Cara Menghitung Skala Nonius Jangka Sorong

Hello Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung skala nonius jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur yang sangat populer digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan akurasi yang tinggi. Namun, untuk menggunakan jangka sorong dengan benar, kita perlu menghitung skala noniusnya terlebih dahulu. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Skala Nonius

Sebelum membahas cara menghitung skala nonius jangka sorong, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu skala nonius. Skala nonius merupakan skala tambahan pada jangka sorong yang digunakan untuk mengukur benda dengan akurasi yang lebih tinggi dari skala utamanya. Skala nonius terdiri dari beberapa garis yang berbeda panjangnya dan diletakkan di sebelah skala utama jangka sorong.

Untuk mengukur benda dengan akurasi yang tinggi menggunakan jangka sorong, kita perlu menghitung selisih antara skala utama dan skala nonius. Selisih inilah yang akan menunjukkan berapa banyak satuan yang harus ditambahkan ke hasil pengukuran pada skala utama.

Cara Menghitung Skala Nonius

Untuk menghitung skala nonius pada jangka sorong, kita perlu memperhatikan dua hal, yaitu jumlah garis pada skala nonius dan jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius. Berikut ini adalah langkah-langkah cara menghitung skala nonius:

Langkah 1: Menghitung jumlah garis pada skala nonius

Langkah pertama dalam menghitung skala nonius adalah dengan menghitung jumlah garis pada skala nonius. Jumlah garis pada skala nonius dapat berbeda-beda tergantung pada jenis jangka sorong yang digunakan.

Untuk menghitung jumlah garis pada skala nonius, kita perlu membandingkan garis yang ada pada skala utama dengan garis pada skala nonius hingga garis pada kedua skala tersebut saling berimpit. Jumlah garis pada skala nonius adalah jumlah garis yang terdapat di antara dua garis skala utama yang berimpit tersebut, termasuk garis impit tersebut.

Sebagai contoh, jika pada jangka sorong terdapat 10 garis pada skala utama dan 9 garis pada skala nonius, maka jumlah garis pada skala nonius adalah 9.

Langkah 2: Mengukur jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius

Setelah mengetahui jumlah garis pada skala nonius, langkah selanjutnya adalah mengukur jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius. Jarak ini dapat diukur dengan menggunakan mikrometer atau alat ukur lainnya.

Perlu diingat bahwa jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius harus diukur dalam satuan yang sama dengan satuan yang ada pada skala utama dan skala nonius.

Langkah 3: Menghitung selisih antara skala utama dan skala nonius

Setelah mengetahui jumlah garis pada skala nonius dan jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius, langkah terakhir adalah menghitung selisih antara skala utama dan skala nonius.

Untuk menghitung selisih ini, kita perlu membagi jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius dengan jumlah garis pada skala nonius. Hasil bagi ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan satuan yang harus ditambahkan pada hasil pengukuran pada skala utama.

Contoh Penghitungan Skala Nonius

Untuk lebih memahami cara menghitung skala nonius, mari kita lihat contoh penghitungan skala nonius pada jangka sorong dengan 20 garis pada skala utama dan 19 garis pada skala nonius.

Jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius adalah 0,95 mm. Kita dapat menghitung selisih antara skala utama dan skala nonius dengan cara:

0,95 mm ÷ 19 = 0,05 mm

Jadi, setiap hasil pengukuran pada skala utama harus ditambahkan 0,05 mm untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

FAQ (Frequently Asked Questions)

No.PertanyaanJawaban
1.Bagaimana cara menghitung skala nonius pada jangka sorong dengan 25 garis pada skala utama dan 24 garis pada skala nonius?Jumlah garis pada skala nonius adalah 24. Jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius harus diukur dalam satuan yang sama dengan satuan yang ada pada skala utama dan skala nonius. Selisih antara skala utama dan skala nonius adalah jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius dibagi dengan jumlah garis pada skala nonius. Hasil bagi ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan satuan yang harus ditambahkan pada hasil pengukuran pada skala utama.
2.Apa yang harus dilakukan jika terdapat ketidaksejajaran antara garis pada skala utama dan skala nonius pada jangka sorong?Jika terdapat ketidaksejajaran antara garis pada skala utama dan skala nonius, maka hasil pengukuran pada jangka sorong tersebut tidak akan akurat. Ketidaksejajaran ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keausan pada skala utama atau skala nonius atau kerusakan pada mekanisme jangka sorong. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan perbaikan atau penggantian pada jangka sorong tersebut.
3.Apa yang dimaksud dengan akurasi pengukuran pada jangka sorong?Akurasi pengukuran pada jangka sorong adalah tingkat keakuratan hasil pengukuran yang diperoleh dari jangka sorong tersebut. Akurasi pengukuran dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ketelitian pembacaan, ketelitian skala pada jangka sorong, dan ketelitian alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius.

Kesimpulan

Secara singkat, skala nonius pada jangka sorong digunakan untuk mengukur benda dengan akurasi yang tinggi. Untuk menghitung skala nonius, kita perlu memperhatikan jumlah garis pada skala nonius dan jarak antara garis pada skala utama dan skala nonius. Dengan mengetahui cara menghitung skala nonius, kita dapat menggunakan jangka sorong dengan benar dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Skala Nonius Jangka Sorong