Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu tertarik memulai investasi di pasar obligasi atau saham? Jika iya, maka kamu harus tahu bagaimana cara menghitung yield investasi. Yield atau imbal hasil adalah salah satu indikator penting dalam menentukan potensi keuntungan dari suatu investasi. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung yield.
Apa Itu Yield?
Yield atau imbal hasil adalah rasio antara pendapatan yang dihasilkan oleh suatu investasi dengan biaya investasi. Yield biasanya diukur dalam persentase dan digunakan untuk menentukan potensi keuntungan dari suatu investasi. Yield juga dapat digunakan untuk membandingkan potensi keuntungan antara investasi satu dengan yang lain.
Untuk memahami yield dengan lebih baik, mari kita bahas dua jenis yield yang paling umum digunakan:
1. Yield to Maturity (YTM)
Yield to maturity (YTM) adalah yield yang diperoleh jika investor memegang suatu obligasi sampai jatuh tempo. YTM juga disebut sebagai yield harapan karena mengasumsikan bahwa semua pembayaran kupon akan diterima dan diperlakukan sebagai investasi baru pada tingkat yang sama dengan obligasi asli.
Sebagai contoh, jika suatu obligasi memiliki tingkat kupon 10% dan harga pasar sebesar Rp 1.000.000 dengan jatuh tempo 5 tahun, maka yield to maturity obligasi tersebut adalah:
Tingkat Kupon | Harga Pasar | Jatuh Tempo | Yield to Maturity |
---|---|---|---|
10% | Rp 1.000.000 | 5 tahun | 10% |
Dalam contoh di atas, yield to maturity adalah 10% karena tingkat kupon dan harga pasar sama.
2. Current Yield
Current yield adalah yield yang diperoleh dari pendapatan investasi saat ini, seperti dividen saham atau bunga obligasi, dibandingkan dengan harga pasar investasi tersebut. Current yield biasanya digunakan untuk mengukur pendapatan investasi jangka pendek.
Sebagai contoh, jika suatu saham memiliki harga pasar Rp 10.000 per lembar saham dan dividen tahunan sebesar Rp 500 per lembar saham, maka current yield saham tersebut adalah:
Harga Pasar | Dividen Tahunan | Current Yield |
---|---|---|
Rp 10.000 | Rp 500 | 5% |
Dalam contoh di atas, current yield saham tersebut adalah 5% karena dividen yang diterima adalah 5% dari harga pasar.
Cara Menghitung Yield
Setelah kamu memahami jenis-jenis yield, selanjutnya kita akan membahas cara menghitung yield. Berikut adalah rumus untuk menghitung yield:
1. Yield to Maturity
Rumus untuk menghitung yield to maturity (YTM) adalah sebagai berikut:
YTM = [(C + (F – P) / n) / ((F + P) / 2)] x 100%
Dalam rumus di atas:
- C = Cash flow dari kupon per tahun
- F = Nilai nominal obligasi
- P = Harga pasar obligasi
- n = Jumlah tahun sampai jatuh tempo obligasi
Untuk mempermudah pemahaman, perhatikan contoh berikut:
Seorang investor membeli suatu obligasi dengan harga pasar Rp 900.000 dengan tingkat kupon 8% dan jatuh tempo 3 tahun. Nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000. Berapa yield to maturity (YTM) dari obligasi tersebut?
Cash flow (C) = nilai nominal x tingkat kupon = Rp 1.000.000 x 8% = Rp 80.000
YTM = [(C + (F – P) / n) / ((F + P) / 2)] x 100%
YTM = [(Rp 80.000 + (Rp 1.000.000 – Rp 900.000) / 3) / ((Rp 1.000.000 + Rp 900.000) / 2)] x 100%
YTM = 11,63%
Jadi, yield to maturity dari obligasi tersebut adalah 11,63%.
2. Current Yield
Rumus untuk menghitung current yield adalah sebagai berikut:
Current Yield = Annual Income / Current Price x 100%
Dalam rumus di atas:
- Annual Income = Pendapatan tahunan dari investasi (misalnya dividen saham atau bunga obligasi)
- Current Price = Harga pasar investasi saat ini
Contoh: Seorang investor memiliki saham XYZ dengan harga pasar Rp 10.000 per lembar saham dan dividen tahunan sebesar Rp 500 per lembar saham. Berapa current yield dari saham tersebut?
Current Yield = Annual Income / Current Price x 100%
Current Yield = Rp 500 / Rp 10.000 x 100%
Current Yield = 5%
Jadi, current yield dari saham tersebut adalah 5%.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan yield?
Yield atau imbal hasil adalah rasio antara pendapatan yang dihasilkan oleh suatu investasi dengan biaya investasi. Yield biasanya diukur dalam persentase dan digunakan untuk menentukan potensi keuntungan dari suatu investasi.
2. Apa bedanya yield to maturity dan current yield?
Yield to maturity (YTM) adalah yield yang diperoleh jika investor memegang suatu obligasi sampai jatuh tempo, sedangkan current yield adalah yield yang diperoleh dari pendapatan investasi saat ini, seperti dividen saham atau bunga obligasi, dibandingkan dengan harga pasar investasi tersebut.
3. Bagaimana cara menghitung yield to maturity?
Rumus untuk menghitung yield to maturity adalah sebagai berikut: YTM = [(C + (F – P) / n) / ((F + P) / 2)] x 100%, di mana C = Cash flow dari kupon per tahun, F = Nilai nominal obligasi, P = Harga pasar obligasi, n = Jumlah tahun sampai jatuh tempo obligasi.
4. Bagaimana cara menghitung current yield?
Rumus untuk menghitung current yield adalah sebagai berikut: Current Yield = Annual Income / Current Price x 100%, di mana Annual Income = Pendapatan tahunan dari investasi (misalnya dividen saham atau bunga obligasi), dan Current Price = Harga pasar investasi saat ini.
Kesimpulan
Yield atau imbal hasil adalah salah satu indikator penting dalam menentukan potensi keuntungan dari suatu investasi. Ada dua jenis yield yang paling umum digunakan, yaitu yield to maturity dan current yield. Untuk menghitung yield, kamu dapat menggunakan rumus yang telah disebutkan. Dengan memahami cara menghitung yield, kamu akan dapat memperkirakan potensi keuntungan dari suatu investasi dan membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya