Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sedang bingung cara menghitung jurnal penyesuaian? Jangan khawatir, di artikel ini kita akan membahasnya secara lengkap dan mudah dipahami.
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Sebelum memulai, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian dari jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah catatan akuntansi yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun di buku besar dengan kondisi sebenarnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya. Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi, biasanya setiap bulan atau setahun sekali.
Contoh Kasus
Sebagai contoh, bayangkan kamu memiliki sebuah bisnis kecil-kecilan yang menjual barang. Saat kamu menerima uang dari pelanggan, kamu mencatatnya sebagai pendapatan di buku besar.
Namun, ada beberapa pelanggan yang belum membayar saat akhir periode akuntansi. Maka, kamu harus menyesuaikan saldo akun pendapatan dengan jumlah pelanggan yang belum membayar tersebut.
Ini hanya satu contoh dari banyaknya situasi di mana jurnal penyesuaian diperlukan. Sekarang, mari kita lanjut ke cara menghitung jurnal penyesuaian.
Cara Menghitung Jurnal Penyesuaian
1. Tentukan Saldo Awal
Langkah pertama dalam menghitung jurnal penyesuaian adalah menentukan saldo awal dari masing-masing akun yang akan disesuaikan. Saldo awal ini didapatkan dari catatan di buku besar.
Misalnya, kamu ingin menyesuaikan saldo akun piutang dagang. Kamu harus menentukan dulu berapa saldo awal dari akun tersebut di buku besar.
2. Hitung Transaksi yang Belum Tercatat
Langkah kedua adalah menghitung transaksi yang belum tercatat di buku besar. Transaksi-transaksi ini dapat berupa akun yang masih harus dibayar atau akun yang masih harus diterima.
Setelah kamu mengetahui jumlah transaksi yang belum dicatat, kamu harus mencatatnya di buku besar dengan membuat jurnal penyesuaian.
3. Hitung Saldo Akhir
Setelah kamu mencatat transaksi yang belum tercatat, langkah berikutnya adalah menghitung saldo akhir dari masing-masing akun yang disesuaikan.
Saldo akhir ini didapatkan dengan menambahkan saldo awal dan transaksi yang sudah dicatat. Saldo akhir ini harus sama dengan kondisi sebenarnya di perusahaan.
4. Buat Jurnal Penyesuaian
Setelah kamu menentukan saldo awal, menghitung transaksi yang belum tercatat, dan menghitung saldo akhir, kamu harus membuat jurnal penyesuaian yang sesuai.
Jurnal penyesuaian harus mencatat semua perubahan pada saldo akun yang disesuaikan. Jika kamu tidak yakin cara membuat jurnal penyesuaian, kamu bisa mencari contoh di internet atau meminta bantuan dari akuntan.
5. Posting Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar
Setelah kamu membuat jurnal penyesuaian, langkah terakhir adalah mempostingnya ke buku besar. Pastikan bahwa semua nomor akun dan jumlah yang tercatat di jurnal penyesuaian telah diteruskan ke buku besar dengan benar.
FAQ
1. Apa yang terjadi jika jurnal penyesuaian tidak dibuat?
Jika jurnal penyesuaian tidak dibuat, maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akurat dan dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Kapan jurnal penyesuaian dibuat?
Jurnal penyesuaian biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi, biasanya setiap bulan atau setahun sekali.
Contoh Jurnal Penyesuaian
Berikut adalah contoh jurnal penyesuaian untuk akun piutang dagang:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Piutang Dagang | 500.000 | |
Pendapatan | 500.000 | |
Pendapatan | 50.000 | |
Piutang Dagang | 50.000 |
Pada contoh di atas, saldo awal piutang dagang adalah Rp. 500.000 dan pendapatan adalah Rp. 0. Kemudian, kamu mengetahui bahwa ada pelanggan yang belum membayar sebesar Rp. 50.000.
Oleh karena itu, kamu harus menyesuaikan saldo piutang dagang dengan menambahkan Rp. 50.000 dan menyesuaikan saldo pendapatan dengan juga menambahkan Rp. 50.000.
Kesimpulan
Nah, itulah cara menghitung jurnal penyesuaian yang mudah dipahami. Jurnal penyesuaian penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.