Halo Sahabat TeknoBgt, Kenali Lebih Dalam Tentang Pivot Point Saham
Sebagai investor atau trader di pasar saham, Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah Pivot Point. Pivot Point merupakan salah satu indikator teknikal yang sering digunakan untuk membantu mengidentifikasi level support dan resistance pada pergerakan harga saham.
Pivot Point juga menjadi salah satu acuan penting bagi para trader untuk mengambil keputusan dalam melakukan transaksi beli atau jual. Namun, sebelum Anda terjun ke dalam dunia Pivot Point, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu cara menghitungnya.
Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menghitung Pivot Point saham, sehingga Anda dapat menggunakan indikator tersebut dengan lebih efektif dalam melakukan transaksi di pasar saham.
Pengertian Pivot Point
Pivot Point merupakan level rata-rata dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan pada periode tertentu. Level ini biasa digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi level support dan resistance pada pergerakan harga saham.
Terdapat 3 jenis Pivot Point yang sering digunakan, yaitu:
Jenis Pivot Point | Cara Perhitungan |
---|---|
Classic Pivot Point | (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3 |
Fibonacci Pivot Point | (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3 |
Woodie Pivot Point | (2 x Harga Penutupan + Harga Tertinggi + Harga Terendah) / 4 |
Pada umumnya, Classic Pivot Point lebih sering digunakan oleh para trader karena mudah dihitung dan cukup akurat dalam mengidentifikasi level support atau resistance pada pergerakan harga saham.
Cara Menghitung Pivot Point Saham dengan Classic Pivot Point
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung Pivot Point saham dengan menggunakan Classic Pivot Point:
Langkah 1: Tentukan harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari periode sebelumnya
Untuk menghitung Pivot Point, perlu ditentukan harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Close) pada periode sebelumnya. Periode ini biasanya dapat ditentukan dalam jangka waktu harian atau mingguan sesuai dengan preferensi trader.
Langkah 2: Hitung nilai Pivot Point
Setelah harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Close) periode sebelumnya telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Pivot Point dengan menggunakan rumus berikut:
Pivot Point = (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3
Sebagai contoh, jika pada periode sebelumnya harga tertinggi sebesar Rp1.000, harga terendah sebesar Rp800, dan harga penutupan sebesar Rp900, maka dapat dihitung nilai Pivot Point sebagai berikut:
Pivot Point = (Rp1.000 + Rp800 + Rp900) / 3 = Rp900
Langkah 3: Tentukan level support dan resistance
Setelah Pivot Point telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan level support dan resistance. Pada umumnya, terdapat tiga level support dan tiga level resistance yang dapat ditentukan berdasarkan nilai Pivot Point.
Berikut adalah rumus untuk menentukan level support dan resistance:
Level | Rumus |
---|---|
R1 (Resistance 1) | 2 x Pivot Point – Harga Terendah |
S1 (Support 1) | 2 x Pivot Point – Harga Tertinggi |
R2 (Resistance 2) | Pivot Point + (Harga Tertinggi – Harga Terendah) |
S2 (Support 2) | Pivot Point – (Harga Tertinggi – Harga Terendah) |
R3 (Resistance 3) | Harga Tertinggi + 2 x (Pivot Point – Harga Terendah) |
S3 (Support 3) | Harga Terendah – 2 x (Harga Tertinggi – Pivot Point) |
Langkah 4: Gunakan Pivot Point dalam trading saham
Setelah level support dan resistance telah ditentukan, Pivot Point dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan transaksi beli atau jual saham. Misalnya jika harga saham berada di atas Pivot Point, maka dapat dianggap sebagai sinyal untuk melakukan transaksi beli. Sebaliknya, jika harga saham berada di bawah Pivot Point, maka dapat dianggap sebagai sinyal untuk melakukan transaksi jual.
FAQ
1. Apa kegunaan dari Pivot Point dalam trading saham?
Pivot Point digunakan untuk membantu mengidentifikasi level support dan resistance pada pergerakan harga saham. Level ini kemudian dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan transaksi beli atau jual saham.
2. Apa saja jenis Pivot Point yang sering digunakan dalam trading saham?
Terdapat 3 jenis Pivot Point yang sering digunakan, yaitu Classic Pivot Point, Fibonacci Pivot Point, dan Woodie Pivot Point.
3. Apakah Pivot Point dapat digunakan dalam trading jangka pendek maupun jangka panjang?
Ya, Pivot Point dapat digunakan dalam trading jangka pendek maupun jangka panjang. Periode yang digunakan dalam menghitung Pivot Point dapat disesuaikan dengan preferensi trader.
4. Bagaimana cara menentukan level support dan resistance dengan Pivot Point?
Level support dan resistance dapat ditentukan dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya dalam artikel ini.
5. Apakah Pivot Point selalu akurat dalam mengidentifikasi level support dan resistance?
Tidak selalu. Seperti halnya dengan indikator teknikal lainnya, Pivot Point juga dapat mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi level support dan resistance pada pergerakan harga saham.
6. Apakah pivot point saja sudah cukup untuk mengambil keputusan dalam trading saham?
Tidak. Pivot Point sebaiknya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam trading saham. Selain itu, perlu juga melakukan analisis secara fundamental dan teknikal untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat tentang saham yang akan dibeli atau dijual.
7. Bagaimana cara terbaik untuk mengoptimalkan penggunaan Pivot Point dalam trading saham?
Untuk mengoptimalkan penggunaan Pivot Point dalam trading saham, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan kombinasi indikator teknikal lainnya, serta melakukan analisis secara fundamental dan teknikal secara menyeluruh.
8. Apakah Pivot Point sering digunakan oleh para trader saham?
Ya, Pivot Point merupakan salah satu indikator teknikal yang sering digunakan oleh para trader saham untuk membantu mengidentifikasi level support dan resistance pada pergerakan harga saham.
9. Apakah Pivot Point dapat digunakan dalam trading saham internasional?
Ya, Pivot Point dapat digunakan dalam trading saham internasional. Namun, perlu diperhatikan bahwa indikator teknikal lainnya mungkin lebih cocok untuk digunakan dalam trading saham di luar negeri.
10. Apa yang harus dilakukan jika Pivot Point tidak akurat dalam mengidentifikasi level support dan resistance?
Jika Pivot Point tidak akurat dalam mengidentifikasi level support dan resistance, sebaiknya dilakukan perbaikan atau modifikasi pada rumus yang digunakan dalam menghitung Pivot Point.
11. Apakah ada risiko dalam menggunakan Pivot Point dalam trading saham?
Ya, seperti halnya dalam melakukan transaksi saham lainnya, penggunaan Pivot Point juga memiliki risiko. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan analisis fundamental dan teknikal secara menyeluruh sebelum melakukan transaksi saham.
12. Apakah penggunaan Pivot Point dapat membantu meningkatkan keuntungan dalam trading saham?
Pivot Point dapat membantu membantu meningkatkan keuntungan dalam trading saham, namun sebaiknya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
13. Apakah perhitungan Pivot Point dapat dilakukan secara otomatis oleh platform trading saham?
Ya, beberapa platform trading saham sudah menyediakan fitur perhitungan Pivot Point secara otomatis.
Kesimpulan
Setelah memahami cara menghitung Pivot Point saham, Anda dapat menggunakan indikator tersebut sebagai acuan dalam mengidentifikasi level support dan resistance pada pergerakan harga saham. Pivot Point dapat membantu memberikan sinyal untuk melakukan transaksi beli atau jual saham, namun sebaiknya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Penting juga untuk melakukan analisis fundamental dan teknikal secara menyeluruh sebelum melakukan transaksi saham.
Jangan lupa untuk melakukan simulasi dan latihan penggunaan Pivot Point sebelum terjun langsung ke dalam dunia trading saham. Selamat berinvestasi dan tetap waspada dalam mengambil keputusan dalam trading saham.
Penutup
Membuat keputusan dalam trading saham memang tidak mudah, namun dengan memahami cara menghitung Pivot Point saham, dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan yang lebih efektif dalam melakukan transaksi saham. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi aktivitas trading saham Anda. Terima kasih telah membaca artikel ini.