Najib Rajak yang merupakan mantan Perdana Menteri Malaysia merasa sangat kecewa terhadap pemerintahan di Malaysia saat ini karena tidak berupaya menarik Investor besar dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini. Terlebih lagi perusahaan raksasa Google, Amazon dan Tesla ingin berinvestasi di Indonesia.
“Tesla ke Indonesia. Amazon ke Indonesia. Google ke Indonesia. Apa yang terjadi?” Najib menuliskan kata-kata tersebut di akun Facebook resminya belum lama ini, lengkap dengan cuplikan berita dari beberapa media mengenai minat perusahaan besar tersebut masuk ke Indonesia.
Najib, yang dibebaskan dengan jaminan setelah divonis 12 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kasus korupsi, mengaku kondisi investasi di Malaysia lebih baik selama masa hukumannya. Dia mengatakan dia memimpin bisnis secara langsung untuk menarik investor.
“Kami memiliki banyak agen investasi. Saya sendiri memimpin misi perdagangan dan investasi. Saya bertemu dengan para pemimpin asing dan pemimpin industri. Sekitar 80 perusahaan internasional diundang ke Malaysia selama saya tinggal,” kata Najib Razak.
Ini membuka lapangan kerja dan memungkinkan pekerja terampil Malaysia, termasuk mereka yang tinggal di luar negeri, untuk kembali melayani negara. Ia menyayangkan Malaysia sudah tidak berminat lagi dengan investasi yang menurutnya sudah berlangsung sejak 2018.
Malaysia yang dulunya di bawah kepemimpinan BN yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan tinggi di Asia dan Asia Tenggara, kini tidak lagi dianggap sebagai investasi. Sudah tidak terlihat lagi. Sayang sekali. Sayang sekali. Hai Malaysia Di mana kita? “.
Postingan ini ditanggapi oleh netizen Malaysia, dan ada yang setuju dan ada juga yang khawatir Indonesia akan lebih maju ke depannya. Lebih dari 3,2 ribu komentar diposting.
Adapun pemberitaan yang dilansir Najib Razak, Tesla mengulas potensi Indonesia sebagai penghasil nikel, dan bagaimana Elon Musk diajak membangun pangkalan rudal luar angkasa di Indonesia, Google berinvestasi di Tokopedia, hingga Amazon berencana berinvestasi.