Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung PPh 22. Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22) adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak dari penjualan barang kena pajak yang dilakukan oleh pihak yang bukan pengusaha Kena Pajak (PKP).
1. Apa Itu PPh 22?
PPh 22 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak dari penjualan barang kena pajak yang dilakukan oleh pihak yang bukan pengusaha Kena Pajak (PKP). Pihak yang membayar PPh 22 biasanya adalah pemotong pajak, yaitu pihak yang membayar penghasilan kepada Wajib Pajak.
PPh 22 dikenakan atas berbagai jenis barang, seperti bahan bakar minyak, rokok, alkohol, makanan dan minuman, serta barang lainnya. Tarif PPh 22 berbeda-beda tergantung pada jenis barang, dengan tarif yang bervariasi antara 0,5% hingga 4,5%.
2. Siapa yang Wajib Membayar PPh 22?
Wajib Pajak yang menerima penghasilan dari penjualan barang kena pajak yang dilakukan oleh pihak yang bukan PKP wajib membayar PPh 22. Biasanya, pemotong pajak (pihak yang membayar penghasilan kepada Wajib Pajak) yang bertanggung jawab untuk menyetor PPh 22 ke kantor pajak.
3. Bagaimana Cara Menghitung PPh 22?
Untuk menghitung PPh 22, anda harus mengetahui beberapa informasi, seperti jenis barang, jumlah penjualan, harga jual, dan tarif PPh 22.
3.1. Contoh Kasus Menghitung PPh 22
Misalnya anda menjual rokok sebanyak 10 dus dengan harga jual Rp 1.000.000 per dus. Tarif PPh 22 untuk rokok adalah 2,5%. Maka, cara menghitung PPh 22 adalah sebagai berikut:
Jumlah Penjualan | 10 dus |
---|---|
Harga Jual per Dus | Rp 1.000.000 |
Total Penjualan | Rp 10.000.000 |
Tarif PPh 22 | 2,5% |
PPh 22 yang Harus Dibayar | (Rp 10.000.000 x 2,5%) = Rp 250.000 |
Sehingga, anda harus membayar PPh 22 sebesar Rp 250.000.
3.2. Menghitung PPh 22 untuk Bahan Bakar Minyak
Menghitung PPh 22 untuk bahan bakar minyak (BBM) cukup rumit karena terdapat beberapa jenis BBM yang dikenakan tarif yang berbeda-beda. Berikut adalah tarif PPh 22 untuk beberapa jenis BBM:
Jenis BBM | Tarif PPh 22 |
---|---|
Bensin, solar, dan minyak tanah | 1,5% |
Minyak pelumas, minyak rem, dan minyak gardan | 2,5% |
Bahan bakar gas | 0,5% |
Lainnya | 4,5% |
Untuk menghitung PPh 22 untuk BBM, anda harus mengetahui beberapa informasi, seperti jenis BBM, jumlah pembelian, harga jual, dan tarif PPh 22. Berikut adalah contoh menghitung PPh 22 untuk pembelian bensin sebanyak 1000 liter dengan harga jual Rp 8000 per liter:
Jumlah Pembelian | 1000 liter |
---|---|
Harga Jual per Liter | Rp 8000 |
Total Penjualan | Rp 8.000.000 |
Tarif PPh 22 untuk Bensin | 1,5% |
PPh 22 yang Harus Dibayar | (Rp 8.000.000 x 1,5%) = Rp 120.000 |
Sehingga, anda harus membayar PPh 22 sebesar Rp 120.000.
4. Apa Saja Kewajiban Wajib Pajak dalam Membayar PPh 22?
Wajib Pajak memiliki beberapa kewajiban dalam membayar PPh 22, antara lain:
- Wajib melaporkan penjualan barang kena pajak dan PPh 22 yang dibayarkan dalam SPT Masa PPh 22;
- Wajib menyetor PPh 22 ke kantor pajak dalam waktu yang ditentukan;
- Wajib menyimpan bukti potong PPh 22 selama 10 tahun;
- Wajib memberikan laporan potongan PPh 22 kepada pihak yang memotong pajak; dan
- Wajib memenuhi kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
5. Apa Saja Sanksi yang Dapat Diberikan Jika Tidak Membayar PPh 22?
Jika Wajib Pajak tidak membayar PPh 22, maka dapat dikenakan sanksi administratif dan sanksi pidana. Sanksi administratif yang dapat dikenakan berupa denda, bunga, dan penyitaan. Sanksi pidana yang dapat dikenakan berupa kurungan dan/atau denda.
6. Kesimpulan
PPh 22 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak dari penjualan barang kena pajak yang dilakukan oleh pihak yang bukan PKP. Cara menghitung PPh 22 tergantung pada jenis barang, jumlah penjualan, harga jual, dan tarif PPh 22. Wajib Pajak memiliki beberapa kewajiban dalam membayar PPh 22, dan dapat dikenakan sanksi jika tidak memenuhi kewajiban tersebut.
FAQ
1. Apa yang Dimaksud dengan PKP?
PKP adalah Pengusaha Kena Pajak, yaitu orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha dan terdaftar sebagai wajib pajak.
2. Apa yang Dimaksud dengan Pihak yang Bukan PKP?
Pihak yang bukan PKP adalah orang atau badan yang tidak terdaftar sebagai wajib pajak dan melakukan penjualan barang kena pajak.
3. Apa Saja Jenis Barang yang Dikenakan PPh 22?
PPh 22 dikenakan atas berbagai jenis barang, seperti bahan bakar minyak, rokok, alkohol, makanan dan minuman, serta barang lainnya.
4. Bagaimana Cara Menyetor PPh 22?
Untuk menyetor PPh 22, anda dapat membayar langsung ke kantor pajak atau melalui bank yang ditunjuk oleh kantor pajak. Anda juga dapat membayar melalui internet banking.
5. Berapa Lama Waktu Penyetoran PPh 22?
Waktu penyetoran PPh 22 adalah selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.