Halo Sobat TeknoBgt! Dalam industri kuliner, harga pokok produksi (HPP) atau cost of goods sold (COGS) adalah salah satu elemen penting yang perlu dipahami oleh setiap pebisnis makanan. HPP merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu jenis makanan, termasuk bahan baku, upah, operasional, dan sebagainya. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung HPP makanan secara tepat dan mudah dipahami. Yuk, simak!
Apa itu HPP Makanan?
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Dalam industri kuliner, HPP makanan mencakup biaya pembelian bahan baku, upah, operasional dapur, listrik, air, dan lain-lain. Menghitung HPP makanan sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat, menghitung keuntungan, dan mengelola keuangan bisnis dengan baik.
Jenis-jenis Biaya dalam HPP Makanan
Dalam menghitung HPP makanan, ada beberapa jenis biaya yang harus diperhitungkan, antara lain:
Jenis Biaya | Keterangan |
---|---|
Bahan baku | Biaya pembelian bahan baku seperti daging, sayuran, tepung, gula, dan lain-lain. |
Upah | Biaya gaji karyawan yang terlibat dalam proses produksi, seperti koki, chef, pelayan, dan lain-lain. |
Operasional dapur | Biaya sewa dapur, gas, listrik, air, bahan pembersih, dan sebagainya. |
Overhead | Biaya administrasi, pajak, asuransi, dan lain-lain yang berkaitan dengan operasional bisnis. |
Setelah mengetahui jenis-jenis biaya dalam HPP makanan, berikut adalah langkah-langkah menghitung HPP yang benar.
Cara Menghitung HPP Makanan
1. Tentukan Jenis Makanan yang akan dihitung HPP-nya
Langkah pertama dalam menghitung HPP makanan adalah menentukan jenis makanan yang akan dihitung. Setiap jenis makanan memiliki komposisi bahan baku yang berbeda, sehingga perlu dilakukan perhitungan secara terpisah.
2. Hitung Biaya Bahan Baku
Setelah menentukan jenis makanan, langkah berikutnya adalah menghitung biaya bahan baku yang dibutuhkan. Hal ini meliputi biaya pembelian bahan baku, pengiriman, dan sebagainya.
Contoh:
- Bahan baku utama: daging ayam
- Harga per kilogram: Rp 25.000
- Berat total yang dibeli: 10 kg
- Biaya pembelian: 25.000 x 10 = 250.000
3. Hitung Biaya Lainnya
Setelah menghitung biaya bahan baku, langkah berikutnya adalah menghitung biaya lainnya seperti upah, operasional dapur, dan overhead.
Contoh:
- Upah koki: Rp 3.000.000/bulan
- Jumlah koki: 2 orang
- Biaya upah: 3.000.000 x 2 = 6.000.000
- Biaya operasional dapur: Rp 1.000.000/bulan
- Biaya overhead: Rp 500.000/bulan
4. Total Biaya Produksi
Setelah menghitung semua biaya, langkah terakhir adalah menjumlahkan biaya-biaya tersebut untuk mendapatkan total biaya produksi.
Contoh:
- Biaya bahan baku: Rp 250.000
- Biaya upah: Rp 6.000.000
- Biaya operasional dapur: Rp 1.000.000
- Biaya overhead: Rp 500.000
- Total biaya produksi: Rp 7.750.000
FAQ seputar HPP Makanan
1. Apa bedanya antara HPP dan harga jual?
Harga pokok produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu jenis makanan, sedangkan harga jual adalah harga yang ditetapkan untuk menjual makanan tersebut. Harga jual harus diatur dengan memperhitungkan HPP, margin keuntungan, dan faktor-faktor lain seperti persaingan pasar dan daya beli konsumen.
2. Apa yang terjadi jika HPP lebih tinggi dari harga jual?
Jika HPP lebih tinggi dari harga jual, berarti bisnis mengalami kerugian. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghitung HPP secara tepat dan memperhitungkan faktor-faktor yang memengaruhi harga jual agar bisnis dapat berjalan dengan baik.
3. Apa saja faktor yang memengaruhi HPP makanan?
Faktor-faktor yang memengaruhi HPP makanan antara lain harga bahan baku, tingkat persediaan dan permintaan, biaya operasional, dan margin keuntungan.
4. Apakah HPP makanan akan selalu sama setiap kali dihitung?
Tidak. HPP makanan dapat berubah tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhi biaya produksi, seperti perubahan harga bahan baku, kenaikan upah, dan biaya operasional yang berfluktuasi.
5. Apa dampak dari tidak menghitung HPP dengan benar?
Dampak dari tidak menghitung HPP dengan benar adalah kesulitan dalam menentukan harga jual yang tepat, kerugian bisnis, dan kesulitan dalam mengelola keuangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghitung HPP secara tepat dan teratur.
Penutup
Sekian artikel mengenai cara menghitung HPP makanan. Menghitung HPP makanan memang memerlukan perhitungan yang cermat dan teliti, namun sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis kuliner yang sukses. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang sedang menjalankan bisnis makanan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!