Cara Menghitung Biaya Variabel per Unit dalam BEP

Selamat datang Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas topik yang sangat penting bagi perusahaan yaitu menghitung biaya variabel per unit dalam Break Even Point (BEP). Biaya variabel per unit adalah biaya yang berubah-ubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan. Pengetahuan tentang biaya variabel per unit sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai titik impas atau BEP. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang cara menghitung biaya variabel per unit dalam BEP.

Apa itu Break Even Point?

Break Even Point atau titik impas adalah titik di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya. Dengan kata lain, perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau rugi pada titik ini. BEP biasanya dihitung dalam unit atau dalam nilai uang. Perusahaan harus mencapai titik impas sebelum mereka dapat mulai menghasilkan keuntungan.

Menghitung BEP dalam unit

Untuk menghitung BEP dalam unit, kita perlu mengetahui biaya tetap dan biaya variabel per unit. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan. Biaya tetap termasuk sewa gedung, gaji karyawan, dan biaya pemasaran. Biaya variabel per unit adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan. Biaya variabel per unit termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman. Kita dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung BEP dalam unit:

Rumus BEP dalam Unit
BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit)

Contohnya, perusahaan XYZ memiliki biaya tetap sebesar 100 juta rupiah per bulan dan biaya variabel per unit sebesar 50 ribu rupiah. Harga jual per unit adalah 100 ribu rupiah. Berapa banyak unit yang harus dijual perusahaan XYZ untuk mencapai titik impas?

BEP = 100 juta / (100 ribu – 50 ribu) = 2.000 unit

Jadi, perusahaan XYZ harus menjual minimal 2.000 unit per bulan untuk mencapai titik impas.

Menghitung BEP dalam nilai uang

Untuk menghitung BEP dalam nilai uang, kita perlu mengalikan BEP dalam unit dengan harga jual per unit. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus BEP dalam Nilai Uang
BEP (dalam nilai uang) = BEP (dalam unit) x Harga Jual per unit

Contohnya, jika harga jual per unit adalah 100 ribu rupiah, dan BEP dalam unit adalah 2.000 unit, maka BEP dalam nilai uang adalah:

BEP (dalam nilai uang) = 2.000 x 100 ribu = 200 juta

Jadi, perusahaan XYZ harus mendapatkan pendapatan minimal 200 juta rupiah per bulan untuk mencapai titik impas.

Cara Menghitung Biaya Variabel per Unit

Setelah kita mengetahui cara menghitung BEP, selanjutnya kita akan mempelajari cara menghitung biaya variabel per unit. Dalam beberapa kasus, biaya variabel per unit dapat dengan mudah dihitung. Misalnya, biaya bahan baku per unit adalah 10 ribu rupiah dan bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap unit adalah 1 kilogram, maka biaya bahan baku per kilogram adalah 10 ribu rupiah. Namun, dalam kasus lain, biaya variabel per unit dapat lebih kompleks dan sulit dihitung. Berikut adalah contoh bagaimana menghitung biaya variabel per unit:

Contoh Kasus Menghitung Biaya Variabel per Unit

Perusahaan ABC memproduksi sepatu dan memiliki biaya variabel sebagai berikut:

  • Bahan baku: 20 ribu rupiah per unit
  • Tenaga kerja langsung: 10 ribu rupiah per unit
  • Biaya pengiriman: 5 ribu rupiah per unit

Untuk menghitung biaya variabel per unit, kita perlu menjumlahkan biaya-biaya tersebut:

Biaya Variabel per Unit = Biaya Bahan Baku per Unit + Biaya Tenaga Kerja Langsung per Unit + Biaya Pengiriman per Unit

Biaya Variabel per Unit = 20 ribu + 10 ribu + 5 ribu = 35 ribu

Jadi, biaya variabel per unit untuk perusahaan ABC adalah 35 ribu rupiah per unit.

FAQ

Apa itu biaya variabel?

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan. Contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.

Apa itu biaya tetap?

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi atau penjualan. Contoh biaya tetap adalah sewa gedung, gaji karyawan, dan biaya pemasaran.

Apa itu BEP?

BEP atau Break Even Point adalah titik di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya. Dengan kata lain, perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau rugi pada titik ini.

Mengapa penting untuk menghitung biaya variabel per unit?

Pengetahuan tentang biaya variabel per unit sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai titik impas atau BEP. Jika harga jual terlalu rendah, perusahaan mungkin tidak mencapai BEP. Jika harga jual terlalu tinggi, perusahaan mungkin kehilangan pangsa pasar.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan lengkap tentang cara menghitung biaya variabel per unit dalam BEP. Dengan mengetahui biaya variabel per unit, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat dan memastikan bahwa mereka mencapai BEP. Jangan lupa untuk selalu menghitung biaya variabel per unit secara cermat dan teliti untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Biaya Variabel per Unit dalam BEP