Halo Sobat TeknoBgt! Pernahkah kamu mendengar tentang elastisitas permintaan? Bagi kamu yang baru terjun ke dunia ekonomi, kamu pasti belum tahu apa itu elastisitas permintaan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang cara menghitung elastisitas permintaan. Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu elastisitas permintaan.
Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah ukuran tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga suatu produk atau jasa. Elastisitas permintaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematika tertentu. Kita perlu menghitung elastisitas permintaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen.
Untuk lebih memahami tentang elastisitas permintaan, berikut adalah beberapa jenis elastisitas permintaan:
Jenis Elastisitas Permintaan | Deskripsi |
---|---|
Elastis | Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang signifikan. |
Inelastis | Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang tidak signifikan. |
Elastis Unit | Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah permintaan yang seimbang. |
Perfectly Elastis | Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan. |
Perfectly Inelastis | Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan. |
Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Ada beberapa cara untuk menghitung elastisitas permintaan, namun di artikel ini kita akan membahas dua cara yaitu metode persentase dan metode koefisien. Berikut adalah penjelasan tentang kedua metode tersebut.
Metode Persentase
Metode persentase adalah metode yang digunakan untuk menghitung elastisitas permintaan dengan menghitung persentase perubahan harga dan persentase perubahan jumlah permintaan. Berikut adalah rumus untuk menghitung elastisitas permintaan menggunakan metode persentase:
Elastisitas Permintaan = (Persentase Perubahan Jumlah Permintaan / Persentase Perubahan Harga) x 100%
Untuk lebih memahami cara menghitung elastisitas permintaan menggunakan metode persentase, mari kita lihat contoh kasus berikut:
Sebuah toko elektronik menaikkan harga televisi dengan ukuran 32 inci dari Rp4.000.000,- menjadi Rp4.500.000,-. Setelah peningkatan harga tersebut, jumlah penjualan televisi turun dari 200 unit menjadi 150 unit. Berapakah elastisitas permintaan dari televisi ukuran 32 inci?
Pertama-tama, kita perlu menghitung persentase perubahan harga dan persentase perubahan jumlah permintaan:
Persentase Perubahan Harga = ((Harga Baru – Harga Lama) / Harga Lama) x 100% = ((Rp4.500.000 – Rp4.000.000) / Rp4.000.000) x 100% = 12,5%
Persentase Perubahan Jumlah Permintaan = ((Jumlah Permintaan Lama – Jumlah Permintaan Baru) / Jumlah Permintaan Lama) x 100% = ((200 – 150) / 200) x 100% = 25%
Selanjutnya, kita tinggal menghitung elastisitas permintaan dengan menggunakan rumus yang telah diberikan:
Elastisitas Permintaan = (Persentase Perubahan Jumlah Permintaan / Persentase Perubahan Harga) x 100% = (25% / 12,5%) x 100% = 200%
Berdasarkan hasil hitungan, elastisitas permintaan dari televisi ukuran 32 inci adalah 200%. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga mempengaruhi permintaan secara signifikan, sehingga televisi ukuran 32 inci termasuk dalam kategori elastis.
Metode Koefisien
Metode koefisien adalah metode yang digunakan untuk menghitung elastisitas permintaan dengan menghitung perubahan harga dan perubahan jumlah permintaan dalam satuan uang. Berikut adalah rumus untuk menghitung elastisitas permintaan menggunakan metode koefisien:
Elastisitas Permintaan = (Perubahan Jumlah Permintaan / Perubahan Harga) x (Harga Lama / Jumlah Permintaan Lama)
Untuk lebih memahami cara menghitung elastisitas permintaan menggunakan metode koefisien, mari kita lihat contoh kasus berikut:
Sebuah toko sepatu menaikkan harga sepatu dari Rp200.000,- menjadi Rp250.000,-. Setelah peningkatan harga tersebut, jumlah penjualan sepatu turun dari 1000 pair menjadi 800 pair. Berapakah elastisitas permintaan dari sepatu?
Pertama-tama, kita perlu menghitung perubahan harga dan perubahan jumlah permintaan dalam satuan uang:
Perubahan Harga = Harga Baru – Harga Lama = Rp250.000,- – Rp200.000,- = Rp50.000,-
Perubahan Jumlah Permintaan = Jumlah Permintaan Lama – Jumlah Permintaan Baru = 1000 pair – 800 pair = 200 pair
Selanjutnya, kita tinggal menghitung elastisitas permintaan dengan menggunakan rumus yang telah diberikan:
Elastisitas Permintaan = (Perubahan Jumlah Permintaan / Perubahan Harga) x (Harga Lama / Jumlah Permintaan Lama) = (200 pair / Rp50.000,-) x (Rp200.000,- / 1000 pair) = 0,008
Berdasarkan hasil hitungan, elastisitas permintaan dari sepatu adalah 0,008. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga tidak mempengaruhi permintaan secara signifikan, sehingga sepatu termasuk dalam kategori inelastis.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang elastisitas permintaan:
1. Apa itu elastisitas permintaan?
Elastisitas permintaan adalah ukuran tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga suatu produk atau jasa.
2. Mengapa perlu menghitung elastisitas permintaan?
Kita perlu menghitung elastisitas permintaan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen.
3. Apa saja jenis elastisitas permintaan?
Jenis elastisitas permintaan antara lain elastis, inelastis, elastis unit, perfectly elastis, dan perfectly inelastis.
4. Bagaimana cara menghitung elastisitas permintaan?
Ada beberapa cara untuk menghitung elastisitas permintaan, namun di artikel ini kita membahas dua cara yaitu metode persentase dan metode koefisien.
5. Apa perbedaan metode persentase dan metode koefisien?
Perbedaan antara metode persentase dan metode koefisien terletak pada penghitungan perubahan harga dan perubahan jumlah permintaan. Metode persentase menggunakan persentase perubahan, sedangkan metode koefisien menggunakan perubahan dalam satuan uang.