Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Bagi pengusaha makanan tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah “harga pokok produksi”. Harga pokok produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung harga pokok produksi makanan. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!
1. Definisi Harga Pokok Produksi
Sebelum masuk ke cara menghitungnya, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu harga pokok produksi. Harga pokok produksi adalah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya-biaya tersebut antara lain:
Biaya | Definisi |
---|---|
Bahan baku | Biaya untuk membeli bahan baku makanan yang akan diolah |
Biaya tenaga kerja langsung | Biaya untuk membayar gaji karyawan yang langsung terlibat dalam proses produksi makanan |
Biaya overhead pabrik | Biaya yang tidak langsung terlibat dalam proses produksi makanan, seperti biaya listrik, air, dan lain-lain |
Setelah mengetahui definisi harga pokok produksi dan biaya-biaya yang terkait, mari kita masuk ke cara menghitungnya.
2. Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
2.1 Menghitung Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya untuk membeli bahan makanan untuk diolah menjadi suatu produk. Untuk menghitung biaya bahan baku, kita perlu mengetahui:
a. Harga satuan bahan baku
b. Jumlah bahan baku yang dibeli
Misalnya, Anda membeli 5 kg tepung terigu seharga Rp 10.000 per kg. Maka, harga bahan baku adalah:
5 kg x Rp 10.000 = Rp 50.000
2.2 Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk membayar gaji karyawan yang langsung terlibat dalam proses produksi makanan. Untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung, kita perlu mengetahui:
a. Jumlah jam kerja karyawan
b. Upah per jam
c. Jumlah karyawan yang terlibat dalam proses produksi
Misalnya, Anda mempekerjakan 2 orang karyawan yang masing-masing bekerja selama 8 jam sehari dengan upah Rp 50.000 per jam. Maka, biaya tenaga kerja langsung adalah:
(2 orang karyawan x 8 jam x Rp 50.000) x 30 hari = Rp 24.000.000
2.3 Menghitung Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung terlibat dalam proses produksi makanan, seperti biaya listrik, air, dan lain-lain. Untuk menghitung biaya overhead pabrik, kita perlu mengetahui:
a. Total biaya overhead pabrik
b. Jumlah produk yang dihasilkan
Misalnya, total biaya overhead pabrik Anda selama satu bulan adalah Rp 10.000.000 dan jumlah makanan yang dihasilkan dalam sebulan adalah 500 buah. Maka, biaya overhead pabrik per makanan adalah:
Rp 10.000.000 ÷ 500 buah = Rp 20.000
2.4 Menghitung Harga Pokok Produksi
Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, selanjutnya kita tinggal menjumlahkan ketiga biaya tersebut untuk mendapatkan harga pokok produksi. Misalnya:
Biaya bahan baku = Rp 50.000
Biaya tenaga kerja langsung = Rp 24.000.000
Biaya overhead pabrik = Rp 20.000
Harga pokok produksi = Rp 24.070.000
3. FAQ
3.1 Apa itu harga pokok produksi?
Harga pokok produksi adalah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
3.2 Apa saja biaya yang termasuk dalam harga pokok produksi makanan?
Biaya yang termasuk dalam harga pokok produksi makanan antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
3.3 Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi makanan?
Cara menghitung harga pokok produksi makanan adalah dengan menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, lalu menjumlahkan ketiga biaya tersebut.
4. Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung harga pokok produksi makanan. Harga pokok produksi sangat penting untuk diketahui oleh pengusaha makanan agar dapat menentukan harga jual yang tepat. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.