Cara Menghitung Kalori Defisit untuk Diet

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Menjalankan program diet memang bukan perkara mudah. Ada begitu banyak hal yang perlu dipertimbangkan mulai dari jenis makanan yang dikonsumsi hingga berapa banyak kalori yang harus dibakar dalam sehari. Nah, pada kali ini kita akan membahas cara menghitung kalori defisit untuk diet agar kamu bisa meraih tujuanmu untuk memiliki badan yang lebih sehat dan ideal.

Apa itu Kalori Defisit?

Sebelum memulai pembahasan mengenai cara menghitung kalori defisit, ada baiknya Sobat TeknoBgt mengetahui terlebih dahulu apa itu kalori defisit. Kalori defisit adalah ketika jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit dibandingkan dengan kalori yang dikeluarkan oleh tubuh. Dalam hal ini, kalori yang dikeluarkan oleh tubuh adalah jumlah kalori yang dibakar oleh metabolisme dan aktivitas fisik. Dalam program diet, kalori defisit bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan cara membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Bagaimana Cara Menghitung Kalori Defisit?

Setelah mengetahui pengertian dari kalori defisit, maka selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana cara menghitungnya. Ada dua hal yang perlu Sobat TeknoBgt lakukan yaitu menghitung kebutuhan kalori harian dan mengurangi kalori yang dikonsumsi. Berikut adalah penjelasan untuk setiap langkah:

Langkah 1: Menghitung Kebutuhan Kalori Harian

Pengertian BMR

Sebelum Sobat TeknoBgt menghitung kebutuhan kalori harian, pertama-tama harus diketahui terlebih dahulu basal metabolic rate (BMR). BMR adalah jumlah minimal kalori yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga fungsi-fungsi tubuh seperti pernapasan, detak jantung, dan metabolisme sel saat beristirahat. BMR dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung BMR, namun pada kesempatan ini penulis akan menggunakan rumus Harris-Benedict.

Berikut adalah rumus Harris-Benedict untuk menghitung BMR:

Untuk Pria:BMR = 88,362 + (13,397 x berat badan) + (4,799 x tinggi badan) – (5,677 x usia)
Untuk Wanita:BMR = 447,593 + (9,247 x berat badan) + (3,098 x tinggi badan) – (4,330 x usia)

Perlu diingat bahwa hasil dari rumus ini hanya menggambarkan kebutuhan kalori jika kamu tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Maka dari itu, harus ditambah dengan nilai aktivitas fisik untuk mencari tahu kebutuhan kalori harian secara keseluruhan. Ada beberapa tingkat aktivitas fisik yang dapat dipilih yaitu:

  • Tidak atau sedikit aktivitas fisik (aktivitas fisik ringan selama sehari)
  • Aktivitas fisik sedang (aktivitas fisik ringan selama 30-60 menit per hari)
  • Aktivitas fisik berat (aktivitas fisik berat selama 60-90 menit per hari)
  • Aktivitas fisik sangat berat (aktivitas fisik berat selama lebih dari 90 menit per hari)

Penghitungan Kebutuhan Kalori Harian

Setelah mengetahui BMR dan tingkat aktivitas fisik, Sobat TeknoBgt dapat menghitung kebutuhan kalori harian dengan rumus berikut:

  • Tidak atau sedikit aktivitas fisik: BMR x 1,2
  • Aktivitas fisik sedang: BMR x 1,375
  • Aktivitas fisik berat: BMR x 1,55
  • Aktivitas fisik sangat berat: BMR x 1,725

Langkah 2: Mengurangi Kalori yang Dikonsumsi

Setelah mengetahui kebutuhan kalori harian, selanjutnya adalah mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi setiap harinya agar terjadi kalori defisit. Namun perlu diingat, penurunan kalori yang terlalu drastis dapat berakibat buruk pada kesehatan. Maka dari itu, sebaiknya penurunan kalori dilakukan secara bertahap dan tidak melebihi 500 kalori per harinya. Dengan cara ini, tubuh akan memiliki waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan dan tidak mengalami stress yang berlebihan.

FAQ

1. Apa yang terjadi jika kalori defisit terlalu tinggi?

Jika kalori defisit terlalu tinggi, maka tubuh akan kekurangan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penurunan metabolisme, kelelahan, dan gangguan hormonal. Maka dari itu, penting untuk tidak menurunkan kalori secara drastis dan tidak melebihi 500 kalori per hari.

2. Apakah olahraga diperlukan dalam program diet?

Ya, olahraga sangat diperlukan dalam program diet. Selain membantu membakar lebih banyak kalori, olahraga juga meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat otot, dan meningkatkan metabolisme. Namun perlu diingat, olahraga sebaiknya dilakukan secukupnya dan tidak berlebihan.

3. Apakah semua jenis makanan diperbolehkan dalam program diet?

Tidak semua jenis makanan diperbolehkan dalam program diet. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak gula, lemak jenuh, dan garam. Sebaliknya, pilihlah makanan yang kaya akan serat, protein, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Itulah cara menghitung kalori defisit untuk diet yang dapat Sobat TeknoBgt terapkan dalam program diet. Selalu ingat untuk melakukan penurunan kalori secara bertahap dan tidak melebihi 500 kalori per hari. Dengan cara ini, kamu akan meraih tujuanmu untuk memiliki badan yang lebih sehat dan ideal.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Kalori Defisit untuk Diet