Halo Sobat TeknoBgt! Ada yang pernah mendengar istilah “besar sampel”? Besar sampel adalah ukuran populasi yang digunakan dalam penelitian. Besar sampel yang tepat sangat penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi hasil yang didapat.
Apa itu Besar Sampel dan Mengapa Penting?
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung besar sampel, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu besar sampel dan mengapa penting dalam penelitian.
Besar sampel adalah jumlah unit dalam populasi yang diambil untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Populasi adalah keseluruhan dari suatu kelompok yang sedang diteliti, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk dijadikan contoh atau representasi dari keseluruhan populasi.
Pentingnya penggunaan besar sampel yang tepat dalam penelitian adalah agar data yang diperoleh dapat dianggap representatif dari populasi yang sedang diteliti. Jika besar sampel yang digunakan terlalu kecil, maka hasil yang didapatkan tidak dapat mewakili populasi secara keseluruhan dan bisa menyebabkan hasil yang tidak akurat.
Mengapa Perlu Menghitung Besar Sampel?
Sebelum melakukan penelitian, perlu dilakukan perhitungan besar sampel. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah sampel yang sesuai dengan populasi yang sedang diteliti, sehingga hasil yang didapatkan dapat dianggap mewakili populasi secara keseluruhan.
Jika besar sampel yang digunakan terlalu kecil, maka hasil yang didapatkan tidak dapat dianggap mewakili populasi secara keseluruhan. Sebaliknya, jika besar sampel yang digunakan terlalu besar, maka akan membuang waktu, tenaga, dan biaya yang tidak perlu.
Jenis-Jenis Besar Sampel
Ada beberapa jenis besar sampel yang umum digunakan dalam penelitian. Berikut adalah beberapa jenis besar sampel yang umum digunakan:
- Sampel Acak Sederhana
- Sampel Sistematik
- Sampel Kluster
- Sampel Stratifikasi Proporsional
- Sampel Stratifikasi Berlapis
Cara Menghitung Besar Sampel
1. Tentukan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi adalah tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam penelitian. Biasanya tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 0,01.
2. Tentukan Besar Galat
Besar galat adalah tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi dalam penelitian. Besar galat yang biasanya digunakan adalah 5% atau 10%.
3. Tentukan Ukuran Populasi
Ukuran populasi adalah jumlah keseluruhan elemen dalam populasi yang sedang diteliti.
4. Tentukan Persentase Populasi
Persentase populasi adalah persentase dari populasi yang diharapkan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi yang sedang diteliti.
5. Gunakan Rumus
Setelah menentukan tingkat signifikansi, besar galat, ukuran populasi, dan persentase populasi, kita dapat menggunakan rumus yang sesuai untuk menghitung besar sampel yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa rumus yang umum digunakan:
Rumus | Keterangan |
---|---|
n = z² × pq / e² | untuk populasi tak terbatas |
n = N × z² × pq / (N-1) × e² + z² × pq | untuk populasi terbatas |
n = N × p / (1 + N × p × q / e²) | untuk sampel yang digunakan berulang-ulang |
Keterangan:
- n = besar sampel
- z = nilai tabel distribusi normal standar
- p = persentase populasi
- q = 1 – p
- e = besar galat
- N = ukuran populasi
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apa itu besar sampel?
Besar sampel adalah jumlah unit dalam populasi yang diambil untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
2. Mengapa besar sampel penting dalam penelitian?
Besar sampel penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Besar sampel yang tepat sangat penting dalam penelitian karena dapat mempengaruhi hasil yang didapat.
3. Bagaimana cara menghitung besar sampel?
Cara menghitung besar sampel meliputi menentukan tingkat signifikansi, besar galat, ukuran populasi, persentase populasi, dan menggunakan rumus yang sesuai untuk menghitung besar sampel yang dibutuhkan.
4. Apa jenis-jenis besar sampel yang umum digunakan?
Ada beberapa jenis besar sampel yang umum digunakan dalam penelitian, antara lain sampel acak sederhana, sampel sistematik, sampel kluster, sampel stratifikasi proporsional, dan sampel stratifikasi berlapis.
5. Apa yang terjadi jika besar sampel yang digunakan terlalu kecil atau terlalu besar?
Jika besar sampel yang digunakan terlalu kecil, maka hasil yang didapatkan tidak dapat dianggap mewakili populasi secara keseluruhan. Sebaliknya, jika besar sampel yang digunakan terlalu besar, maka akan membuang waktu, tenaga, dan biaya yang tidak perlu.
Kesimpulan
Dalam penelitian, besar sampel yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil yang didapat dapat dianggap representatif dari populasi yang sedang diteliti. Pentingnya perhitungan besar sampel dan pilihan jenis besar sampel yang digunakan harus dipertimbangkan dengan matang agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang akurat dan relevan.