Cara Menghitung FIFO: Mengelola Persediaan dengan Benar

Halo Sobat TeknoBgt! Persediaan barang merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis apapun. Oleh karena itu, mengelolanya dengan benar menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan profit dan mengurangi kerugian. Salah satu metode pengelolaan persediaan yang bisa dipakai adalah FIFO atau First In, First Out. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung FIFO dengan mudah. Yuk, simak!

1. Apa itu FIFO?

Sebelum memulai perhitungan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu FIFO. Seperti namanya, FIFO berarti barang yang masuk pertama kali juga yang keluar pertama kali. Dalam pengelolaan persediaan, metode ini digunakan untuk menghindari barang kadaluwarsa atau rusak karena lebih lama tersimpan di gudang. Contohnya, jika suatu toko memiliki 10 buah produk A dengan tanggal kedaluwarsa yang berbeda-beda, maka saat ada pembeli yang datang untuk membeli produk A, toko tersebut akan menjual produk dengan tanggal kedaluwarsa yang paling dekat. Dengan begitu, toko bisa memastikan semua produknya terjual sebelum kadaluwarsa dan tidak ada yang terbuang sia-sia.

2. Sistem Penghitungan FIFO

Sistem penghitungan FIFO sangat sederhana, yaitu menghitung stok barang masuk terlebih dahulu dan mengeluarkan barang keluar berdasarkan urutan tanggal masuk. Dalam proses penghitungan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Pemisahan Antara Barang Lama dan Baru

Sebelum melakukan perhitungan FIFO, pastikan untuk memisahkan antara barang lama dan baru. Barang baru diletakkan di belakang, sedangkan barang lama diletakkan di depan. Dengan begitu, proses pengambilan barang bisa lebih mudah dan cepat.

b. Penghitungan Persediaan Awal

Sebelum menghitung persediaan FIFO, pertama-tama perlu dilakukan penghitungan persediaan awal. Persediaan awal adalah jumlah barang yang tersisa pada akhir bulan atau periode sebelumnya. Misalnya, pada bulan Januari terdapat 50 barang yang tersisa, maka pada bulan Februari kita akan memulai penghitungan FIFO dari jumlah 50 barang tersebut.

c. Penghitungan Persediaan Masuk

Setelah mengetahui persediaan awal, selanjutnya perlu dihitung jumlah barang yang masuk selama periode tersebut. Jumlah barang masuk ini bisa didapatkan dari nota pembelian atau invoice dari supplier. Pastikan nota pembelian tersebut mencantumkan tanggal pembelian dan jumlah barang yang masuk.

d. Harga Barang Masuk

Selain jumlah barang masuk, perlu juga diketahui harga barang masuk. Harga ini bisa diketahui dari nota pembelian atau invoice dari supplier. Dalam penghitungan FIFO, harga barang yang dipakai adalah harga yang terakhir kali dibeli. Jadi, jika ada pembelian barang dengan harga yang berbeda-beda, maka harga terakhir yang harus digunakan dalam perhitungan.

e. Penghitungan Persediaan Keluar

Setelah mengetahui persediaan awal dan persediaan masuk, selanjutnya perlu dihitung jumlah barang yang keluar. Jumlah barang keluar ini bisa didapatkan dari nota penjualan atau invoice ke customer. Pastikan nota penjualan tersebut mencantumkan tanggal penjualan dan jumlah barang yang keluar.

f. Harga Barang Keluar

Selain jumlah barang keluar, perlu juga diketahui harga barang keluar. Harga ini bisa diketahui dari harga jual atau harga yang dicantumkan pada nota penjualan. Dalam penghitungan FIFO, harga barang keluar diambil dari harga yang terakhir kali dibeli. Misalnya, pada Februari terdapat 100 barang yang tersisa, dan pada tanggal 15 Februari ada penjualan 30 barang dengan harga Rp 20.000,-/barang. Harga yang dipakai untuk penghitungan FIFO adalah harga barang yang masuk pada tanggal terakhir sebelum 15 Februari.

3. Contoh Penghitungan FIFO

Untuk lebih memahami cara menghitung FIFO, berikut adalah contoh sederhana penghitungan FIFO:

TanggalDeskripsiBarang MasukHarga MasukBarang KeluarHarga KeluarSaldo
1 Februari 2021Barang A Masuk100 BarangRp 10.000,-/barang100 Barang
7 Februari 2021Barang B Masuk50 BarangRp 12.000,-/barang150 Barang
10 Februari 2021Barang A Keluar20 BarangRp 11.000,-/barang80 Barang
15 Februari 2021Barang C Masuk75 BarangRp 8.000,-/barang155 Barang
20 Februari 2021Barang B Keluar30 BarangRp 12.000,-/barang120 Barang

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan barang pada akhir Februari 2021 sebanyak 120 barang dengan nilai Rp 3.840.000,-. Dalam penghitungan FIFO, harga untuk barang keluar pada 20 Februari 2021 adalah harga barang masuk terakhir sebelum tanggal tersebut, yaitu pada tanggal 7 Februari 2021 seharga Rp 12.000,-/barang.

4. FAQ tentang FIFO

a. Apa keuntungan menggunakan metode FIFO?

Keuntungan menggunakan metode FIFO adalah mengurangi terbuangnya barang karena telah kadaluwarsa atau rusak. Selain itu, metode ini juga membantu meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan dan memastikan barang yang dijual adalah barang yang masih segar.

b. Apa kelemahan menggunakan metode FIFO?

Kelemahan menggunakan metode FIFO adalah tidak bisa menjamin keuntungan yang didapatkan. Terkadang, barang yang masuk terakhir memiliki harga yang lebih tinggi dari harga barang yang masuk dari sebelumnya. Dalam kondisi ini, penggunaan metode FIFO dapat mengurangi profit yang didapatkan.

c. Apa bedanya FIFO dengan LIFO?

FIFO dan LIFO adalah dua metode pengelolaan persediaan yang berbeda. FIFO mengutamakan barang yang masuk terlebih dahulu sebagai barang yang keluar terlebih dahulu, sedangkan LIFO mengutamakan barang yang masuk terakhir sebagai barang yang keluar terlebih dahulu. Dalam penggunaannya, kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan harus disesuaikan dengan kondisi bisnis.

d. Apa yang harus dilakukan jika barang yang masuk memiliki harga yang berbeda-beda?

Dalam kasus ini, harga yang digunakan dalam perhitungan FIFO adalah harga terakhir yang dibeli. Jadi, pastikan untuk mencatat tanggal dan harga pada setiap pembelian barang.

5. Kesimpulan

Demikianlah artikel tentang cara menghitung FIFO. Dengan mengikuti sistem pengelolaan persediaan FIFO, bisnis Anda bisa lebih teratur dan efisien dalam mengelola stok barang. Pastikan untuk memisahkan antara barang baru dan lama, dan mencatat setiap transaksi pembelian dan penjualan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan bisnis yang sedang dijalankan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung FIFO: Mengelola Persediaan dengan Benar