Awal tahun 2021 ini Whatsapp telah mengeluarkan kebijakan privasi terbaru untuk penggunanya dan ternyata responnya malah membuat kegaduhan yang mana penggunanya banyak mengancam akan menutup akun mereka dan beralih ke aplikasi pesan singkat lainnya seperti Telegram dan juga ada Aplikasi Signal yang dipromosikan oleh Elon Musk.
Seperti laporan dari The Straits Times, Whatsapp minggu lalu telah mengumumkan mengubah persyaratan dan kebijakan privasi bagi penggunanya yang ternyata membuat penggunanya merasa datanya diperjualbelikan. Bahkan di Negara Singapura, pengguna aplikasi Whatsapp sudah mulai banyak yang beralik ke Aplikasi Telegram dan juga Signal.
Apa saja sih kebijakan privasi baru yang dikeluarkan oleh Whatsapp untuk penggunanya itu?
Jadi, kebijakan privasi baru yang dibuat itu memungkinkan Whatsapp untuk membagi data penggunanya dengan Facebook. Data inilah yang kemudian nantinya akan digunakan oleh Facebook untuk mengintegrasikan iklan / facebook advertisingnya ke pengguna Whatsapp. Atau isitlah simpelnya adalah akan ada tayangan iklan yang tampil di aplikasi Whatsapp.
Tapi, sepertinya banyak yang salah paham tentang kebijakannya tersebut, dan kesannya terburu-buru untuk mengganti aplikasi pesan singkatnya dengan aplikasi lain. Padahal kenyataannya berdeda, walaupun berbagi data (Whatsapp dan Facebook) fitur keamanannya tetap terpasang di Whatsapp sehingga pesan yang dikirim hanya bisa dilihan oleh pengirim dan penerima saja. Sedangkan Whatsapp tidak bisa membaca pesan tersebut.
Seperti yang dikatan oleh Adam Mosseri yang merupakan eksekutif Facebook dan kepada Instagram mengatakan bahwa ” “ada banyak informasi yang salah tentang WhatsApp (persyaratan layanan)” dan bahwa pembaruan kebijakan “tidak mempengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun”.
Whatsapp juga menegaskan bahwa Facebook tidak bisa membaca pesan singkat yang dikirim oleh para penggunanya ataupun panggilan suara/videocall, karena data tersebut terenkripsi (end-toend encryption).
Aplikasi Signal Jadi Yang Terpopuler
Karena banyak orang yang salah memahami kebijakan baru dari Whatsapp, banyak yang beralih ke Aplikasi lain seperti Signal dan Telegram. Bahkan Kantor Media Pemerintah Turki menyarankan untuk beralih ke aplikasi BIP , aplikasi pesan singkat buatan lokal karena merasa kecewa terhadap kebijakan baru Whatsapp.
Tapi, dibalik itu ada yang seperti mendapatkan “durian runtuh”, dimana Aplikasi Signal yang disarankan oleh Elon Musk mendadak kebanjiran pengguna. Di Google Play Singapura, Aplikasi Signal menjadi peringkat pertama sebagai aplikasi terpopuler pada minggu lalu. Padahal sebelumnya, Signal tidak masuk dalam 100 aplikasi teratas (sumber Perusahaan analitik App Annie).
Sedangkan di Versi iOS, posisi aplikasi Signal yang awalnya tidak masuk dalam 1000 aplikasi teratas pada januari 2021, tiba-tiba melesat ke posisi 9. Ini menandakan bahwa benar-benar banyak yang mulai beralih dari Whatsapp.