TEKNOBGT
Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus
Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus

Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus

Penyusutan metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling umum digunakan dalam akuntansi. Metode ini membagi biaya aset tetap dengan estimasi masa pakai yang diharapkan, sehingga nilai aset tetap berkurang secara merata selama masa pakainya. Berikut adalah contoh soal penyusutan metode garis lurus yang dapat membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik.

Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus

Misalkan sebuah perusahaan membeli mesin seharga Rp 50.000.000 dengan estimasi masa pakai selama 10 tahun dan nilai residu sebesar Rp 5.000.000. Berapa besarnya penyusutan tahunan yang diterapkan dengan metode garis lurus?

Pertama, kita harus mencari nilai aset tetap yang akan disusutkan. Nilai aset tetap adalah harga beli dikurangi nilai residu, yaitu:

Nilai aset tetap = Harga beli – Nilai residu

Nilai aset tetap = Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000

Nilai aset tetap = Rp 45.000.000

Selanjutnya, kita dapat menghitung besarnya penyusutan tahunan dengan rumus:

Penyusutan tahunan = (Nilai aset tetap – Nilai residu) / Estimasi masa pakai

Penyusutan tahunan = (Rp 45.000.000 – Rp 5.000.000) / 10

Penyusutan tahunan = Rp 4.000.000

Jadi, besarnya penyusutan tahunan yang diterapkan dengan metode garis lurus adalah Rp 4.000.000.

Keuntungan dan Kerugian Metode Garis Lurus

Metode garis lurus memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkannya dalam akuntansi perusahaan. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian metode garis lurus.

Keuntungan Metode Garis Lurus

1. Sederhana dan mudah dipahami

2. Menghasilkan penyusutan yang merata selama masa pakai aset tetap

3. Mudah diterapkan pada aset tetap dengan estimasi masa pakai yang jelas

Kerugian Metode Garis Lurus

1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang

2. Tidak memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai aset tetap, seperti inflasi atau perubahan teknologi

3. Menghasilkan nilai yang tidak akurat pada aset tetap yang mengalami penurunan nilai secara cepat

Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus dengan Nilai Residu Nol

Jika nilai residu aset tetap adalah nol, maka rumus penyusutan metode garis lurus akan lebih sederhana, yaitu:

Penyusutan tahunan = Harga beli / Estimasi masa pakai

Misalkan sebuah perusahaan membeli mobil seharga Rp 200.000.000 dengan estimasi masa pakai selama 5 tahun. Berapa besar penyusutan mobil tersebut setiap tahun dengan metode garis lurus?

Penyusutan tahunan = Harga beli / Estimasi masa pakai

Penyusutan tahunan = Rp 200.000.000 / 5

Penyusutan tahunan = Rp 40.000.000

Jadi, besarnya penyusutan tahunan mobil tersebut dengan metode garis lurus adalah Rp 40.000.000.

Kesimpulan

Penyusutan metode garis lurus adalah metode penyusutan yang sederhana dan mudah dipahami. Metode ini membagi biaya aset tetap dengan estimasi masa pakai yang diharapkan, sehingga nilai aset tetap berkurang secara merata selama masa pakainya. Namun, metode garis lurus tidak memperhitungkan nilai waktu uang dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai aset tetap. Sehingga, sebelum menerapkan metode garis lurus dalam akuntansi perusahaan, perlu dipertimbangkan keuntungan dan kerugian yang ada.

Artikel Contoh Soal Penyusutan Metode Garis Lurus

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM