TEKNOBGT

Cara Menghitung Kalender Jawa: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Bagi yang tinggal di Jawa, pasti sudah tidak asing lagi dengan kalender Jawa. Kalender ini digunakan sebagai pedoman dalam berbagai hal, mulai dari pernikahan, kelahiran, hingga upacara adat. Namun, tidak semua orang paham cara menghitung kalender Jawa. Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan membahas mengenai cara menghitung kalender Jawa dengan lengkap dan mudah dipahami. Yuk simak!

Pengertian Kalender Jawa

Sebelum membahas tentang cara menghitung kalender Jawa, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu kalender Jawa. Kalender Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Sistem penanggalan ini berdasarkan pada perputaran bulan dan matahari, sehingga memiliki perbedaan dengan kalender Masehi yang hanya berdasarkan pada perputaran matahari. Kalender Jawa memiliki 12 bulan dengan jumlah hari yang berbeda-beda. Setiap bulan memiliki nama dan artinya sendiri.

Bulan-Bulan dalam Kalender Jawa

NomorNama BulanJumlah Hari
1Januari31 hari
2Februari28 atau 29 hari
3Maret30 hari
4April31 hari
5Mei31 hari
6Juni30 hari
7Juli31 hari
8Agustus31 hari
9September30 hari
10Oktober31 hari
11November30 hari
12Desember31 hari

Itulah daftar bulan-bulan dalam kalender Jawa beserta jumlah hari di setiap bulannya. Mari kita lanjutkan untuk mempelajari cara menghitung kalender Jawa.

Cara Menghitung Kalender Jawa

Cara menghitung kalender Jawa tidaklah sulit. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti tanggal lahir, bulan lahir, dan tahun lahir. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Hitung Tahun Saka

Langkah pertama dalam menghitung kalender Jawa adalah dengan mengetahui tahun Saka. Tahun Saka secara umum dihitung dari tahun 78 Masehi. Misalnya, saat ini tahun Masehi adalah 2022, maka tahun Saka adalah 1944. Namun, untuk memudahkan Anda, Anda bisa menggunakan kalkulator online untuk menghitung tahun Saka secara lebih akurat.

2. Hitung Tanggal Lahir dalam Penanggalan Jawa

Setelah mengetahui tahun Saka, langkah selanjutnya adalah menghitung tanggal lahir dalam penanggalan Jawa. Untuk menghitungnya, Anda perlu mengetahui bulan dan tahun lahir terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkahnya:

a. Hitung Bulan Kelahiran dalam Kalender Jawa

Agar bisa menghitung tanggal lahir dalam penanggalan Jawa, Anda harus mengetahui bulan kelahiran dalam kalender Jawa. Setiap tahun dalam kalender Jawa memiliki sebuah siklus yang disebut dengan nama weton. Untuk mengetahui weton tahun lahir Anda, bisa gunakan kalkulator online atau lihat tabel berikut ini:

TahunWeton
1944Senin Legi
1945Selasa Pahing
1946Rabu Pon
1947Kamis Wage
1948Jumat Kliwon
1949Sabtu Legi
1950Minggu Pahing

Setelah mengetahui weton tahun lahir Anda, langkah selanjutnya adalah mencari bulan kelahiran dalam kalender Jawa. Setiap weton memiliki urutan bulan yang berbeda-beda. Berikut adalah urutan bulan dalam kalender Jawa:

  1. Sura
  2. Sapar
  3. Mulud
  4. Bakdamulud
  5. Jumadilawal
  6. Jumadilakir
  7. Rejeb
  8. Ruwah
  9. Poso
  10. Sawal
  11. Dulkijah
  12. Dulkodah

Dalam setiap siklus weton, bulan kelahiran Anda akan berganti. Misalnya, jika weton tahun lahir Anda adalah Senin Legi, maka bulan kelahiran Anda bisa saja Mulud, Bakdamulud, Jumadilawal, atau Jumadilakir.

b. Hitung Tanggal Lahir dalam Kalender Jawa

Setelah mengetahui bulan kelahiran dalam kalender Jawa, langkah selanjutnya adalah menghitung tanggal lahir dalam kalender Jawa. Setiap bulan dalam kalender Jawa memiliki jumlah hari yang berbeda-beda. Anda bisa melihat jumlah hari setiap bulan dalam tabel di atas. Jika bulan kelahiran Anda tidak memiliki jumlah hari yang sama dengan bulan Masehi, maka tanggal lahir Anda akan berbeda.

3. Tentukan Pasaran

Pasaran merupakan salah satu unsur penting dalam kalender Jawa. Setiap hari dalam kalender Jawa memiliki nama pasaran yang berbeda-beda. Pasaran digunakan sebagai pedoman dalam melakukan berbagai hal. Untuk menentukan pasaran, Anda bisa menggunakan kalkulator online atau lihat tabel berikut ini:

Tanggal MasehiTanggal JawaPasaran
18Pegat
29Paing
310Pon
411Wage
512Kliwon
613Legi
71Pahing
82Pon
93Wage
104Kliwon
115Legi
126Pahing
137Pegat
148Paing
159Pon
1610Wage
1711Kliwon
1812Legi
1913Pahing
201Pon
212Wage
223Kliwon
234Legi
245Pahing
256Pegat
267Paing
278Pon
289Wage
2910Kliwon
3011Legi
3112Pahing

Setelah mengetahui pasaran, langkah selanjutnya adalah menentukan hari kelahiran dalam kalender Jawa. Hari kelahiran dalam kalender Jawa ditentukan oleh kombinasi antara weton dan pasaran. Misalnya, jika weton tahun lahir Anda adalah Senin Legi dan tanggal lahir Anda jatuh pada pasaran Pon, maka hari kelahiran Anda adalah Selasa Kliwon.

4. FAQ Cara Menghitung Kalender Jawa

Q: Apakah kalender Jawa sama dengan penanggalan Islam?

A: Tidak, kalender Jawa dan penanggalan Islam memiliki perbedaan. Kalender Jawa lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Jawa, sedangkan penanggalan Islam lebih banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam.

Q: Apa saja kegunaan dari kalender Jawa?

A: Kalender Jawa digunakan sebagai pedoman dalam berbagai hal, seperti pernikahan, kelahiran, upacara adat, dan ketentuan waktu untuk melakukan kegiatan tertentu.

Q: Apa yang dimaksud dengan weton dalam kalender Jawa?

A: Weton merupakan siklus 5 hari dalam kalender Jawa. Setiap weton memiliki arti dan biasanya digunakan untuk melakukan ramalan atau menghitung kecocokan antara dua orang.

Q: Apakah kalender Jawa masih digunakan saat ini?

A: Ya, kalender Jawa masih banyak digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Bahkan ada beberapa daerah di Indonesia yang masih menggunakan kalender Jawa sebagai sistem penanggalan resmi.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung kalender Jawa. Dengan memahami cara menghitung kalender Jawa, Anda bisa lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan budaya Jawa. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Kalender Jawa: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt