Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Memiliki rumah impian adalah impian banyak orang. Namun, untuk membeli rumah impian tersebut, banyak orang memilih untuk mengajukan KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. KPR sendiri adalah salah satu jenis kredit yang banyak ditawarkan oleh perbankan di Indonesia. Untuk Sobat TeknoBgt yang sedang mencari informasi tentang cara menghitung KPR, berikut adalah panduan lengkapnya.
Pengertian KPR
Sebelum membahas tentang cara menghitung KPR, ada baiknya Sobat TeknoBgt memahami terlebih dahulu apa itu KPR. KPR adalah kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya untuk membeli sebuah rumah atau apartemen. Dalam KPR, pihak bank akan memberikan pinjaman yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu bersama bunga yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam pembayaran KPR, ada dua jenis pembayaran yang harus dilakukan, yaitu pembayaran pokok dan pembayaran bunga. Pembayaran pokok adalah jumlah uang yang dipinjam dari bank, sementara pembayaran bunga adalah jumlah uang yang harus dibayar sebagai imbalan atas pinjaman tersebut. Besarnya bunga yang harus dibayar akan ditentukan oleh bank berdasarkan bunga acuan yang berlaku pada saat itu.
Keuntungan KPR
Memiliki rumah impian tentunya memiliki banyak keuntungan. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan mengajukan KPR:
- Membeli rumah impian tanpa harus menunggu sampai memiliki uang tunai yang cukup besar.
- Membeli rumah dengan cicilan yang lebih ringan.
- Memiliki rumah sendiri tanpa harus membayar sewa setiap bulannya.
- Bisa menjual rumah tersebut kembali dengan harga yang lebih tinggi di masa depan.
Kerugian KPR
Namun, selain keuntungan, mengajukan KPR juga memiliki beberapa kerugian yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kerugian yang perlu diperhatikan:
- Harus membayar bunga yang cukup besar, terutama jika jangka waktu pinjaman cukup panjang.
- Bisa terjerat pinjaman yang lebih besar dari kemampuan finansial.
- Aktifitas keuangan menjadi terbatas karena harus membayar cicilan setiap bulannya.
- Harus memenuhi persyaratan dokumen yang cukup banyak untuk mengajukan KPR.
Syarat Mengajukan KPR
Jika Sobat TeknoBgt sudah memutuskan untuk mengajukan KPR, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mengajukan KPR:
- Kreditur harus berusia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun.
- Mempunyai penghasilan tetap atau usaha dengan lama usaha minimal 2 tahun secara terus-menerus.
- Bebas dari catatan buruk pada sistem perbankan.
- Memiliki cukup uang muka atau down payment (DP).
- Memiliki jenis pekerjaan yang stabil dan memiliki surat keterangan kerja dari perusahaan tempat bekerja.
- Memiliki dokumen yang dibutuhkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya.
Cara Menghitung KPR
Setelah memahami pengertian KPR dan persyaratan yang harus dipenuhi, langkah selanjutnya adalah menghitung KPR yang dapat diajukan. Berikut adalah cara menghitung KPR:
1. Tentukan Berapa Jumlah Pinjaman
Tentukanlah berapa jumlah pinjaman yang ingin diajukan. Jumlah pinjaman ini biasanya tergantung pada harga rumah yang akan dibeli, besarnya uang muka (DP), dan kemampuan finansial peminjam. Ada beberapa bank yang menentukan maksimal jumlah pinjaman hingga 80% dari harga rumah yang akan dibeli.
2. Hitung Uang Muka atau Down Payment
Hitunglah uang muka (DP) yang harus dibayar. Biasanya, DP yang harus dibayar sebesar 20% dari harga rumah. Jumlah ini bisa berbeda-beda tergantung pada bank atau lembaga keuangan lainnya.
3. Hitung Jangka Waktu Pembayaran
Tentukan jangka waktu pembayaran yang diinginkan. Jangka waktu pembayaran biasanya berkisar antara 5 hingga 20 tahun. Jumlah waktu pembayaran ini akan mempengaruhi besarnya cicilan yang harus dibayar setiap bulannya.
4. Hitung Besarnya Bunga
Hitunglah besarnya bunga yang harus dibayar setiap bulannya. Besarnya bunga ini akan ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya berdasarkan bunga acuan yang berlaku pada saat itu.
5. Hitung Besarnya Cicilan
Hitunglah besarnya cicilan yang harus dibayar setiap bulannya. Besarnya cicilan ini akan ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya berdasarkan jumlah pinjaman, jangka waktu pembayaran, dan besarnya bunga yang harus dibayar setiap bulannya.
Contoh Perhitungan KPR
Agar lebih memahami, berikut adalah contoh perhitungan KPR:
Nama | Nilai |
---|---|
Harga Rumah | Rp 1.000.000.000 |
Uang Muka | 20% x Rp 1.000.000.000 |
= Rp 200.000.000 | |
Jumlah Pinjaman | Rp 1.000.000.000 – Rp 200.000.000 |
= Rp 800.000.000 | |
Bunga Efektif | 7% |
Jangka Waktu | 15 tahun |
Cicilan Per Bulan | Rp 7.550.000 |
FAQ Cara Menghitung KPR
1. Apa itu KPR?
KPR adalah salah satu jenis kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya untuk membeli sebuah rumah atau apartemen.
2. Apa syarat untuk mengajukan KPR?
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengajukan KPR adalah kreditur harus berusia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun, mempunyai penghasilan tetap atau usaha dengan lama usaha minimal 2 tahun secara terus-menerus, bebas dari catatan buruk pada sistem perbankan, dan masih banyak lagi.
3. Bagaimana cara menghitung KPR?
Beberapa langkah dalam menghitung KPR adalah menentukan jumlah pinjaman, menghitung uang muka atau down payment, menentukan jangka waktu pembayaran, menghitung besarnya bunga, dan menghitung besarnya cicilan.
Penutup
Itulah tadi panduan lengkap tentang cara menghitung KPR. Dengan memahami cara menghitung KPR yang benar, Sobat TeknoBgt bisa lebih matang dalam mengajukan KPR. Namun, sebelum mengajukan KPR, pastikan terlebih dahulu kemampuan finansial dan persyaratan yang harus dipenuhi. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!