Sistem Kepercayaan Masyarakat Pra Aksara
Sistem Kepercayaan Masyarakat Pra Aksara

Sistem Kepercayaan Masyarakat Pra Aksara

Sebelum aksara ditemukan, masyarakat pra sejarah Indonesia memiliki sistem kepercayaan yang sangat kuat. Mereka mempercayai keberadaan roh dan dewa-dewi yang mengatur kehidupan mereka sehari-hari. Meskipun tidak ada tulisan tertulis, sistem kepercayaan ini tetap terjaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Kepercayaan pada Alam

Masyarakat pra aksara mempercayai alam sebagai kekuatan yang sangat kuat. Mereka menghormati alam dan memperlakukan segala sesuatu di dalamnya dengan penuh rasa hormat. Mereka percaya bahwa alam merupakan tempat tinggal para dewa-dewi yang harus dijaga dan dihormati.

Kepercayaan pada Roh

Masyarakat pra aksara juga mempercayai adanya roh yang menghuni benda-benda tertentu seperti pepohonan, batu-batuan, dan air terjun. Mereka meyakini bahwa roh ini harus dihormati dan diberikan persembahan agar terhindar dari marahnya.

Kepercayaan pada Dewa-Dewi

Masyarakat pra aksara juga mempercayai keberadaan dewa-dewi yang mengatur kehidupan mereka sehari-hari. Setiap dewa dan dewi memiliki tugas dan peran masing-masing dalam menjaga keharmonisan alam dan manusia. Mereka meyakini bahwa dengan memberikan persembahan dan doa, mereka akan diberkahi dan dilindungi oleh para dewa-dewi.

Upacara dan Ritual

Untuk memenuhi kepercayaan mereka pada roh dan dewa-dewi, masyarakat pra aksara melakukan berbagai upacara dan ritual. Upacara ini dilakukan untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari para dewa-dewi. Mereka juga melakukan persembahan seperti bunga, buah-buahan, dan hewan untuk diberikan kepada para dewa-dewi.

Budaya Lisan

Karena belum adanya aksara pada masa itu, masyarakat pra sejarah Indonesia mengandalkan budaya lisan untuk melestarikan sistem kepercayaan mereka. Mereka menceritakan cerita-cerita tentang keberadaan dewa-dewi dan roh yang mereka percayai kepada generasi berikutnya. Cerita-cerita ini menjadi bagian dari kebudayaan lisan yang masih dilestarikan sampai saat ini.

Toleransi Beragama

Meskipun memiliki sistem kepercayaan yang berbeda-beda, masyarakat pra aksara tetap menjaga toleransi dan keberagaman dalam beragama. Mereka menghormati setiap kepercayaan dan tidak ada upaya untuk memaksakan sistem kepercayaan mereka kepada orang lain.

Pengaruh Hindu-Buddha

Pada abad ke-4 hingga ke-15 Masehi, Indonesia dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha yang datang dari India. Agama ini membawa pengaruh besar dalam sistem kepercayaan masyarakat Indonesia pada masa itu. Namun, meskipun terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, tradisi dan budaya pra aksara tetap terjaga dan menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia sampai saat ini.

Peran Arkeologi

Arkeologi memainkan peran penting dalam mengungkap sejarah sistem kepercayaan masyarakat pra aksara. Dalam penggalian arkeologi, banyak ditemukan benda-benda seperti peralatan upacara, arca, dan prasasti yang membantu memahami lebih dalam tentang sistem kepercayaan pada masa itu.

Pentingnya Melestarikan Budaya

Sistem kepercayaan masyarakat pra aksara merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan. Dengan melestarikan budaya ini, kita dapat memahami sejarah dan identitas bangsa Indonesia yang kaya dan beragam. Melestarikan budaya juga dapat menjadi sumber inspirasi dan kreativitas dalam mengembangkan potensi budaya Indonesia.

Kesimpulan

Sistem kepercayaan masyarakat pra aksara merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Meskipun tidak ada tulisan tertulis, sistem kepercayaan ini tetap terjaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kepercayaan pada alam, roh, dan dewa-dewi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat pra sejarah Indonesia. Pentingnya melestarikan budaya ini adalah untuk memahami sejarah dan identitas bangsa Indonesia yang kaya dan beragam.

Artikel Sistem Kepercayaan Masyarakat Pra Aksara

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM