CPM merupakan singkatan dari Cost per Mille atau biaya per seribu tayangan. Ini adalah salah satu model pembayaran iklan di mana pengiklan membayar biaya untuk setiap 1.000 tampilan iklan. CPM adalah cara yang paling umum digunakan dalam iklan online dan sangat penting bagi dunia digital marketing.
Bagaimana CPM Berfungsi?
Pada dasarnya, CPM adalah biaya yang dibayar oleh pengiklan untuk menempatkan iklan mereka di situs web, platform media sosial, atau aplikasi seluler. Biaya ini dihitung berdasarkan jumlah tampilan iklan, bukan berdasarkan jumlah klik atau tindakan pengguna lainnya.
Secara umum, CPM digunakan dalam kampanye iklan branding di mana pengiklan ingin meningkatkan kesadaran merek mereka dan mencapai lebih banyak orang. Contoh platform yang menggunakan model ini adalah Facebook, Instagram, dan Google AdWords.
Bagaimana Cara Menghitung CPM?
Untuk menghitung CPM, pertama-tama Anda perlu menentukan biaya iklan total dan jumlah tampilan iklan. Setelah itu, Anda dapat menghitung biaya per seribu tampilan iklan dengan menggunakan rumus berikut:
CPM = (Biaya Iklan / Jumlah Tampilan Iklan) x 1.000
Sebagai contoh, jika biaya iklan Anda adalah $100 dan jumlah tampilan iklan adalah 50.000, maka CPM Anda akan menjadi:
CPM = ($100 / 50.000) x 1.000
CPM = $2
Apa Keuntungan CPM?
Salah satu keuntungan CPM adalah bahwa ia memungkinkan pengiklan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dengan menjangkau lebih banyak orang. Dengan menggunakan model ini, pengiklan tidak perlu khawatir tentang jumlah klik atau konversi karena tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan tidak langsung menjual produk atau layanan.
Selain itu, CPM memungkinkan pengiklan untuk mengukur efektivitas kampanye iklan mereka dengan lebih akurat. Dengan mengetahui biaya per seribu tampilan iklan, pengiklan dapat menentukan apakah kampanye iklan mereka efektif atau tidak.
Apa Kelemahan CPM?
Meskipun CPM memiliki keuntungan, model pembayaran ini juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan terbesar adalah bahwa pengiklan membayar biaya untuk setiap tampilan iklan, bukan untuk tindakan pengguna seperti klik atau pembelian. Ini berarti bahwa pengiklan dapat membayar untuk tampilan iklan yang tidak memberikan nilai atau konversi.
Selain itu, CPM juga dapat menjadi lebih mahal dibandingkan dengan model pembayaran lainnya seperti Cost per Click (CPC) atau Cost per Acquisition (CPA). Hal ini tergantung pada tujuan kampanye iklan Anda dan jenis platform iklan yang Anda gunakan.
Bagaimana Memilih Model Pembayaran yang Tepat?
Pemilihan model pembayaran yang tepat tergantung pada tujuan kampanye iklan Anda dan anggaran iklan Anda. Jika tujuan Anda adalah meningkatkan kesadaran merek, maka CPM bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika tujuan Anda adalah meningkatkan penjualan atau konversi, model pembayaran seperti CPC atau CPA mungkin lebih cocok.
Anda juga perlu mempertimbangkan jenis platform iklan yang Anda gunakan. Misalnya, Facebook Ads lebih cocok untuk model CPM, sementara Google AdWords lebih cocok untuk model CPC atau CPA.
Kesimpulan
CPM adalah salah satu model pembayaran iklan yang paling umum digunakan dalam digital marketing. Model ini memungkinkan pengiklan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dengan menjangkau lebih banyak orang. Namun, CPM juga memiliki kelemahan seperti biaya yang mahal dan kurangnya tindakan pengguna yang diukur. Memilih model pembayaran yang tepat tergantung pada tujuan kampanye iklan Anda dan anggaran iklan Anda.
Artikel Apa Itu CPM?
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM