Hello Sobat Teknobgt, mungkin kamu pernah mendengar istilah growth ratio. Growth ratio adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pertumbuhan laba sebuah perusahaan dari waktu ke waktu. Namun, tahukah kamu bahwa growth ratio juga bisa digunakan untuk memprediksi kesulitan keuangan sebuah perusahaan? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Growth Ratio?
Growth ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pertumbuhan laba sebuah perusahaan dari waktu ke waktu. Growth ratio dapat dihitung dengan rumus (Current Year – Previous Year) / Previous Year x 100%. Rumus ini akan menghasilkan persentase pertumbuhan laba dari tahun sebelumnya ke tahun sekarang. Sebagai contoh, jika laba perusahaan pada tahun lalu adalah Rp 100 juta dan laba perusahaan pada tahun ini adalah Rp 120 juta, maka growth ratio perusahaan tersebut adalah (120-100)/100 x 100% = 20%.
Growth Ratio dan Kesulitan Keuangan
Sebuah perusahaan yang memiliki growth ratio yang tinggi tidak selalu menjamin bahwa perusahaan tersebut akan sukses di masa depan. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki growth ratio yang rendah atau bahkan negatif dapat menandakan adanya kesulitan keuangan di masa depan. Hal ini karena growth ratio yang rendah atau negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu mempertahankan atau meningkatkan laba dari waktu ke waktu.
Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan biasanya memiliki growth ratio yang rendah atau bahkan negatif karena perusahaan tidak mampu mempertahankan atau meningkatkan laba dari waktu ke waktu. Kesulitan keuangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti persaingan yang ketat, perubahan pasar, perubahan regulasi, dan lain-lain.
Cara Menggunakan Growth Ratio untuk Memprediksi Kesulitan Keuangan
Untuk menggunakan growth ratio sebagai indikator kesulitan keuangan, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Perusahaan yang memiliki growth ratio negatif selama beberapa tahun berturut-turut dapat menandakan adanya kesulitan keuangan yang serius.
- Perusahaan yang memiliki growth ratio yang rendah atau bahkan negatif selama beberapa tahun terakhir dapat menandakan adanya potensi kesulitan keuangan di masa depan.
- Perusahaan yang memiliki growth ratio yang tinggi namun tidak bisa dijelaskan secara logis dapat menandakan adanya manipulasi atau kecurangan pada laporan keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan, sangat penting untuk memperhatikan growth ratio perusahaan tersebut. Jangan hanya melihat angka yang tinggi tanpa memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi angka tersebut.
FAQ
1. Apa itu Growth Ratio?
Growth ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pertumbuhan laba sebuah perusahaan dari waktu ke waktu.
2. Bagaimana cara menghitung Growth Ratio?
Growth ratio dapat dihitung dengan rumus (Current Year – Previous Year) / Previous Year x 100%.
3. Apakah Growth Ratio bisa digunakan untuk memprediksi kesulitan keuangan sebuah perusahaan?
Ya, growth ratio dapat digunakan sebagai indikator kesulitan keuangan sebuah perusahaan. Perusahaan yang memiliki growth ratio yang rendah atau bahkan negatif dapat menandakan adanya kesulitan keuangan di masa depan.
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi Growth Ratio?
Faktor yang mempengaruhi growth ratio antara lain persaingan yang ketat, perubahan pasar, perubahan regulasi, dan lain-lain.
5. Apa yang harus diperhatikan sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan?
Sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan, sangat penting untuk memperhatikan growth ratio perusahaan tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kesimpulan
Growth ratio bukan hanya sekadar ukuran pertumbuhan laba sebuah perusahaan dari waktu ke waktu. Growth ratio juga bisa digunakan sebagai indikator kesulitan keuangan sebuah perusahaan. Perusahaan yang memiliki growth ratio yang rendah atau bahkan negatif dapat menandakan adanya kesulitan keuangan di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan growth ratio perusahaan sebelum melakukan investasi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, Sobat Teknobgt!
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.