Cara Menghitung Persentase Hasil Pretest dan Posttest

Salam hangat untuk Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung persentase hasil pretest dan posttest. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada hasil ujian sebelum dan sesudah dilakukan suatu tindakan atau intervensi tertentu. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Tentukan Jumlah Responden

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan jumlah responden yang akan dihitung. Responden adalah orang-orang yang mengikuti pretest dan posttest. Misalnya, kita memiliki 30 orang responden yang ikut serta dalam uji coba ini.

Jumlah Responden yang Dihitung

Untuk menghitung persentase hasil pretest dan posttest, kita memerlukan data jumlah responden yang akan dihitung terlebih dahulu. Dalam contoh kali ini, jumlah responden yang dihitung adalah 30 orang.

Jumlah Responden yang Tidak Dihitung

Ada kalanya, dalam penelitian atau uji coba tertentu, tidak semua responden dapat dihitung karena beberapa alasan, seperti keluar dari studi atau tidak mengikuti posttest. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari bias dalam hasil. Dalam contoh kali ini, diasumsikan bahwa semua responden dapat dihitung.

2. Hitung Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest

Selanjutnya, hitunglah nilai rata-rata pretest dan posttest responden. Misalnya, nilai rata-rata pretest adalah 70 dan nilai rata-rata posttest adalah 85.

NIlai Rata-Rata Pretest

Untuk menghitung nilai rata-rata pretest, jumlahkan semua nilai pretest dari responden, kemudian bagi dengan jumlah responden. Dalam contoh kali ini, nilai rata-rata pretest adalah 70.

Nilai Rata-Rata Posttest

Untuk menghitung nilai rata-rata posttest, jumlahkan semua nilai posttest dari responden, kemudian bagi dengan jumlah responden. Dalam contoh kali ini, nilai rata-rata posttest adalah 85.

3. Hitung Selisih Nilai Rata-Rata Posttest dan Pretest

Setelah mengetahui nilai rata-rata pretest dan posttest, hitung selisih antara kedua nilai tersebut. Misalnya, selisih nilai rata-rata posttest dan pretest adalah 15.

Selisih Nilai Rata-Rata Posttest dan Pretest

Untuk menghitung selisih nilai rata-rata posttest dan pretest, kurangkan nilai rata-rata posttest dengan nilai rata-rata pretest. Dalam contoh kali ini, selisih nilai rata-rata posttest dan pretest adalah 85 – 70 = 15.

4. Hitung Persentase Perubahan Hasil Antara Pretest dan Posttest

Setelah mengetahui selisih nilai rata-rata posttest dan pretest, hitung persentase perubahan hasil antara kedua tes tersebut. Misalnya, persentase perubahan hasil antara pretest dan posttest adalah 21,4%.

Persentase Perubahan Hasil Antara Pretest dan Posttest

Untuk menghitung persentase perubahan hasil antara pretest dan posttest, gunakan rumus berikut:

RumusKeterangan
((Nilai Posttest – Nilai Pretest) / Nilai Pretest) x 100%Nilai posttest dan pretest adalah nilai rata-rata posttest dan pretest dari semua responden yang dihitung.
((85 – 70) / 70) x 100% = 21,4%Dalam contoh kali ini, persentase perubahan hasil antara pretest dan posttest adalah 21,4%.

FAQ

1. Apa itu pretest dan posttest?

Pretest dan posttest adalah dua tes yang dilakukan dalam penelitian atau intervensi dengan tujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada suatu variabel tertentu.

2. Mengapa perlu menghitung persentase hasil pretest dan posttest?

Menghitung persentase hasil pretest dan posttest berguna untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada hasil ujian sebelum dan sesudah dilakukan suatu tindakan atau intervensi tertentu. Hal ini dapat membantu kita mengevaluasi efektivitas dari tindakan atau intervensi tersebut.

3. Apa arti dari persentase perubahan hasil antara pretest dan posttest?

Persentase perubahan hasil antara pretest dan posttest menunjukkan seberapa besar perubahan yang terjadi pada hasil ujian setelah dilakukan suatu tindakan atau intervensi tertentu. Semakin tinggi persentase perubahan, semakin efektif tindakan atau intervensi tersebut.

4. Apa yang perlu dilakukan jika ada responden yang tidak mengikuti posttest?

Jika ada responden yang tidak mengikuti posttest, perlu dilakukan analisis terhadap data tersebut dengan hati-hati dan mencari tahu penyebabnya. Jika data tersebut dianggap tidak representatif, maka sebaiknya tidak diikutsertakan dalam perhitungan persentase perubahan hasil antara pretest dan posttest.

5. Bagaimana jika nilai rata-rata posttest lebih rendah dari nilai rata-rata pretest?

Jika nilai rata-rata posttest lebih rendah dari nilai rata-rata pretest, ini menunjukkan bahwa tindakan atau intervensi yang dilakukan kurang efektif dalam meningkatkan hasil ujian responden.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara menghitung persentase hasil pretest dan posttest perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada hasil ujian sebelum dan sesudah dilakukan suatu tindakan atau intervensi tertentu. Hal ini penting untuk mengevaluasi efektivitas dari tindakan atau intervensi tersebut.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Persentase Hasil Pretest dan Posttest