Cara Menghitung Cadangan Kerugian Piutang

Hello Sobat TeknoBgt! Apakah Anda pernah mendengar tentang cadangan kerugian piutang? Bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis, mungkin istilah ini terdengar asing. Namun, tidak perlu khawatir karena pada artikel kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai cara menghitung cadangan kerugian piutang.

Apa itu Cadangan Kerugian Piutang?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara menghitung cadangan kerugian piutang, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu cadangan kerugian piutang. Cadangan kerugian piutang adalah estimasi kerugian yang mungkin terjadi pada piutang yang belum dapat dikumpulkan oleh sebuah perusahaan.

Cadangan kerugian piutang ini bertujuan untuk melindungi perusahaan dari potensi kerugian di masa depan akibat piutang yang tidak tertagih. Dalam hal ini, perusahaan akan membuat alokasi dana yang nantinya digunakan untuk menutupi piutang yang macet tersebut.

1. Mengapa Perlu Ada Cadangan Kerugian Piutang?

Perlu adanya cadangan kerugian piutang pada sebuah perusahaan karena adanya kemungkinan bahwa piutang tersebut tidak dapat terbayar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kebangkrutan pelanggan atau hilangnya piutang yang tidak terdeteksi pada saat audit.

Dengan adanya cadangan kerugian piutang, perusahaan akan dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian di masa depan dan membantu perusahaan agar tetap sehat secara finansial.

2. Bagaimana Cara Menghitung Cadangan Kerugian Piutang?

Setelah memahami pentingnya cadangan kerugian piutang, saatnya kita membahas mengenai cara menghitungnya. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menghitung cadangan kerugian piutang, yaitu metode Persentase Penjualan dan metode Umur Piutang.

Metode Persentase Penjualan

Metode Pertentase Penjualan merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dalam menghitung cadangan kerugian piutang. Metode ini dilakukan dengan membuat estimasi persentase kerugian piutang dari total penjualan perusahaan.

3. Persentase Kerugian Piutang

Persentase Kerugian Piutang merupakan persentase yang digunakan pada metode Persentase Penjualan untuk menentukan estimasi kerugian piutang yang dialokasikan sebagai cadangan kerugian piutang.

Persentase Kerugian Piutang ini dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha dan risiko piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan yang bergerak di industri otomotif dapat memiliki Persentase Kerugian Piutang yang berbeda dengan perusahaan yang bergerak di industri fashion.

4. Cara Menghitung Persentase Kerugian Piutang

Untuk menghitung Persentase Kerugian Piutang, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Dalam rumus di atas, angka yang diperoleh dapat berbeda-beda tergantung pada seberapa besar risiko piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

5. Persentase Penjualan

Setelah menentukan Persentase Kerugian Piutang, selanjutnya Anda dapat menghitung Persentase Penjualan. Persentase Penjualan ini merupakan persentase dari total penjualan yang akan dialokasikan sebagai cadangan kerugian piutang.

Sebagai contoh, jika Persentase Kerugian Piutang sebesar 3%, dan total penjualan perusahaan dalam satu tahun sebesar Rp 5 miliar, maka Persentase Penjualan yang harus dialokasikan sebagai cadangan kerugian piutang adalah sebesar Rp 150 juta.

6. Cara Menghitung Persentase Penjualan

Untuk menghitung Persentase Penjualan, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Dalam rumus di atas, angka 0,03 merujuk pada Persentase Kerugian Piutang yang telah ditentukan sebelumnya.

Metode Umur Piutang

Selain metode Persentase Penjualan, metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung cadangan kerugian piutang adalah Metode Umur Piutang. Metode ini dilakukan dengan membuat estimasi kerugian piutang berdasarkan umur piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

7. Umur Piutang

Umur Piutang adalah waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengumpulkan piutang dari pelanggan. Umur Piutang dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan dan juga lama pembayaran yang diberikan pada pelanggan.

Contohnya, jika perusahaan memberikan waktu pembayaran selama 30 hari, maka umur piutang pada perusahaan tersebut adalah 30 hari.

8. Tabel Umur Piutang

Untuk membuat estimasi kerugian piutang berdasarkan umur piutang, Anda dapat menggunakan tabel umur piutang seperti di bawah ini:

Umur PiutangPersentase Kerugian Piutang
0 – 30 Hari0,5%
31 – 60 Hari1%
61 – 90 Hari3%
91 – 120 Hari5%
> 120 Hari10%

9. Cara Menghitung Cadangan Kerugian Piutang dengan Metode Umur Piutang

Untuk menghitung cadangan kerugian piutang dengan Metode Umur Piutang, Anda dapat menggunakan tabel umur piutang yang telah dibuat sebelumnya.

Sebagai contoh, apabila jumlah piutang yang belum tertagih pada perusahaan Anda adalah sebesar Rp 2 miliar, dan paling banyak sudah melebihi umur piutang 120 hari, maka estimasi kerugian piutang yang harus dialokasikan sebagai cadangan kerugian piutang adalah sebesar:

Rp 2 miliar x 10% = Rp 200 juta

FAQ

10. Apa itu Piutang?

Piutang adalah jumlah uang yang harus diterima oleh sebuah perusahaan dari pelanggan atas produk atau jasa yang telah diberikan.

11. Apa itu Piutang Macet?

Piutang Macet adalah piutang yang belum tertagih dalam jangka waktu yang lama dan sangat sulit untuk dipulihkan.

12. Apa itu Risiko Piutang?

Risiko Piutang adalah kemungkinan terjadinya kerugian pada piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

13. Apa itu Cadangan Kerugian Piutang Spesifik?

Cadangan Kerugian Piutang Spesifik adalah cadangan kerugian piutang yang dibentuk untuk menanggulangi kerugian yang disebabkan oleh piutang pada pelanggan tertentu.

14. Apa itu Cadangan Kerugian Piutang Umum?

Cadangan Kerugian Piutang Umum adalah cadangan kerugian piutang yang dibentuk untuk menanggulangi kerugian yang disebabkan oleh piutang secara keseluruhan pada perusahaan.

15. Apa itu Alokasi Dana?

Alokasi Dana adalah pengalokasian uang pada suatu tujuan tertentu, seperti misalnya untuk membuat cadangan kerugian piutang.

Kewajiban Pencatatan Cadangan Kerugian Piutang

16. Apa Saja Kewajiban Pencatatan Cadangan Kerugian Piutang?

Setiap perusahaan wajib mencatat cadangan kerugian piutang dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang transparan mengenai kondisi keuangan perusahaan dan memudahkan analisis terhadap kinerja perusahaan.

17. Apa Saja Dokumen yang Dibutuhkan dalam Pembentukan Cadangan Kerugian Piutang?

Untuk membentuk cadangan kerugian piutang, dibutuhkan dokumen-dokumen seperti faktur penjualan, kwitansi pembayaran, dan laporan keuangan perusahaan.

Penutup

18. Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai cara menghitung cadangan kerugian piutang. Ada dua metode yang dapat digunakan, yaitu metode Persentase Penjualan dan metode Umur Piutang. Penting untuk mengerti kewajiban pencatatan cadangan kerugian piutang dan dokumentasi yang dibutuhkan untuk membentuk cadangan kerugian piutang.

19. Apakah Anda Sudah Mengerti Cara Menghitung Cadangan Kerugian Piutang?

Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sudah mengerti mengenai cara menghitung cadangan kerugian piutang? Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk mengajukan melalui kolom komentar di bawah.

20. Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Semoga informasi yang diberikan pada artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk selalu mengalokasikan cadangan kerugian piutang agar perusahaan Anda tetap sehat secara finansial. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Sobat TeknoBgt!

Cara Menghitung Cadangan Kerugian Piutang