Perang Vietnam Kamboja adalah perang yang terjadi pada tahun 1979 antara Vietnam dengan Kamboja. Perang ini berawal dari ketegangan hubungan antara Kamboja dan Vietnam karena Kamboja merasa terancam dengan keberadaan Vietnam di perbatasannya.
Sejarah Perang Vietnam Kamboja
Pada tahun 1975, Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot merebut kekuasaan di Kamboja. Khmer Merah memulai program pembersihan etnis dan membunuh jutaan orang yang dianggap tidak setia kepada pemerintahan mereka. Vietnam yang pada saat itu adalah sekutu Kamboja, merasa prihatin dengan situasi yang terjadi di Kamboja dan mencoba membantu Kamboja.
Namun, Kamboja tidak terima dengan campur tangan Vietnam dan menuduh Vietnam ingin menguasai Kamboja. Selain itu, Kamboja juga merasa terancam dengan keberadaan Vietnam di perbatasan. Kamboja kemudian memutuskan hubungan diplomatik dengan Vietnam dan meminta bantuan dari China dan Thailand.
Pada tahun 1978, Vietnam melakukan serangan militer ke Kamboja dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Khmer Merah yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional Vietnam. Serangan militer ini berhasil, dan Vietnam berhasil menggulingkan pemerintahan Khmer Merah pada Januari 1979.
Dampak Perang Vietnam Kamboja
Perang Vietnam Kamboja berdampak besar bagi kedua negara. Vietnam berhasil menggulingkan pemerintahan Khmer Merah, namun hal ini tidak membuat Kamboja menjadi stabil. Pasca perang, Kamboja mengalami krisis politik dan ekonomi yang membuat kondisi masyarakat semakin sulit.
Sementara itu, Vietnam juga mengalami dampak negatif akibat perang ini. Vietnam menjadi terisolasi dari masyarakat internasional dan mengalami embargo dari negara-negara Barat. Selain itu, perang ini juga meninggalkan trauma bagi masyarakat Vietnam yang terlibat dalam perang.
Konflik Lintas Batas
Perang Vietnam Kamboja tidak hanya berdampak bagi kedua negara yang terlibat, namun juga bagi negara-negara di sekitarnya. Konflik ini menjadi konflik lintas batas karena melibatkan negara-negara lain seperti China, Thailand, dan Uni Soviet.
China dan Thailand mendukung Kamboja, sedangkan Uni Soviet mendukung Vietnam. Konflik ini memperburuk hubungan antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan juga membuat kawasan tersebut semakin tidak stabil.
Penyelesaian Konflik
Setelah perang Vietnam Kamboja berakhir, negara-negara yang terlibat dalam konflik ini berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut. Pada tahun 1991, negosiasi damai diadakan di Paris dan menghasilkan kesepakatan yang disebut sebagai Perjanjian Paris.
Perjanjian Paris ini menetapkan bahwa Kamboja akan mengadakan pemilu untuk memilih pemerintahan baru, dan Vietnam akan menarik pasukan militernya dari Kamboja. Pemilu diadakan pada tahun 1993 dan menghasilkan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Norodom Ranariddh dan Hun Sen.
Kesimpulan
Perang Vietnam Kamboja adalah perang yang berdampak besar bagi kedua negara yang terlibat dan juga negara-negara di sekitarnya. Perang ini juga menjadi konflik lintas batas yang membuat kawasan Asia Tenggara semakin tidak stabil. Namun, setelah perang berakhir, negara-negara yang terlibat berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut dan mencapai kesepakatan damai melalui Perjanjian Paris.
Artikel Perang Vietnam Kamboja: Sejarah dan Dampaknya
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM