Hello Sobat TeknoBgt, apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menggunakan indicator TTM di forex. Indicator TTM adalah salah satu indicator yang cukup populer digunakan oleh trader forex karena kemampuannya dalam mengidentifikasi tren pasar. Namun sebelum kita masuk ke dalam pembahasan yang lebih detail, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu indicator TTM.
Pengenalan Indicator TTM
Indicator TTM atau yang juga dikenal dengan sebutan Indikator Squeeze merupakan salah satu jenis indicator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Dalam trading forex, volatilitas pasar sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga, sehingga dengan menggunakan indicator TTM, trader dapat mengidentifikasi tren pasar dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan buy atau sell.
Indicator TTM ini diciptakan oleh John Carter, seorang trader forex yang juga merupakan pendiri dari Trade the Markets. Indicator TTM ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu Bollinger Bands dan Keltner Channels. Kedua bagian ini digunakan untuk mengukur volatilitas pasar dan memberikan sinyal trading yang akurat.
Cara Menggunakan Indicator TTM
Untuk menggunakan indicator TTM, trader perlu memasangnya terlebih dahulu pada platform trading yang digunakan. Setelah itu, trader dapat mengatur parameter pada indicator TTM sesuai dengan kebutuhan. Parameter yang perlu diatur adalah periode dan deviasi.
Periode digunakan untuk mengatur panjang time frame pada Bollinger Bands dan Keltner Channels. Sedangkan deviasi digunakan untuk mengatur jarak antara Bollinger Bands dan Keltner Channels.
Setelah melakukan pengaturan parameter, trader dapat membaca sinyal trading dari indicator TTM. Sinyal trading yang diberikan oleh indicator TTM dapat berupa squeeze atau expansion. Squeeze terjadi ketika Bollinger Bands menyempit dan Keltner Channels menyempit. Sedangkan expansion terjadi ketika Bollinger Bands dan Keltner Channels melebar.
Jika terjadi squeeze, maka trader perlu bersiap-siap untuk melakukan entry atau exit. Sinyal entry terjadi ketika harga menembus upper band, sedangkan sinyal exit terjadi ketika harga menembus lower band. Namun jika terjadi expansion, maka trader perlu menunggu hingga terjadi squeeze kembali untuk melakukan entry atau exit.
Kelebihan dan Kekurangan Indicator TTM
Kelebihan dari indicator TTM adalah kemampuannya dalam mengidentifikasi tren pasar dan memberikan sinyal trading yang akurat. Selain itu, indicator TTM juga mudah digunakan dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan trader.
Namun, kekurangan dari indicator TTM adalah terkadang sinyal yang diberikan dapat terlambat. Hal ini terjadi karena pengaturan parameter yang kurang tepat atau karena kondisi pasar yang tidak stabil. Oleh karena itu, trader perlu melakukan pengaturan parameter dengan cermat dan mengkonfirmasi sinyal trading dengan menggunakan indicator teknikal lain.
Kesimpulan
Dalam trading forex, indicator TTM dapat menjadi alat yang cukup efektif untuk mengidentifikasi tren pasar dan memberikan sinyal trading yang akurat. Namun, trader perlu melakukan pengaturan parameter dengan cermat dan mengkonfirmasi sinyal trading dengan menggunakan indicator teknikal lain untuk meminimalkan resiko kerugian.
Demikianlah pembahasan tentang cara menggunakan indicator TTM di forex. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang sedang belajar trading forex. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.