Salam hangat Sobat TeknoBgt! Bagi kamu yang ingin memulai usaha atau sudah memulai usaha, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah “harga pokok produksi”. Harga pokok produksi atau HPP adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk. Dengan mengetahui HPP, kamu dapat menentukan harga jual yang tepat sehingga usaha yang kamu jalani dapat berjalan dengan baik. Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara hitung HPP dengan mudah dan praktis. Yuk simak!
Apa Itu Harga Pokok Produksi?
Sebelum membahas lebih dalam tentang cara hitung HPP, kita perlu mengetahui dulu apa itu Harga Pokok Produksi. HPP adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk. Biaya-biaya tersebut meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Secara sederhana, HPP adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat suatu produk siap jual. Oleh karena itu, HPP sangat penting untuk diketahui agar kamu bisa menentukan harga jual yang tepat dan menghasilkan keuntungan optimal.
Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan untuk membuat suatu produk. Biaya bahan baku bisa bervariasi tergantung pada jenis produk dan sumber bahan baku yang digunakan. Bahan baku bisa berupa material yang masih dalam bentuk mentah atau sudah dalam bentuk setengah jadi. Pada umumnya, biaya bahan baku dapat diperoleh dari nilai pembelian bahan baku ditambah biaya-biaya pengiriman jika ada.
Contoh:
Jenis Bahan Baku | Jumlah | Harga Satuan | Total Biaya |
---|---|---|---|
Kain | 20 meter | Rp 50.000 | Rp 1.000.000 |
Kancing | 1 lusin | Rp 10.000 | Rp 120.000 |
Benang | 5 gulung | Rp 15.000 | Rp 75.000 |
Biaya Pengiriman | Rp 50.000 | ||
Total | Rp 1.245.000 |
Dari contoh di atas, biaya bahan baku yang harus dikeluarkan adalah Rp 1.245.000,-.
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji para pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Tenaga kerja langsung juga bisa mencakup biaya-biaya lain seperti asuransi kesehatan atau bonus. Biaya tenaga kerja langsung bisa dihitung dengan cara mengalikan waktu kerja dengan upah per jam.
Contoh:
Nama Pekerja | Waktu Kerja (jam) | Upah per Jam | Total Biaya |
---|---|---|---|
Alex | 8 jam | Rp 50.000,- | Rp 400.000,- |
Denny | 6 jam | Rp 40.000,- | Rp 240.000,- |
Risa | 4 jam | Rp 35.000,- | Rp 140.000,- |
Total | Rp 780.000,- |
Dari contoh di atas, biaya tenaga kerja langsung yang harus dikeluarkan adalah Rp 780.000,-.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan operasional pabrik, seperti biaya sewa tempat, listrik, dan air. Biaya overhead pabrik tidak terkait langsung dengan produksi, tetapi dibutuhkan untuk menjalankan produksi secara keseluruhan. Biaya overhead pabrik bisa dihitung dengan cara mengalikan total biaya overhead dengan persentase penggunaan fasilitas produksi.
Contoh:
Jenis Biaya | Total Biaya | Persentase Penggunaan | Total Biaya Overhead Pabrik |
---|---|---|---|
Sewa Tempat | Rp 2.000.000,- | 25% | Rp 500.000,- |
Listrik | Rp 500.000,- | 30% | Rp 150.000,- |
Air | Rp 300.000,- | 20% | Rp 60.000,- |
Total | Rp 710.000,- |
Dari contoh di atas, biaya overhead pabrik yang harus dikeluarkan adalah Rp 710.000,-.
Cara Hitung Harga Pokok Produksi
Setelah mengetahui biaya-biaya yang terkait dengan HPP, selanjutnya kita akan membahas cara menghitung HPP yang benar dan akurat. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung HPP:
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Contoh:
Biaya | Total Biaya |
---|---|
Biaya Bahan Baku | Rp 1.245.000,- |
Biaya Tenaga Kerja Langsung | Rp 780.000,- |
Biaya Overhead Pabrik | Rp 710.000,- |
Total | Rp 2.735.000,- |
Dari contoh di atas, HPP yang harus ditentukan untuk produk tersebut adalah Rp 2.735.000,-.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah HPP sama dengan harga jual?
Tidak. HPP adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk, sedangkan harga jual adalah harga yang ditetapkan untuk produk tersebut. Harga jual harus lebih tinggi daripada HPP agar usaha kamu dapat menghasilkan keuntungan.
2. Apa yang harus dilakukan jika HPP lebih tinggi daripada harga jual?
Jika HPP lebih tinggi daripada harga jual, maka kamu akan merugi. Salah satu solusinya adalah dengan menurunkan biaya produksi atau menaikkan harga jual, namun kedua hal tersebut tidak selalu mudah dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik agar usaha kamu dapat menghasilkan keuntungan.
3. Bagaimana cara menghitung HPP jika terdapat beberapa jenis produk yang berbeda-beda?
Jika terdapat beberapa jenis produk yang berbeda-beda, maka HPP dihitung secara terpisah untuk setiap produk. Setelah itu, kamu dapat menetapkan harga jual yang berbeda-beda sesuai dengan HPP masing-masing produk.
Kesimpulan
Nah, itulah cara hitung Harga Pokok Produksi yang mudah dan praktis. Dengan mengetahui HPP, kamu dapat menentukan harga jual yang tepat dan menghasilkan keuntungan optimal. Jangan lupa untuk menghitung HPP secara benar dan akurat agar usaha kamu dapat berjalan dengan baik. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!