Cara Menghitung Deviasi: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara untuk menghitung deviasi? Deviasi adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh data dari rata-ratanya. Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari seluk-beluk tentang cara menghitung deviasi dengan mudah. Jangan khawatir, kami akan membahasnya dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi tabel dan FAQ.

Apa itu Deviasi?

Sebelum kita memulai, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu deviasi. Deviasi adalah pengukuran statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh setiap nilai dari rata-rata. Deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh data dari nilai rata-ratanya dan berguna dalam menentukan tren dan pola dalam data.

Contoh:

Anda memiliki lima siswa dalam kelasmu dan menguji mereka dalam ulangan matematika. Dalam tes itu, hasilnya sebagai berikut:

SiswaHasil Ulangan
Siswa 182
Siswa 287
Siswa 394
Siswa 478
Siswa 585

Untuk mengetahui deviasi, kita perlu menghitung rata-rata dari semua nilai yang diperoleh yaitu:

Rata-rata = (82 + 87 + 94 + 78 + 85) / 5 = 85.2

Setelah itu, kita perlu memperoleh selisih antara setiap nilai dan rata-rata.

Selisih Siswa 1 = 82 – 85.2 = -3.2

Selisih Siswa 2 = 87 – 85.2 = 1.8

Selisih Siswa 3 = 94 – 85.2 = 8.8

Selisih Siswa 4 = 78 – 85.2 = -7.2

Selisih Siswa 5 = 85 – 85.2 = -0.2

Jumlahkan semua selisih dan kemudian dibagi dengan jumlah nilai. Dalam hal ini, jumlah selisih adalah -0.8, setelah itu dibagi dengan jumlah siswa (5) yaitu -0.16. Oleh karena itu, deviasi nilai ulangan kelas Anda sekitar 8.24.

Cara Menghitung Deviasi

Menghitung Deviasi pada Sampel

Jika kamu ingin menghitung deviasi pada sampel, gunakan rumus standard deviasi dengan menggunakan Perkalian Bessel atau “n-1”. Dalam menghitung deviasi pada sampel, kita perlu memilih jumlah sampel yang akan diukur. Jika kamu memilih sampel dari keseluruhan populasi, kamu dapat menggunakan rumus deviasi populasi.

Rumus Deviasi Sampel

Untuk menghitung deviasi sampel, gunakan rumus berikut:

s = akar[(Σ(x – x̄)²) / (n – 1)]

di mana:

  • s adalah deviasi sampel
  • Σ adalah lambang sigma (penghitung yang digunakan untuk menandakan bahwa kamu harus menambahkan semua nilai dalam set data)
  • x adalah nilai dalam sampel
  • adalah rata-rata dari sampel
  • n adalah jumlah sampel yang terlibat

Contoh:

Misalkan kamu ingin menghitung deviasi dari contoh data siswa kelasmu dalam ulangan matematika. Menggunakan contoh sebelumnya, rata-rata nilai ulangan matematika adalah 85.2 dan kamu memiliki lima sampel (siswa). Gunakan rumus deviasi sampel untuk menghitung deviasi pada sampel:

s = akar [(82-85.2)² + (87-85.2)² + (94-85.2)² + (78-85.2)² + (85-85.2)²] / (5-1)

s = akar [(10.24 + 3.24 + 72.96 + 51.84 + 0.04) / 4]

s = akar [138.32 / 4] = 5.98

Jadi, nilai deviasi pada sampel adalah sekitar 5.98.

Menghitung Deviasi pada Populasi

Jika kamu ingin menghitung deviasi pada populasi, gunakan rumus deviasi populasi. Deviasi populasi digunakan ketika kamu ingin mengetahui deviasi nilai pada semua anggota populasi dan bukan hanya sampel dari populasi.

Rumus Deviasi Populasi

Untuk menghitung deviasi populasi, gunakan rumus berikut:

σ = akar[(Σ(x – μ)²) / n]

di mana:

  • σ adalah deviasi populasi
  • Σ adalah lambang sigma (penghitung yang digunakan untuk menandakan bahwa kamu harus menambahkan semua nilai dalam set data)
  • x adalah nilai dalam populasi
  • μ adalah rata-rata dari populasi
  • n adalah jumlah anggota populasi

Contoh:

Misalkan kamu ingin menghitung deviasi dari semua siswa di sekolahmu dalam ujian matematika. Menggunakan contoh sebelumnya, rata-rata nilai ujian matematika di seluruh sekolah adalah 85.2 dan terdapat 100 siswa dalam sekolahmu. Gunakan rumus deviasi populasi untuk menghitung deviasi pada populasi:

σ = akar [(82-85.2)² + (87-85.2)² + (94-85.2)² + (78-85.2)² + (85-85.2)²] / 100

σ = akar [1383.2 / 100] = 11.76

Jadi, nilai deviasi pada populasi adalah sekitar 11.76.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Deviasi

Beberapa faktor dapat mempengaruhi deviasi, antara lain:

  • Variasi data – semakin besar variasi dalam data, semakin tinggi nilai deviasinya
  • Jumlah sampel – semakin besar jumlah sampel, semakin rendah nilai deviasinya
  • Kesalahan pengukuran – kesalahan dalam pengukuran dapat mempengaruhi nilai deviasi
  • Data ekstrem – data ekstrem atau outliers dapat meningkatkan nilai deviasi

FAQ

1. Apa perbedaan antara deviasi sampel dan deviasi populasi?

Deviasi sampel digunakan ketika kamu ingin mengukur deviasi pada sampel dari populasi, sedangkan deviasi populasi digunakan untuk mengukur deviasi pada semua anggota populasi.

2. Bagaimana cara mengukur deviasi pada data yang memiliki outliers?

Pengukuran deviasi pada data yang memiliki outliers dapat menyebabkan nilai deviasi yang tinggi. Untuk menghindari masalah ini, kamu dapat menggunakan metode lain seperti median atau mengecualikan outliers dari data sebelum menghitung deviasi.

3. Apa kegunaan dari deviasi?

Deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh data dari rata-ratanya dan berguna dalam menentukan tren dan pola dalam data. Deviasi juga digunakan dalam pengujian hipotesis dan analisis statistik.

4. Apa yang harus dilakukan jika nilai deviasi sangat tinggi?

Jika nilai deviasi sangat tinggi, artinya terdapat variasi data yang besar. Kamu dapat memperluas jumlah sampel atau mengetahui penyebab variasi data tersebut untuk mengambil tindakan lebih lanjut.

5. Apakah deviasi sama dengan standar deviasi?

Ya, deviasi dan standar deviasi adalah hal yang sama dan sering dipakai secara bergantian.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Deviasi: Panduan Lengkap untuk Sobat TeknoBgt