Halo Sobat TeknoBgt, apakah kamu sedang merencanakan untuk membangun sebuah bangunan? Pastinya kamu juga harus menyiapkan RAB (Rencana Anggaran Biaya) untuk menghitung estimasi biaya pembangunan yang akan dikeluarkan. Di dalam artikel ini, kami akan membahas cara mudah menghitung RAB bangunan yang bisa kamu lakukan sendiri.
1. Menghitung Biaya Pengeluaran dan Pembelian Material
Langkah pertama dalam menghitung RAB bangunan adalah dengan menghitung biaya pengeluaran dan pembelian material. Material yang dimaksud adalah bahan bangunan seperti semen, batu bata, pasir, besi beton, genteng, dan lain sebagainya. Kamu bisa mencari harga-harga material tersebut di toko bangunan terdekat atau di internet.
Setelah itu, kamu bisa membuat tabel dalam Excel atau menggunakan kalkulator untuk menghitung biaya keseluruhan material yang akan digunakan. Dalam tabel tersebut kamu bisa menyebutkan jenis material, harga per satuan, jumlah yang dibutuhkan, dan total harga material.
Jenis Material | Harga per Satuan | Jumlah yang Dibutuhkan | Total Harga |
---|---|---|---|
Semen | Rp 100.000 | 100 sak | Rp 10.000.000 |
Batu Bata | Rp 500 | 10.000 | Rp 5.000.000 |
Pasir | Rp 50.000 | 5 m3 | Rp 250.000 |
Besi Beton | Rp 10.000 | 100 batang | Rp 1.000.000 |
Genteng | Rp 2.500 | 2.000 lembar | Rp 5.000.000 |
Total Keseluruhan | Rp 21.250.000 |
2. Menghitung Biaya Tenaga Kerja
Selain biaya material, kamu juga harus menghitung biaya tenaga kerja yang akan digunakan dalam proyek pembangunan bangunan. Biaya tenaga kerja dapat dikalkulasikan dengan menghitung jumlah pekerja yang dibutuhkan dan gajinya per bulan.
Jangan lupa untuk menghitung biaya tambahan seperti tunjangan kesehatan, transportasi karyawan, dan bonus. Kamu bisa membuat tabel untuk menghitung biaya tenaga kerja seperti dibawah ini:
Jumlah Pekerja | 10 orang | |
---|---|---|
Gaji per Bulan | Rp 5.000.000 | |
Tunjangan Kesehatan | Rp 500.000 | |
Transportasi Karyawan | Rp 1.000.000 | |
Bonus | Rp 1.000.000 | |
Total Biaya Tenaga Kerja per Bulan | Rp 70.000.000 |
3. Menghitung Biaya Overhead
Overhead adalah biaya yang dibutuhkan selama proses pembangunan berlangsung. Biaya overhead meliputi biaya listrik, air, internet, dan lainnya. Kamu bisa menghitung biaya overhead dengan cara mengalikan biaya listrik, air, dan internet dengan perkiraan waktu proyek pembangunan berlangsung.
Untuk menghitung biaya overhead, kamu bisa membuat tabel seperti dibawah ini:
Jenis Overhead | Biaya per Bulan | Waktu Proyek Berlangsung | Total Biaya |
---|---|---|---|
Listrik | Rp 1.000.000 | 6 bulan | Rp 6.000.000 |
Air | Rp 500.000 | 6 bulan | Rp 3.000.000 |
Internet | Rp 500.000 | 6 bulan | Rp 3.000.000 |
Total Keseluruhan | Rp 12.000.000 |
4. Menghitung Biaya Total
Setelah menghitung biaya material, tenaga kerja, dan overhead, kamu bisa menghitung biaya total pembangunan bangunan. Caranya adalah dengan menjumlahkan ketiga biaya tersebut.
Berikut contoh perhitungan biaya total:
Biaya Material | Rp 21.250.000 | |
---|---|---|
Biaya Tenaga Kerja | Rp 70.000.000 | |
Biaya Overhead | Rp 12.000.000 | |
Total Biaya Keseluruhan | Rp 103.250.000 |
FAQ
1. Apa itu RAB?
RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah sebuah dokumen yang berisi estimasi biaya pembangunan suatu proyek. RAB digunakan untuk menghitung dan mengatur keuangan dalam proyek pembangunan.
2. Apa saja yang harus dihitung dalam RAB?
Dalam RAB, kamu harus menghitung biaya material, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Selain itu, kamu juga harus menghitung biaya-biaya tambahan seperti pajak dan asuransi.
3. Apakah RAB selalu akurat?
Tidak selalu. Karena faktor-faktor seperti perubahan harga material dan keterlambatan dalam proses pembangunan bisa mempengaruhi akurasi RAB. Namun, RAB tetap dibutuhkan sebagai acuan untuk mengatur keuangan dalam proyek pembangunan.
4. Apakah bisa membuat RAB sendiri?
Tentu saja bisa. Kamu bisa membuat RAB dengan menghitung biaya material, tenaga kerja, dan overhead seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel ini. Namun, jika tidak yakin dalam menghitung RAB, kamu bisa meminta bantuan dari profesional.
5. Apakah RAB bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman?
Tentu saja. RAB bisa dijadikan acuan untuk mengajukan pinjaman karena bank atau lembaga keuangan akan mengevaluasi RAB dalam proses pengajuan pinjaman.
Kesimpulan
Menghitung RAB bangunan memang memerlukan waktu dan usaha. Namun, dengan menghitung RAB kamu bisa memperkirakan estimasi biaya yang diperlukan untuk membangun sebuah bangunan. Dalam menghitung RAB, kamu harus memperhitungkan biaya material, tenaga kerja, dan overhead. Selain itu, kamu juga harus memperhitungkan biaya tambahan seperti pajak dan asuransi.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam menghitung RAB bangunan. Jangan lupa untuk memeriksa kembali perhitungan RAB agar lebih akurat. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!