Salam Sahabat TeknoBgt, Ingin Tahu Cara Menabung Saham Syariah yang Baik dan Benar?
Saham syariah menjadi salah satu alternatif investasi yang semakin diminati di Indonesia. Bagi kamu yang ingin berinvestasi tanpa melanggar prinsip-prinsip syariah, menabung saham syariah bisa jadi pilihan yang tepat. Namun, sebelum memulai investasi, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu cara menabung saham syariah yang baik dan benar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang cara menabung saham syariah. Mulai dari pengertian saham syariah, perbedaan dengan saham konvensional, hingga langkah-langkah yang harus kamu lakukan dalam menabung saham syariah. Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Pengertian Saham Syariah
Saham syariah adalah saham yang diperdagangkan di bursa efek dan memenuhi prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Saham syariah harus berasal dari perusahaan yang bergerak di sektor-sektor tertentu, seperti perbankan, keuangan, properti, dan lain sebagainya, serta tidak terlibat dalam bisnis yang diharamkan, seperti perjudian, alkohol, narkoba, dan sejenisnya.
Perusahaan yang bergerak di sektor-sektor tertentu dan memenuhi prinsip-prinsip syariah akan dikategorikan menjadi perusahaan syariah, yang berarti perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya dengan prinsip-prinsip syariah sesuai dengan ajaran Islam, seperti tidak melibatkan bunga atau riba dalam bisnisnya.
Apa Perbedaan Saham Syariah dengan Saham Konvensional?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, saham syariah dan saham konvensional memiliki perbedaan dalam prinsip-prinsip syariah yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang sedang mengeluarkan saham tersebut. Berikut adalah perbedaan antara saham syariah dan saham konvensional:
Saham Syariah | Saham Konvensional |
---|---|
Diperdagangkan di bursa syariah | Diperdagangkan di bursa konvensional |
Berasal dari perusahaan syariah | Berasal dari perusahaan konvensional |
Tidak terlibat dalam bisnis yang diharamkan | Tidak mengecualikan bisnis yang diharamkan |
Tidak mengandung unsur bunga atau riba | Mengandung unsur bunga atau riba |
Penerbitan saham harus mendapatkan fatwa dari Dewan Syariah Nasional MUI | Tidak harus mendapatkan fatwa dari Dewan Syariah Nasional MUI |
Berpotensi menghasilkan return yang stabil dan halal | Return yang tidak dijamin dan tidak menjamin kehalalannya |
Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa saham syariah lebih memperhatikan prinsip-prinsip syariah dalam bisnisnya dan mengecualikan bisnis yang diharamkan. Dengan demikian, investasi saham syariah diharapkan bisa memberikan return yang stabil dan halal bagi investor.
Cara Menabung Saham Syariah yang Baik dan Benar
Nah, setelah mengetahui pengertian saham syariah dan perbedaannya dengan saham konvensional, kita akan membahas bagaimana cara menabung saham syariah yang baik dan benar. Berikut adalah tujuh langkah yang harus kamu lakukan dalam menabung saham syariah:
Langkah 1: Menentukan Tujuan Investasi
Sebelum memulai investasi, kamu harus menentukan tujuan investasi terlebih dahulu. Apakah investasi saham syariah kamu gunakan untuk persiapan pensiun, pendidikan anak, atau modal usaha di masa depan? Menentukan tujuan investasi akan memudahkan kamu dalam memilih saham syariah yang cocok dan menentukan strategi investasi yang tepat.
Langkah 2: Mencari Informasi Mengenai Saham Syariah
Setelah menentukan tujuan investasi, kamu harus mempelajari terlebih dahulu mengenai saham syariah. Kamu bisa mencari informasi mengenai perusahaan-perusahaan syariah di Indonesia, jenis saham syariah yang diterbitkan, serta kinerja saham syariah selama beberapa waktu terakhir.
Langkah 3: Memilih Perusahaan Syariah yang Baik
Setelah mengetahui informasi mengenai saham syariah, langkah selanjutnya adalah memilih perusahaan syariah yang baik untuk dijadikan investasi. Kamu dapat memilih perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus, terhindar dari bisnis yang diharamkan, serta memiliki prospek yang baik di masa depan.
Langkah 4: Membuka Rekening Efek Syariah
Setelah memilih perusahaan syariah yang cocok, kamu harus membuka rekening efek syariah di bank yang memiliki layanan rekening tersebut. Rekening efek syariah berfungsi sebagai tempat untuk menampung saham syariah yang kamu beli dan menjual, serta sebagai tempat untuk melihat kinerja investasi kamu.
