Cara Menghitung PPN dan PPnBM

Hello Sobat TeknoBgt, dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung PPN dan PPnBM secara tepat dan mudah dipahami. Sebagai pengusaha atau pembeli, tentu sangat penting untuk mengetahui dan memahami mengenai pajak ini agar tidak ada kesalahan dalam melakukan transaksi.

Apa itu PPN dan PPnBM?

Sebelum membahas cara menghitung PPN dan PPnBM, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu PPN dan PPnBM ini. PPN atau Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan pada setiap proses produksi atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan PPnBM atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah adalah pajak yang dikenakan pada penjualan barang mewah seperti mobil, perhiasan, barang elektronik, dan lain sebagainya.

Apa Bedanya Antara PPN dan PPnBM?

Perbedaan utama antara PPN dan PPnBM adalah objek pajaknya. PPN dikenakan pada setiap proses produksi atau penjualan barang dan jasa, sedangkan PPnBM hanya dikenakan pada penjualan barang mewah. Selain itu, tarif PPN dan PPnBM juga berbeda-beda tergantung pada jenis barang yang dikenakan pajak.

Cara Menghitung PPN

1. Tentukan Tarif PPN

Tarif PPN berbeda-beda tergantung pada jenis barang atau jasa yang dikenakan pajak. Sebagai contoh, tarif PPN untuk makanan dan minuman adalah 10%, sedangkan tarif PPN untuk barang-barang elektronik adalah 20%. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui tarif PPN yang berlaku untuk barang atau jasa yang akan Anda beli atau jual.

2. Hitung Harga Jual Netto

Harga jual netto adalah harga jual barang atau jasa setelah dikurangi dengan diskon atau potongan harga apapun. Misalnya, jika harga jual sebuah barang adalah Rp. 100.000,- dan diberikan diskon sebesar Rp. 10.000,-, maka harga jual netto adalah Rp. 90.000,-.

3. Hitung PPN

Setelah mengetahui tarif PPN dan harga jual netto, maka langkah selanjutnya adalah menghitung PPN. Caranya adalah dengan mengalikan harga jual netto dengan tarif PPN yang berlaku. Sebagai contoh, jika harga jual netto barang adalah Rp. 90.000,- dan tarif PPN adalah 10%, maka PPN yang harus dibayar adalah Rp. 9.000,-.

Harga Jual NettoTarif PPNPPN yang Dibayar
Rp. 100.000,-10%Rp. 10.000,-
Rp. 90.000,-10%Rp. 9.000,-
Rp. 200.000,-20%Rp. 40.000,-

Cara Menghitung PPnBM

1. Tentukan Tarif PPnBM

Tarif PPnBM juga berbeda-beda tergantung pada jenis barang yang dikenakan pajak. Sebagai contoh, tarif PPnBM untuk mobil adalah 30%, sedangkan tarif PPnBM untuk perhiasan adalah 20%. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu tarif PPnBM yang berlaku untuk barang yang akan Anda beli atau jual.

2. Hitung Harga Jual Brutto

Harga jual brutto adalah harga jual barang sebelum ditambahkan dengan PPnBM. Misalnya, jika harga jual sebuah mobil adalah Rp. 200.000.000,- dan tarif PPnBM untuk mobil adalah 30%, maka harga jual brutto mobil tersebut adalah Rp. 260.000.000,- (Rp. 200.000.000,- + 30% x Rp. 200.000.000,-).

3. Hitung PPnBM

Setelah mengetahui tarif PPnBM dan harga jual brutto, maka langkah selanjutnya adalah menghitung PPnBM. Caranya adalah dengan mengalikan harga jual brutto dengan tarif PPnBM yang berlaku. Sebagai contoh, jika harga jual brutto mobil adalah Rp. 260.000.000,- dan tarif PPnBM untuk mobil adalah 30%, maka PPnBM yang harus dibayar adalah Rp. 60.000.000,-.

Harga Jual BruttoTarif PPnBMPPnBM yang Dibayar
Rp. 200.000.000,-30%Rp. 60.000.000,-
Rp. 500.000.000,-20%Rp. 100.000.000,-
Rp. 1.000.000.000,-10%Rp. 100.000.000,-

FAQ Mengenai Cara Menghitung PPN dan PPnBM

1. Apa yang Dimaksud dengan Pajak?

Pajak adalah pungutan yang wajib dibayar oleh individu atau badan usaha kepada negara. Pajak ini digunakan oleh negara untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintahan dan pembangunan nasional.

2. Apa Saja Jenis Pajak yang Berlaku di Indonesia?

Di Indonesia terdapat beberapa jenis pajak yang harus dibayar oleh individu atau badan usaha, di antaranya adalah Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan lain sebagainya.

3. Siapa yang Harus Membayar PPN dan PPnBM?

PPN dan PPnBM harus dibayar oleh pembeli atau pengguna barang atau jasa yang dikenakan pajak. Namun, sebagai penjual, Anda juga wajib untuk mengumpulkan dan menyetorkan PPN atau PPnBM ke negara.

4. Apa Saja Barang atau Jasa yang Dikenakan PPN?

Hampir semua jenis barang atau jasa dikenakan PPN, kecuali beberapa jenis barang dan jasa tertentu yang dikecualikan dari PPN. Beberapa contoh barang atau jasa yang dikenakan PPN antara lain makanan, minuman, pakaian, elektronik, kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.

5. Apa Saja Barang Mewah yang Dikenakan PPnBM?

Beberapa contoh barang mewah yang dikenakan PPnBM antara lain mobil, perhiasan, barang elektronik yang harganya di atas Rp. 5.000.000,-, kapal pesiar, pesawat terbang pribadi, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung PPN dan PPnBM beserta contoh perhitungannya. Dengan mengetahui cara menghitung kedua pajak ini, Anda bisa menghindari kesalahan dalam melakukan transaksi dan menjalankan usaha. Jika masih ada pertanyaan mengenai cara menghitung PPN dan PPnBM, silakan tanyakan di kolom komentar.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung PPN dan PPnBM