Hello Sobat TeknoBgt, pH merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Tahukah kamu bahwa kita dapat menghitung pH larutan dengan mudah? Yuk simak artikel ini sampai selesai!
Pengertian pH
pH adalah singkatan dari “potential of hydrogen”. Istilah ini diciptakan oleh Sorensen pada tahun 1909 dan digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Skala pH berada diantara angka 0 hingga 14, dimana angka 0 menunjukkan tingkat keasaman yang sangat kuat, angka 14 menunjukkan tingkat kebasaan yang sangat kuat, dan angka 7 menunjukkan netral.
Untuk mengukur pH larutan, seseorang harus mengetahui jenis indikator yang digunakan. Indikator merupakan senyawa organik yang dapat berubah warna sesuai dengan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Jenis-jenis Indikator
Beberapa jenis indikator yang sering digunakan antara lain:
Nama Indikator | Warna pada pH Rendah | Warna pada pH Tinggi |
---|---|---|
Litmus Merah | Merah | Biru |
Litmus Biru | Biru | Merah |
Fenolftalein | Tidak berwarna | Merah Muda |
Setiap indikator memiliki pH range yang berbeda-beda dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan pada beberapa jenis larutan.
Cara Menghitung pH Larutan
Langkah 1: Persiapkan Bahan-bahan
Sebelum memulai menghitung pH larutan, Sobat TeknoBgt harus menyiapkan beberapa bahan penting seperti indikator, pipet, gelas ukur, dan larutan yang akan diukur pH-nya.
Langkah 2: Ambil Sampel Larutan
Setelah semua bahan siap, ambil sampel larutan yang akan diukur pH-nya dengan menggunakan pipet. Pastikan pipet yang digunakan bersih dan tidak terkontaminasi dengan larutan lain.
Langkah 3: Persiapan Indikator
Setelah itu, persiapkan indikator dengan meneteskan beberapa tetes ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Pastikan untuk tidak meneteskan indikator terlalu banyak agar tidak mengganggu hasil pengukuran pH.
Langkah 4: Lakukan Pengukuran
Setelah indikator ditambahkan, gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur pH larutan dengan mudah. Baca skala pH pada gelas ukur dan catat hasilnya.
Langkah 5: Interpretasi Hasil
Setelah pengukuran selesai dilakukan, interpretasi hasil harus dilakukan dengan benar. Jika hasil pH berada diantara 0-6, maka larutan tersebut bersifat asam. Jika pH berada diantara 8-14, larutan tersebut bersifat basa. Sedangkan jika pH berada diantara 6-8, larutan tersebut bersifat netral.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apa itu pH?
pH adalah singkatan dari “potential of hydrogen”. Istilah ini diciptakan oleh Sorensen pada tahun 1909 dan digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Skala pH berada diantara angka 0 hingga 14, dimana angka 0 menunjukkan tingkat keasaman yang sangat kuat, angka 14 menunjukkan tingkat kebasaan yang sangat kuat, dan angka 7 menunjukkan netral.
2. Apa saja jenis-jenis indikator?
Beberapa jenis indikator yang sering digunakan antara lain: litmus merah, litmus biru, dan fenolftalein.
3. Apa saja langkah-langkah menghitung pH larutan?
Langkah-langkah menghitung pH larutan antara lain: persiapkan bahan-bahan, ambil sampel larutan, persiapan indikator, lakukan pengukuran, dan interpretasi hasil.
Conclusion
Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai cara menghitung pH larutan dengan mudah. Sobat TeknoBgt dapat mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan pada berbagai macam jenis larutan. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!