Langkah 5: Menentukan Jumlah Dana yang Akan Diinvestasikan
Sebelum membeli saham syariah, kamu harus menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Kamu harus memastikan bahwa dana yang akan diinvestasikan tidak akan mengganggu keuangan kamu dalam jangka pendek maupun panjang.
Langkah 6: Melakukan Pembelian Saham Syariah
Setelah menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan, kamu dapat melakukan pembelian saham syariah melalui bank yang menyediakan layanan rekening efek syariah. Pastikan bahwa saham syariah yang kamu beli sesuai dengan perusahaan syariah yang sudah kamu pilih sebelumnya.
Langkah 7: Memantau Kinerja Investasi Secara Berkala
Setelah membeli saham syariah, kamu harus memantau kinerja investasi secara berkala. Jangan terlalu sering memantau kinerja investasi, tetapi lakukan secara rutin untuk mengetahui apakah investasi kamu sudah memberikan return yang memuaskan atau tidak.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa Keuntungan Menabung Saham Syariah?
Keuntungan menabung saham syariah antara lain:
- Investasi yang halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
- Potensi return yang stabil dan halal
- Dapat menjadi alternatif investasi jangka panjang
- Dapat mengurangi risiko inflasi
Berapa Minimal Dana yang Diperlukan untuk Menabung Saham Syariah?
Minimal dana yang harus kamu miliki untuk menabung saham syariah tergantung dari perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan saham syariah tersebut. Namun, umumnya minimal dana yang diperlukan untuk dapat membeli saham syariah adalah sekitar Rp 10 juta.
Apakah Saham Syariah Lebih Aman Dibandingkan Saham Konvensional?
Tidak ada investasi yang benar-benar aman, termasuk investasi saham syariah. Namun, saham syariah biasanya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham konvensional karena perusahaan yang mengeluarkan saham syariah terhindar dari bisnis yang diharamkan dan memperhatikan prinsip-prinsip syariah dalam bisnisnya.
Apakah Saham Syariah Bisa Dijual Kapan Saja?
Ya, saham syariah dapat dijual kapan saja seperti halnya saham konvensional. Namun, sebaiknya kamu mempertimbangkan kembali sebelum menjual saham syariah, terutama jika saham tersebut memberikan return yang baik dan sesuai dengan tujuan investasi kamu.
Apa Saja Perusahaan Syariah yang Mengeluarkan Saham Syariah?
Beberapa perusahaan syariah yang mengeluarkan saham syariah di Indonesia antara lain Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Danamon Syariah, Astra International, dan Indofood.
Apakah Ada Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Menabung Saham Syariah?
Ya, ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk menabung saham syariah, seperti biaya administrasi rekening efek syariah, biaya jasa perbankan, dan biaya transaksi saham. Pastikan bahwa kamu sudah memperhitungkan biaya-biaya tersebut sebelum memulai investasi.
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Saham Syariah Turun Harga?
Jika saham syariah yang kamu beli turun harga, jangan panik atau tergesa-gesa menjual saham tersebut. Sebaiknya kamu menunggu sampai harga saham kembali naik atau mengevaluasi kembali tujuan investasi kamu dan berdiskusi dengan perencana keuangan atau ahli investasi.
Apa Arti dari Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI?
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI adalah fatwa atau pandangan ulama mengenai perusahaan atau produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Fatwa ini diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan atau produk yang akan dijadikan investasi telah memenuhi prinsip-prinsip syariah yang diakui oleh ulama.
Apakah Investasi Saham Syariah Cocok untuk Pemula?
Investasi saham syariah masih memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup, sehingga tidak selalu cocok untuk pemula. Namun, jika kamu sudah memahami tentang investasi saham syariah dan memiliki dana yang memadai, investasi saham syariah bisa menjadi alternatif investasi yang menjanjikan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam.
Bagaimana Cara Mengetahui Kinerja Saham Syariah?
Kamu dapat mengetahui kinerja saham syariah melalui berbagai media, seperti televisi, surat kabar, atau situs-situs finansial yang menyajikan informasi mengenai pergerakan saham syariah. Selain itu, kamu juga dapat melihat kinerja saham syariah melalui layanan rekening efek syariah yang kamu miliki.
Apa Saja Risiko yang Harus Dihadapi dalam Investasi Saham Syariah?
Beberapa risiko yang harus dihadapi dalam investasi saham syariah antara lain risiko pasar, risiko likuiditas, risiko perusahaan, dan risiko kebijakan pemerintah. Sebelum memulai investasi, kamu harus memahami dan mempertimbangkan risiko-risiko tersebut.
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Kerugian dalam Investasi Saham Syariah?
Jika ter