Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu tahu bahwa menjadi seorang YouTuber bisa menghasilkan penghasilan yang cukup besar? Namun, sebelum kamu terjun ke dunia ini, kamu harus tahu cara menghitung gaji YouTuber terlebih dahulu. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah dan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menghitung gaji YouTuber.
Apa itu Gaji YouTuber?
Sebelum membahas tentang cara menghitung gaji YouTuber, pertama-tama kita harus memahami terlebih dahulu apa itu gaji YouTuber. Gaji YouTuber adalah penghasilan yang didapatkan oleh seorang YouTuber dari video yang diunggahnya di platform YouTube. Penghasilan ini berasal dari iklan yang ditampilkan di video, sponsor, merchandise, dan lain-lain.
Penghasilan dari Iklan di Video
Iklan dalam video adalah sumber penghasilan utama bagi seorang YouTuber. Setiap kali pengguna menonton iklan di video, YouTuber akan mendapatkan penghasilan. Besarnya penghasilan dari iklan di video ditentukan oleh berbagai faktor, seperti jumlah tampilan video, niche konten yang dihasilkan, lama durasi video, dan lain-lain.
Terdapat dua jenis iklan di video, yaitu iklan yang diputar sebelum video dimainkan (TrueView In-Stream Ads) dan iklan banner di sisi kanan dari layar video (TrueView Discovery Ads). Besarnya penghasilan dari iklan di video tergantung pada jenis iklan yang ditampilkan.
Penghasilan dari Sponsori
Selain dari iklan di video, seorang YouTuber juga bisa mendapatkan penghasilan dari sponsor. Seorang YouTuber bisa mempromosikan produk atau jasa dari sponsor di dalam video. Besarnya penghasilan dari sponsor tergantung pada jumlah pengikut dan jumlah tampilan video.
Penghasilan dari Merchandise
Penghasilan lain yang bisa didapatkan seorang YouTuber adalah dari penjualan merchandise. Seorang YouTuber bisa membuat produk merchandise seperti kaos, topi, stiker, dan lain-lain. Besarnya penghasilan dari merchandise tergantung pada jumlah produk yang terjual.
Cara Menghitung Gaji YouTuber
Sekarang, kita akan membahas cara menghitung gaji YouTuber. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menghitung gaji YouTuber, yaitu CPM, CPC, dan CPA. Mari kita bahas satu per satu.
CPM (Cost Per Mille)
CPM adalah metode perhitungan penghasilan yang didapat dari iklan di video. CPM mengacu pada biaya yang dikenakan advertiser untuk menampilkan iklan sebanyak 1000 kali tampilan. Besarnya CPM tergantung pada berbagai faktor, seperti niche, target audience, pemirsa, dan jenis iklan. Dalam perhitungan gaji YouTuber, CPM digunakan untuk menghitung penghasilan dari tayangan iklan di video.
Rumus perhitungan CPM adalah:
Jenis Iklan | CPM |
---|---|
In-Stream Ads | Rp. 10.000 – Rp. 40.000 |
Discovery Ads | Rp. 20.000 – Rp. 50.000 |
CPC (Cost Per Click)
CPC adalah metode perhitungan penghasilan dari iklan di video yang didapat dari jumlah klik pada iklan. Besarnya CPC tergantung pada jenis iklan, target audience, dan pemirsa. Dalam perhitungan gaji YouTuber, CPC digunakan untuk menghitung penghasilan dari jumlah klik pada iklan.
Rumus perhitungan CPC adalah:
Jenis Iklan | CPC |
---|---|
In-Stream Ads | Rp. 200 – Rp. 1.000 |
Discovery Ads | Rp. 300 – Rp. 1.500 |
CPA (Cost Per Action)
CPA adalah metode perhitungan penghasilan dari iklan di video yang didapat dari jumlah tindakan yang dilakukan oleh pengguna, seperti mengisi formulir atau membeli produk. CPA tergantung pada jenis iklan, target audience, dan pemirsa. Dalam perhitungan gaji YouTuber, CPA digunakan untuk menghitung penghasilan dari jumlah tindakan yang dilakukan oleh pengguna.
Rumus perhitungan CPA adalah:
Jenis Iklan | CPA |
---|---|
In-Stream Ads | Rp. 1.000 – Rp. 10.000 |
Discovery Ads | Rp. 2.000 – Rp. 20.000 |
FAQ
1. Bagaimana cara menjadi YouTuber?
Untuk menjadi YouTuber, kamu harus memiliki akun Google yang terhubung dengan akun YouTube. Setelah itu, kamu bisa membuat channel dan mengunggah video. Pastikan untuk membuat konten yang menarik dan sesuai dengan passion kamu.
2. Berapa banyak jumlah tayangan yang dibutuhkan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup dari iklan di video?
Jumlah tayangan yang dibutuhkan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup dari iklan di video tergantung pada berbagai faktor, seperti niche, jumlah pengikut, dan jenis iklan. Namun, rata-rata penghasilan dari iklan di video adalah sekitar Rp. 500 – Rp. 1.000 per tayangan.
3. Apa yang harus dilakukan jika video di monetize tapi penghasilannya tidak mencukupi untuk payout?
Jika penghasilan dari iklan di video tidak mencukupi untuk payout, seorang YouTuber bisa mencari sponsor atau membuat produk merchandise untuk dijual. Selain itu, YouTuber juga bisa memperbanyak video dan mempromosikan channel agar mendapatkan lebih banyak tayangan.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung gaji YouTuber. Gaji YouTuber terdiri dari penghasilan dari iklan di video, sponsor, dan merchandise. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung gaji YouTuber, yaitu CPM, CPC, dan CPA. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang ingin menjadi YouTuber. Terus kembangkan channel kamu dan selamat mencoba!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.