Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Bagi kamu yang sering berurusan dengan proyek konstruksi pasti tahu betapa pentingnya menghitung luas. Namun, bagaimana jika ada bagian yang diarsir? Jangan khawatir, kali ini kita akan membahas cara menghitung luas yang diarsir dengan mudah. Simak ya!
Apa itu Luas yang Diarsir?
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung luas yang diarsir, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu luas yang diarsir. Luas yang diarsir adalah bagian dari area atau daerah yang diberi tanda atau garis melintang pada area tersebut. Biasanya, area yang diarsir digunakan untuk menandai bagian yang tidak digunakan atau untuk menunjukkan bagian yang akan digunakan untuk tujuan lain.
Contoh penggunaan luas yang diarsir adalah pada lahan parkir. Bagian yang diarsir menunjukkan tempat parkir yang tidak boleh digunakan, sedangkan bagian yang tidak diarsir menunjukkan tempat parkir yang bisa digunakan.
Cara Menghitung Luas yang Diarsir pada Bangun Datar
Untuk menghitung luas yang diarsir pada bangun datar, kamu bisa menggunakan rumus dasar luas bangun datar. Namun, karena ada bagian yang diarsir, kamu perlu mengurangi luas bagian yang diarsir tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Pahami Bangun Datar yang Akan Diarsir
Sebelum kamu menghitung luas yang diarsir, kamu perlu memahami terlebih dahulu bentuk dari bangun datar tersebut. Apakah bangun datarnya persegi, segitiga, atau lainnya?
2. Hitung Luas Bangun Datar
Setelah memahami bentuk dari bangun datar tersebut, langkah selanjutnya adalah menghitung luas dari bangun datar tersebut. Kamu bisa menggunakan rumus dasar luas bangun datar untuk menghitungnya.
Contoh:
Bentuk Bangun Datar | Rumus Luas | Contoh Soal | Hasil |
---|---|---|---|
Persegi | sisi x sisi | sisi = 5 cmLuas = ? | Luas = 5 cm x 5 cm = 25 cm2 |
Segitiga | (alas x tinggi) : 2 | alas = 6 cmtinggi = 3 cmLuas = ? | Luas = (6 cm x 3 cm) : 2 = 9 cm2 |
3. Hitung Luas yang Diarsir
Setelah menghitung luas dari bangun datar, selanjutnya hitung juga luas dari bagian yang diarsir. Kamu bisa menggunakan rumus luas bangun datar yang sesuai dengan bentuk bangun datar tersebut.
Contoh:
Bentuk Bangun Datar | Rumus Luas | Contoh Soal | Hasil |
---|---|---|---|
Persegi | sisi x sisi | sisi = 2 cmLuas = ? | Luas = 2 cm x 2 cm = 4 cm2 |
Segitiga | (alas x tinggi) : 2 | alas = 2 cmtinggi = 1 cmLuas = ? | Luas = (2 cm x 1 cm) : 2 = 1 cm2 |
4. Kurangi Luas yang Diarsir dari Luas Bangun Datar
Langkah terakhir adalah mengurangi luas yang diarsir dari luas bangun datar yang sudah dihitung. Hasil pengurangan tersebut adalah luas dari bagian yang tidak diarsir.
Contoh:
Luas Bangun Datar | Luas yang Diarsir | Luas yang Tidak Diarsir |
---|---|---|
25 cm2 | 4 cm2 | 21 cm2 |
9 cm2 | 1 cm2 | 8 cm2 |
Cara Menghitung Luas yang Diarsir pada Bangun Ruang
Sedangkan untuk menghitung luas yang diarsir pada bangun ruang, langkah-langkahnya hampir sama dengan menghitung luas pada bangun datar. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Pahami Bangun Ruang yang Akan Diarsir
Sebelum kamu menghitung luas yang diarsir, kamu perlu memahami terlebih dahulu bentuk dari bangun ruang tersebut. Apakah bangun ruangnya bola, kubus, atau lainnya?
2. Hitung Luas Permukaan Bangun Ruang
Setelah memahami bentuk dari bangun ruang tersebut, langkah selanjutnya adalah menghitung luas permukaan dari bangun ruang tersebut. Kamu bisa menggunakan rumus dasar luas permukaan bangun ruang untuk menghitungnya.
Contoh:
Bentuk Bangun Ruang | Rumus Luas Permukaan | Contoh Soal | Hasil |
---|---|---|---|
Bola | 4 x π x r2 | r = 5 cmLuas Permukaan = ? | Luas Permukaan = 4 x π x 52 = 314,16 cm2 |
Kubus | 6 x sisi2 | sisi = 4 cmLuas Permukaan = ? | Luas Permukaan = 6 x 42 = 96 cm2 |
3. Hitung Luas yang Diarsir
Selanjutnya hitung juga luas dari bagian yang diarsir. Kamu bisa menggunakan rumus luas permukaan bangun ruang yang sesuai dengan bentuk bangun ruang tersebut.
Contoh:
Bentuk Bangun Ruang | Rumus Luas Permukaan | Contoh Soal | Hasil |
---|---|---|---|
Bola | 2 x π x r x t | r = 2 cmt = 4 cmLuas = ? | Luas = 2 x π x 2 cm x 4 cm = 50,27 cm2 |
Kubus | sisi2 | sisi = 2 cmLuas = ? | Luas = 22 = 4 cm2 |
4. Kurangi Luas yang Diarsir dari Luas Permukaan Bangun Ruang
Langkah terakhir adalah mengurangi luas yang diarsir dari luas permukaan bangun ruang yang sudah dihitung. Hasil pengurangan tersebut adalah luas dari bagian yang tidak diarsir.
Contoh:
Luas Permukaan Bangun Ruang | Luas yang Diarsir | Luas yang Tidak Diarsir |
---|---|---|
314,16 cm2 | 50,27 cm2 | 263,89 cm2 |
96 cm2 | 4 cm2 | 92 cm2 |
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa itu Luas yang Diarsir?
Luas yang diarsir adalah bagian dari area atau daerah yang diberi tanda atau garis melintang pada area tersebut. Biasanya, area yang diarsir digunakan untuk menandai bagian yang tidak digunakan atau untuk menunjukkan bagian yang akan digunakan untuk tujuan lain. Contoh penggunaannya adalah pada lahan parkir.
Bagaimana Cara Menghitung Luas yang Diarsir pada Bangun Datar?
Langkah-langkah menghitung luas yang diarsir pada bangun datar adalah memahami bangun datar yang akan diarsir, menghitung luas bangun datar, menghitung luas yang diarsir, dan mengurangi luas yang diarsir dari luas bangun datar.
Bagaimana Cara Menghitung Luas yang Diarsir pada Bangun Ruang?
Langkah-langkah menghitung luas yang diarsir pada bangun ruang hampir sama dengan menghitung luas pada bangun datar. Kamu hanya perlu menghitung luas permukaan bangun ruang terlebih dahulu sebelum menghitung luas yang diarsir dan menguranginya dari luas permukaan bangun ruang.