rp 1.000.000.000. Dalam proyek tersebut, cash inflow yang dihasilkan pada tahun pertama sebesar Rp 200.000.000, pada tahun kedua sebesar Rp 300.000.000, pada tahun ketiga sebesar Rp 400.000.000, dan pada tahun keempat sebesar Rp 500.000.000.

Untuk menghitung payback period, kita perlu mencari tahu pada tahun berapa akumulasi cash inflow sudah mencapai investasi awal. Berdasarkan tabel di atas, payback period dari proyek tersebut adalah 3 tahun, karena pada tahun ketiga akumulasi cash inflow sudah mencapai investasi awal.

Apa itu NPV?

NPV atau Net Present Value adalah metode pengukuran nilai investasi dengan membandingkan nilai investasi dengan arus kas bersih yang dihasilkan dari investasi tersebut, terhadap suku bunga yang berlaku saat ini.

Bagaimana Cara Menghitung NPV?

Untuk menghitung NPV, kita perlu mengetahui berapa besar investasi awal dan arus kas yang dihasilkan dari investasi tersebut. Kemudian, kita perlu menentukan suku bunga yang berlaku saat ini. Biasanya, suku bunga yang digunakan adalah suku bunga pasar atau tingkat pengembalian yang diinginkan.

Setelah itu, kita dapat menggunakan rumus berikut:

NPV = Σ(Ft / (1+r)t) – Investasi Awal

Dimana:

  • NPV : Nilai Investasi Saat Ini
  • Ft : Arus Kas Bersih pada Tahun ke-t
  • r : Suku Bunga atau Tingkat Pengembalian
  • t : Tahun ke-t
  • Investasi Awal : Besarnya Investasi Awal

Berikut ini adalah contoh perhitungan NPV:

TahunArus Kas BersihPresent Value (r = 10%)
0-Rp 1.000.000.000-Rp 1.000.000.000
1Rp 200.000.000Rp 181.818.182
2Rp 300.000.000Rp 247.933.884
3Rp 400.000.000Rp 300.247.933
4Rp 500.000.000Rp 335.916.688

Dalam contoh di atas, investasi awal sebesar Rp 1.000.000.000. Suku bunga yang digunakan adalah 10%. Dari tabel di atas, kita dapat menghitung bahwa NPV dari proyek tersebut adalah Rp 65.936.687.

FAQ

1. Apa Perbedaan Antara Payback Period dan NPV?

Payback period fokus pada periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal, sedangkan NPV fokus pada nilai investasi saat ini berdasarkan arus kas bersih yang dihasilkan dari investasi tersebut, terhadap suku bunga yang berlaku saat ini.

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Investasi Awal?

Investasi awal adalah besarnya modal atau dana yang ditanamkan dalam suatu proyek atau investasi.

3. Mengapa Payback Period dan NPV Penting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi?

Kedua metode ini adalah alat yang dapat membantu kita dalam mengevaluasi profitabilitas suatu investasi. Dengan menggunakan payback period dan NPV, kita dapat menentukan apakah suatu investasi layak untuk dilakukan atau tidak.

4. Apa Yang Harus Dilakukan Jika Payback Period dan NPV Tidak Menguntungkan?

Jika payback period dan NPV tidak menguntungkan, kita harus mempertimbangkan kembali investasi tersebut dan mencari alternatif investasi lain yang lebih menguntungkan.

5. Apakah Ada Kekurangan Dari Menggunakan Payback Period dan NPV?

Beberapa kekurangan dari penggunaan kedua metode ini adalah tidak memperhitungkan waktu nilai uang, tidak mempertimbangkan faktor risiko, dan sulitnya menentukan suku bunga yang tepat.

Kesimpulan

Dalam mengevaluasi profitabilitas suatu investasi, payback period dan NPV adalah dua metode yang dapat digunakan. Payback period digunakan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal, sedangkan NPV digunakan untuk mengukur nilai investasi saat ini berdasarkan arus kas bersih yang dihasilkan dari investasi tersebut, terhadap suku bunga yang berlaku saat ini. Dalam menggunakan kedua metode ini, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Payback Period dan NPV