Salam Sobat TeknoBgt, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung laba bersih yang sangat penting untuk diketahui oleh para pelaku bisnis. Bagi yang baru memulai usaha, pasti akan mengalami kesulitan dalam menghitung laba bersih. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan secara detail dan mudah dipahami tentang cara menghitung laba bersih. Simak terus artikel ini ya.
Apa Itu Laba Bersih?
Sebelum membahas cara menghitung laba bersih, sobat TeknoBgt perlu memahami terlebih dahulu apa itu laba bersih. Laba bersih adalah jumlah keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis. Biaya yang dimaksud seperti biaya produksi, gaji karyawan, listrik, air, dan sebagainya.
Kenapa Menghitung Laba Bersih Penting?
Menghitung laba bersih sangat penting karena bisa mengetahui sejauh mana usaha yang dijalankan sudah memberikan keuntungan. Selain itu, menghitung laba bersih juga dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengevaluasi kinerja bisnis sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Cara Menghitung Laba Bersih
Setelah memahami apa itu laba bersih, Sobat TeknoBgt pasti ingin mengetahui bagaimana cara menghitung laba bersih. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Sobat TeknoBgt lakukan:
1. Hitung Pendapatan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung pendapatan. Pendapatan ini berupa harga jual barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Kurangi Biaya Produksi
Setelah mengetahui pendapatan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya produksi. Biaya produksi ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya yang digunakan untuk membuat produk atau memberikan jasa.
3. Kurangi Biaya Operasional
Selanjutnya, Sobat TeknoBgt harus mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan seperti biaya sewa, listrik, air, dan sebagainya.
4. Kurangi Biaya Pajak
Jangan lupa untuk mengurangi biaya pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah.
5. Kurangi Biaya Lainnya
Langkah terakhir adalah mengurangi biaya lainnya seperti biaya bunga pinjaman dan biaya lain yang berkaitan dengan penggunaan modal.
Contoh Perhitungan Laba Bersih
Untuk lebih memahami cara menghitung laba bersih, berikut ini contoh perhitungan laba bersih:
Pendapatan | Rp. 100.000.000 |
---|---|
Biaya Produksi | Rp. 50.000.000 |
Biaya Operasional | Rp. 10.000.000 |
Biaya Pajak | Rp. 5.000.000 |
Biaya Lainnya | Rp. 2.000.000 |
Laba Bersih | Rp. 33.000.000 |
Dari contoh perhitungan di atas, laba bersih adalah Rp. 33.000.000. Artinya, perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 33.000.000 setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Mengapa perlu menghitung laba bersih?
Menghitung laba bersih penting untuk mengetahui sejauh mana usaha yang dijalankan sudah memberikan keuntungan dan untuk mengevaluasi kinerja bisnis sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.
2. Apa saja biaya yang harus dikurangi dalam menghitung laba bersih?
Biaya yang harus dikurangi dalam menghitung laba bersih adalah biaya produksi, biaya operasional, biaya pajak, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan penggunaan modal.
3. Bagaimana cara meningkatkan laba bersih?
Untuk meningkatkan laba bersih, perusahaan harus dapat meningkatkan jumlah pendapatan, mengurangi biaya produksi dan biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi penggunaan modal.
4. Apa bedanya laba kotor dan laba bersih?
Laba kotor adalah keuntungan sebelum dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis, sedangkan laba bersih adalah jumlah keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi dengan semua biaya tersebut.
5. Apa pengertian break even point?
Break even point adalah titik impas atau titik balik modal. Artinya, pada titik ini perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak memperoleh keuntungan.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung laba bersih yang mudah dipahami oleh pemula. Dengan mengetahui cara menghitung laba bersih, Sobat TeknoBgt dapat mengevaluasi kinerja bisnis dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan laba bersih. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.