Cara Menghitung Anggaran Penjualan

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kalian sedang mengalami kesulitan dalam menghitung anggaran penjualan untuk bisnis kalian? Tidak perlu khawatir, karena dalam artikel ini kami akan membahas cara menghitung anggaran penjualan dengan mudah dan praktis. Yuk simak penjelasannya!

Pengertian Anggaran Penjualan

Sebelum membahas cara menghitung anggaran penjualan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan anggaran penjualan. Anggaran penjualan adalah rencana keuangan yang dibuat oleh perusahaan atau bisnis dalam menentukan target penjualan, pendapatan dan biaya-biaya yang terkait dengan penjualan dalam periode tertentu.

Dengan memiliki anggaran penjualan yang baik, perusahaan dapat menjalankan bisnis dengan lebih efisien dan efektif serta dapat meminimalisir resiko kerugian yang mungkin terjadi. Nah, agar lebih jelas, berikut adalah cara menghitung anggaran penjualan yang bisa kalian terapkan.

Menghitung Total Penjualan

Langkah pertama dalam menghitung anggaran penjualan adalah menentukan jumlah total penjualan yang diharapkan dalam periode tertentu. Adapun rumus yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

Rumus:Total Penjualan = Jumlah Produk x Harga Jual
Keterangan:
  • Jumlah Produk = jumlah barang yang diharapkan terjual dalam periode tertentu
  • Harga Jual = harga barang yang dijual

Contohnya, jika kalian berencana untuk menjual 1000 unit produk dengan harga jual Rp 100.000 per unit dalam satu bulan, maka total penjualan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Jumlah Produk:1000 unit
Harga Jual:Rp 100.000,-/unit
Total Penjualan:Rp 100.000.000,-

Menghitung Biaya Produksi

Setelah mengetahui total penjualan yang diharapkan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti bahan baku, upah tenaga kerja, biaya transportasi, dll dalam proses produksi barang atau jasa yang akan dijual.

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam produksi barang atau jasa. Rumus untuk menghitung biaya bahan baku adalah:

Rumus:Biaya Bahan Baku = Jumlah Bahan Baku x Harga Satuan
Keterangan:
  • Jumlah Bahan Baku = jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi barang atau jasa
  • Harga Satuan = harga per satuan bahan baku

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah pekerja yang terlibat dalam produksi barang atau jasa. Rumus untuk menghitung biaya tenaga kerja adalah:

Rumus:Biaya Tenaga Kerja = Jumlah Pekerja x Upah Per Pekerja
Keterangan:
  • Jumlah Pekerja = jumlah pekerja yang terlibat dalam produksi barang atau jasa
  • Upah Per Pekerja = besaran upah yang diberikan kepada pekerja

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai operasional pabrik selama proses produksi dilakukan. Biaya overhead pabrik meliputi biaya listrik, air, perawatan mesin, dll. Rumus untuk menghitung biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:

Rumus:Biaya Overhead Pabrik = Jumlah Output x Biaya Per Output
Keterangan:
  • Jumlah Output = jumlah barang atau jasa yang diproduksi
  • Biaya Per Output = besaran biaya overhead pabrik per satu satuan output

Menghitung Laba Kotor

Setelah mengetahui total penjualan dan biaya produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung laba kotor. Laba kotor adalah selisih antara total penjualan dengan biaya produksi. Rumus untuk menghitung laba kotor adalah:

Rumus:Laba Kotor = Total Penjualan – Biaya Produksi

Contohnya, jika total penjualan adalah Rp 100.000.000,- dan biaya produksi adalah Rp 60.000.000,-, maka laba kotor yang diperoleh adalah sebesar Rp 40.000.000,-.

Menghitung Laba Bersih

Langkah terakhir dalam menghitung anggaran penjualan adalah menghitung laba bersih. Laba bersih adalah laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya lainnya seperti pajak dan biaya operasional lainnya. Rumus untuk menghitung laba bersih adalah:

Rumus:Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya Operasional – Pajak

Dalam menghitung biaya operasional, kalian harus memperhitungkan berbagai macam biaya seperti biaya sewa kantor, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan operasional bisnis kalian.

FAQ tentang Cara Menghitung Anggaran Penjualan

Apa pentingnya membuat anggaran penjualan?

Membuat anggaran penjualan sangat penting bagi bisnis karena dapat membantu perusahaan dalam merencanakan keuangan dan menetapkan target penjualan yang realistis. Dengan memiliki anggaran penjualan yang baik, perusahaan dapat meminimalisir resiko kerugian dan menjalankan bisnis dengan lebih efisien.

Kapan sebaiknya membuat anggaran penjualan?

Sebaiknya membuat anggaran penjualan dilakukan pada awal tahun keuangan atau pada saat perusahaan akan memulai kegiatan usaha baru. Namun, anggaran penjualan juga dapat dibuat secara berkala untuk mengukur kinerja bisnis dan mengevaluasi target penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat anggaran penjualan?

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat anggaran penjualan antara lain target penjualan, harga jual, biaya produksi, persaingan, trend pasar, dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan.

Apakah anggaran penjualan selalu akurat?

Tidak selalu. Anggaran penjualan hanyalah sebuah perkiraan yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui apakah anggaran penjualan yang telah dibuat masih akurat atau tidak.

Penutup

Itulah cara menghitung anggaran penjualan yang bisa kalian terapkan dalam bisnis kalian. Penting untuk diingat, meskipun anggaran penjualan hanya sebuah perkiraan, namun memiliki anggaran penjualan yang baik akan membantu kalian dalam merencanakan keuangan dan menjalankan bisnis dengan lebih efisien. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Anggaran Penjualan