Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang mencari cara menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) untuk bisnismu? Jika iya, kamu berada di artikel yang tepat! Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung HPP produksi secara rinci dan mudah dipahami. Mari kita mulai!
Apa itu HPP Produksi?
Sebelum membahas cara menghitung HPP produksi, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu HPP produksi. HPP produksi adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. HPP produksi meliputi berbagai macam biaya, seperti bahan baku, tenaga kerja, listrik, dan lain sebagainya.
Setiap bisnis pasti membutuhkan HPP produksi agar dapat menentukan harga jual yang tepat. Jika HPP produksi terlalu tinggi, harga jual produk menjadi mahal dan dapat mengurangi minat konsumen untuk membeli. Sebaliknya, jika HPP produksi terlalu rendah, bisnis tidak akan mendapat keuntungan yang cukup dari penjualan. Oleh karena itu, penting untuk menghitung HPP produksi dengan benar.
Langkah-langkah menghitung HPP Produksi
Langkah 1: Hitung Biaya Bahan Baku
Langkah pertama dalam menghitung HPP produksi adalah menghitung biaya bahan baku. Biaya bahan baku meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang akan digunakan dalam produksi. Contoh bahan baku adalah beras, tepung, garam, gula, dan lain sebagainya.
Untuk menghitung biaya bahan baku, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Nama Bahan Baku | Harga Per Kg | Jumlah yang Digunakan | Total Biaya |
---|---|---|---|
Beras | Rp. 10.000 | 5 kg | Rp. 50.000 |
Tepung Terigu | Rp. 8.000 | 3 kg | Rp. 24.000 |
Garam | Rp. 3.000 | 1 kg | Rp. 3.000 |
Total Biaya Bahan Baku: | Rp. 77.000 |
Dalam contoh di atas, total biaya bahan baku untuk produksi adalah Rp. 77.000.
Langkah 2: Hitung Biaya Tenaga Kerja
Langkah kedua dalam menghitung HPP produksi adalah menghitung biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja meliputi gaji karyawan produksi, tunjangan, bonus, dan lain-lain.
Untuk menghitung biaya tenaga kerja, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Biaya Tenaga Kerja = Jumlah Karyawan x Gaji Rata-rata Per Karyawan
Jumlah Karyawan | Gaji Rata-rata | Biaya Tenaga Kerja |
---|---|---|
5 Orang | Rp. 3.000.000 | Rp. 15.000.000 |
Dalam contoh di atas, total biaya tenaga kerja untuk produksi adalah Rp. 15.000.000.
Langkah 3: Hitung Biaya Overhead
Langkah ketiga dalam menghitung HPP produksi adalah menghitung biaya overhead. Biaya overhead meliputi biaya operasional pabrik seperti listrik, air, perawatan mesin, dan lain-lain.
Untuk menghitung biaya overhead, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Biaya Overhead = Biaya Listrik + Biaya Air + Biaya Perawatan Mesin + Biaya Lain-lain
Biaya Listrik | Biaya Air | Biaya Perawatan Mesin | Biaya Lain-lain | Total Biaya Overhead |
---|---|---|---|---|
Rp. 2.000.000 | Rp. 500.000 | Rp. 1.000.000 | Rp. 500.000 | Rp. 4.000.000 |
Dalam contoh di atas, total biaya overhead untuk produksi adalah Rp. 4.000.000.
Langkah 4: Hitung HPP Produksi
Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead, kamu dapat menghitung HPP produksi dengan rumus berikut:
HPP Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
Contoh perhitungan HPP produksi:
HPP Produksi = Rp. 77.000 + Rp. 15.000.000 + Rp. 4.000.000
HPP Produksi = Rp. 19.077.000
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa HPP produksi untuk produk tersebut adalah Rp. 19.077.000.
FAQ mengenai HPP Produksi
Apa saja faktor yang mempengaruhi HPP produksi?
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi HPP produksi antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, skala produksi, dan efisiensi produksi.
Apakah HPP produksi dapat berubah seiring waktu?
Ya, HPP produksi dapat berubah seiring waktu tergantung pada perubahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Oleh karena itu, penting untuk terus memonitor HPP produksi agar harga jual produk tetap sesuai dengan keuntungan yang diinginkan.
Apa bedanya HPP produksi dengan HPP jual?
HPP produksi adalah harga pokok produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Sedangkan HPP jual adalah harga jual minimum yang harus ditetapkan untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan. HPP jual dihitung dengan rumus sebagai berikut:
HPP Jual = (HPP Produksi + (HPP Produksi x Markup)) / Jumlah Barang Terjual
Markup adalah persentase keuntungan yang diinginkan. Contoh:
Jumlah Barang Terjual: 100 pcs
HPP Produksi: Rp. 19.077.000
Markup: 30%
Maka HPP Jual = (Rp. 19.077.000 + (Rp. 19.077.000 x 30%)) / 100 = Rp. 24.805.100
Penutup
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung HPP produksi dengan rinci dan mudah dipahami. Menghitung HPP produksi sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat agar bisnis dapat mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!