Hello Sobat TeknoBgt!
Saat ini banyak orang tertarik untuk berinvestasi di pasar forex karena potensi keuntungannya yang besar. Namun, seperti investasi lainnya, forex juga memiliki risiko yang harus dihitung dengan baik agar tidak mengalami kerugian yang besar. Bagaimana caranya menghitung risk forex? Berikut adalah penjelasannya.
Sebelum membahas cara menghitung risk forex, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu risk forex. Risk forex adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau kehilangan modal pada saat melakukan trading di pasar forex. Setiap trader harus memahami bahwa trading di pasar forex mengandung risiko dan tidak selalu menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, penting untuk menghitung risk forex dengan baik sebelum memutuskan untuk membuka posisi trading.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menghitung risk forex, di antaranya adalah :
1. Ukuran Lot
Ukuran lot adalah salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan dalam menghitung risk forex. Ukuran lot menunjukkan besarnya volume yang diperdagangkan dalam satu transaksi. Semakin besar ukuran lot, semakin besar pula resiko yang harus ditanggung jika terjadi kerugian.
Contoh : Jika trader membuka posisi trading dengan ukuran lot 1, maka nilai per pip adalah sekitar $10. Jika trader membuka posisi trading dengan ukuran lot 0.1, maka nilai per pip adalah sekitar $1. Dengan begitu, trader dapat memperhitungkan resiko yang harus ditanggung jika terjadi kerugian.
2. Stop Loss
Stop loss adalah batasan kerugian yang ditetapkan oleh trader sebelum membuka posisi trading. Dengan menetapkan stop loss, trader dapat membatasi resiko kerugian jika pasar bergerak berlawanan dengan prediksi yang dilakukan. Semakin dekat stop loss dengan harga entry, semakin kecil pula resiko yang harus ditanggung.
Contoh : Jika trader membuka posisi trading dengan harga entry 1.2000 dan menetapkan stop loss di level 1.1950, maka resiko yang harus ditanggung adalah sebesar 50 pip. Jika trader mengatur stop loss di level 1.1900, maka resiko yang harus ditanggung menjadi 100 pip.
3. Take Profit
Take profit adalah batasan keuntungan yang ditetapkan oleh trader sebelum membuka posisi trading. Dengan menetapkan take profit, trader dapat membatasi keuntungan yang ingin diperoleh jika pasar bergerak sesuai dengan prediksi yang dilakukan. Semakin dekat take profit dengan harga entry, semakin kecil pula resiko yang harus ditanggung.
Contoh : Jika trader membuka posisi trading dengan harga entry 1.2000 dan menetapkan take profit di level 1.2050, maka keuntungan yang ingin diperoleh adalah sebesar 50 pip. Jika trader mengatur take profit di level 1.2100, maka keuntungan yang ingin diperoleh menjadi 100 pip.
4. Leverage
Leverage adalah fasilitas yang diberikan oleh broker forex kepada trader untuk memperbesar daya beli atau daya jual dari modal yang dimiliki. Namun, leverage juga dapat memperbesar resiko kerugian. Semakin besar leverage yang digunakan, semakin besar pula resiko yang harus ditanggung.
Contoh : Jika trader menggunakan leverage 1:100, maka modal yang dibutuhkan untuk membuka posisi trading sebesar $1.000 adalah sebesar $10. Jika trader menggunakan leverage 1:200, maka modal yang dibutuhkan untuk membuka posisi trading sebesar $1.000 adalah sebesar $5. Dengan menggunakan leverage yang lebih besar, trader dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar, namun juga harus siap dengan resiko yang lebih besar.
5. Volatilitas Pasar
Volatilitas pasar adalah fluktuasi harga yang terjadi di pasar forex. Semakin tinggi volatilitas pasar, semakin besar pula resiko yang harus ditanggung oleh trader. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi pasar sebelum membuka posisi trading.
Contoh : Jika pasar sedang volatile, maka resiko kerugian akan lebih besar. Jika pasar sedang stabil, maka resiko kerugian akan lebih kecil. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi pasar sebelum membuka posisi trading.
6. Rasio Risk dan Reward
Rasio risk dan reward adalah perbandingan antara resiko yang harus ditanggung dengan keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar rasio risk dan reward, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar, namun juga semakin besar resiko yang harus ditanggung.
Contoh : Jika trader menetapkan stop loss sebesar 50 pip dan take profit sebesar 100 pip, maka rasio risk dan reward adalah 1:2. Dengan rasio tersebut, trader dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar jika pasar bergerak sesuai dengan prediksi yang dilakukan, namun juga harus siap dengan resiko yang lebih besar.
Itulah beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menghitung risk forex. Sebagai trader, Anda harus memperhitungkan resiko dengan baik agar tidak mengalami kerugian yang besar. Selalu gunakan manajemen resiko yang baik dan jangan terlalu serakah dalam mencari keuntungan.
Kesimpulan
Risk forex adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau kehilangan modal pada saat melakukan trading di pasar forex. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menghitung risk forex, di antaranya adalah ukuran lot, stop loss, take profit, leverage, volatilitas pasar, dan rasio risk dan reward. Sebagai trader, Anda harus memperhitungkan resiko dengan baik agar tidak mengalami kerugian yang besar.
Terima kasih Sobat TeknoBgt telah membaca artikel ini. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!