Cara Hitung PPH Terutang – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara hitung PPH terutang. Bagi yang belum tahu, PPH atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang harus dibayar oleh warga negara atau badan usaha atas penghasilannya. Nah, untuk lebih memahami tentang cara hitung PPH terutang, yuk simak pembahasan berikut ini!

Apa itu Pajak Penghasilan (PPH)?

Sebelum membahas tentang cara hitung PPH terutang, kita perlu mengenal dulu apa itu Pajak Penghasilan atau PPH. PPH adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh oleh warga negara atau badan usaha. Pajak ini wajib dibayar ke negara sebagai bentuk kontribusi dalam pembangunan negara. Pajak Penghasilan terdiri dari dua jenis, yaitu:

  1. PPH Pasal 21
  2. PPH Pasal 23

Pada pembahasan kali ini, kita akan fokus membahas tentang cara hitung PPH terutang Pasal 21. Jadi, mari kita lanjutkan pembahasan kita!

Cara hitung PPH Terutang Pasal 21

Cara hitung PPH terutang Pasal 21 merupakan hal yang penting bagi setiap karyawan atau pekerja. Pasal 21 sendiri adalah pajak penghasilan yang dikenakan pada penghasilan karyawan atau pekerja dalam bentuk gaji, upah atau tunjangan tetap. Berikut adalah langkah-langkah cara hitung PPH terutang Pasal 21:

Langkah 1: Menghitung Penghasilan Bruto

Langkah pertama dalam cara hitung PPH terutang Pasal 21 adalah dengan menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah total penghasilan yang diterima seorang karyawan atau pekerja sebelum dipotong pajak. Penghasilan bruto terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, bonus dan insentif, serta fasilitas lainnya yang diterima oleh karyawan atau pekerja.

Contohnya, jika seorang karyawan memiliki gaji pokok sebesar Rp 5.000.000,- dan mendapatkan tunjangan tetap sebesar Rp 1.000.000,- maka penghasilan bruto yang diterima adalah sebesar Rp 6.000.000,-

Langkah 2: Menghitung Penghasilan Neto

Setelah mengetahui penghasilan bruto, langkah selanjutnya dalam cara hitung PPH terutang Pasal 21 adalah menghitung penghasilan neto. Penghasilan neto adalah penghasilan bruto setelah dipotong dengan biaya-biaya yang dapat dikurangkan, seperti biaya jabatan, iuran pensiun, dan asuransi kesehatan.

Contohnya, jika penghasilan bruto seorang karyawan adalah Rp 6.000.000,- dan biaya jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto, maka biaya jabatan yang dapat dikurangkan adalah sebesar Rp 300.000,-. Jadi, penghasilan neto yang diterima oleh karyawan tersebut adalah sebesar Rp 5.700.000,-

Langkah 3: Menentukan Tarif Pajak

Setelah mengetahui penghasilan neto, langkah selanjutnya dalam cara hitung PPH terutang Pasal 21 adalah menentukan tarif pajak yang harus dibayar. Tarif pajak Pasal 21 sendiri terdiri dari beberapa tarif, yaitu:

Penghasilan TahunanTarif Pajak
< Rp 50.000.0005%
Rp 50.000.000 – Rp 250.000.00015%
> Rp 250.000.00030%

Jadi, jika penghasilan neto seorang karyawan sebesar Rp 5.700.000,- maka tarif pajak yang harus dibayar adalah sebesar 5%.

Langkah 4: Menghitung PPH Terutang

Setelah mengetahui tarif pajak, langkah terakhir dalam cara hitung PPH terutang Pasal 21 adalah menghitung PPH terutang. PPH terutang merupakan pajak yang harus dibayar oleh seorang karyawan atau pekerja berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Misalnya, jika penghasilan neto seorang karyawan sebesar Rp 5.700.000,- dan tarif pajak yang harus dibayar adalah 5%, maka PPH terutang yang harus dibayarkan oleh karyawan tersebut adalah sebesar Rp 285.000,-

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan PPH?

PPH atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang harus dibayar oleh warga negara atau badan usaha atas penghasilannya.

2. Apa saja jenis-jenis Pajak Penghasilan?

Pajak Penghasilan terdiri dari dua jenis, yaitu PPH Pasal 21 dan PPH Pasal 23.

3. Apa yang dimaksud dengan Penghasilan Bruto?

Penghasilan bruto adalah total penghasilan yang diterima seorang karyawan atau pekerja sebelum dipotong pajak.

4. Apa yang dimaksud dengan Penghasilan Neto?

Penghasilan neto adalah penghasilan bruto setelah dipotong dengan biaya-biaya yang dapat dikurangkan, seperti biaya jabatan, iuran pensiun, dan asuransi kesehatan.

5. Bagaimana cara menghitung PPH terutang?

Cara menghitung PPH terutang adalah dengan menghitung penghasilan bruto, penghasilan neto, menentukan tarif pajak, dan menghitung PPH terutang berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Catatan Akhir

Demikianlah pembahasan tentang cara hitung PPH terutang Pasal 21. Sebagai karyawan atau pekerja, penting untuk mengetahui cara hitung PPH terutang agar tidak salah dalam membayar pajak. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang membutuhkan informasi tentang cara hitung PPH terutang. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Hitung PPH Terutang – Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt